Urgensi Doa Bagi Seorang Muslim
Doa merupakan hal yang amat penting dan spesial bagi seorang muslim. Hal itu disebabkan karena doa merupakan aktivitas penghubung antara hamba dan Allah Swt. Pentingnya doa bagi seorang muslim dapat dari ungkapan populer yaitu “Doa adalah senjatanya orang beriman”. Ungkapan tersebut mengisyaratkan bahwa senjata terkuat bagi orang muslim sejatinya bukanlah senjata tajam, melainkan doa-doa mereka. Dengan doa, seorang muslim akan dapat mengakses kekuatan langit, yaitu kekuatan Allah Swt.
Urgensi doa dalam Islam juga direfleksikan melalui berbagai amalan dan ibadah yang disyariatkan. Hal itu setidaknya dapat dilihat dari ibadah paling agung dalam Islam yaitu sholat, yang kira-kira 90% kontennya adalah aktivitas berdoa kepada Allah Swt. Bahkan istilah shalat sendiri dalam bahasa Arab berarti doa.
Urgensi doa dalam Islam juga dapat dilihat sunnahnya berdoa memohon perlindungan kepada Allah Swt dari gangguan setan sebelum melakukan setiap perbuatan. Hal itu dilakukan dengan bacaan isti’adzah. Artinya seorang muslim disunnahkan untuk berdoa sebelum melakukan aktifitas apapun, baik ibadah ataupun aktivitas sehari-hari.
Orang yang Doanya Sulit Untuk Dikabulkan
Secara umum Allah Swt akan mengabulkan doa hamba-hambanya yang memohon kepadanya. Informasi tersebut didapat dari surah Al-Baqarah ayat 186 yang berisi janji bahwa Allah Swt akan mengabulkan doa hamba yang berdoa kepadanya. Akan tetapi disamping itu, Nabi Muhammad Saw juga mewanti-wanti bahwa ada golongan yang doanya akan sangat sulit dikabulkan Allah Swt. Informasi tersebut didapat dalam potongan hadis riwayat Muslim dalam kitab Shahih Muslim yang berbunyi:
ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ… وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Artinya: Nabi Saw menceritakan tentang seorang pemuda yang melakukan perjalanan jauh, keadaanya kusut dan berdebu. Dia mengangkat tangannya ke langit seraya berkata wahai Rabbku!, wahai Rabbku! (Berdoa). Namun pemuda tersebut sering mengkonsumsi makanan haram, minuman haram, pakainnya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari yang haram. (Jika begitu keadaanya) Maka bagaimana doanya akan dikabulkan oleh Allah Swt?.
Hadis di atas merupakan salah satu dari banyak penyebab doa sulit dikabulkan oleh Allah Swt. Jika direnungkan, maka kita akan mendapati bahwa lelaki tersebut tengah ditimpa ironi yang amat berat. Pasalnya ketika dia sedang sengsara dan tidak memiliki apa-apa lagi sebagai senjata kecuali doa, namun doanya tidak dikabulkan Allah Swt karena berbagai hal buruk yang ada pada dirinya.
Perbuatan yang Menghalangi Terkabulnya Doa Seseorang
Melalui hadis riwayat Muslim yang telah penulis cantumkan di atas, Nabi menjelaskan secara eksplisit mengenai sebab-sebab doa sulit dikabulkan. Sebab yang dimaksud yaitu ketika seseorang memenuhi kebutuhannya dengan barang-barang haram. Kebutuhan yang dimaksud meliputi kebutuhan primer seperti sandang pangan maupun papan maupun kebutuhan sekunder lainnya.
Secara umum keharaman sesuatu itu bergantung pada dua hal, yaitu zatnya dan cara memperolehnya. Barang-barang yang sudah haram secara zat yaitu dagi babi, khamr dan lainnya. Sedangkan barang yang haram karena cara memperolehnya yang tidak benar yaitu barang halal namun hasil curian, korupsi dan lain-lain.
Mirisnya, perbuatan konsumtif terhadap barang-barang haram seringkali dilakukan oleh orang-orang pada zaman sekarang dengan sengaja maupun tidak sengaja. Contohnya seperti perbuatan mengambil buah tetangga yang jatuh tanpa meminta terlebih dahulu, memakai barang teman seperti sandal tanpa izin terlebih dahulu. Dalam skala yang lebih luas dapat dipahami sebagai hal-hal yang menyangkut hak-hak orang yang kita konsumsi dengan tanpa seizin pemiliknya. Hal-hal tersebut merupakan perbuatan mengkonsumsi barang haram yang kadang tidak kita sadari.
Perbuatan memakai atau mengkonsumsi hak orang lain secara tidak sadar merupakan sebuah kemaksiatan yang menghalangi terkabulnya doa seseorang. Hal itu sesuai dengan yang telah dijelaskan Nabi Saw dalam hadis riwayat Muslim diatas yaitu adanya barang-barang haram yang digunakan sebagai pemenuh kebutuhan, maka akan dapat menjadi penghalang terkabulnya doa. Adapun cara untuk mensucikan diri dari perbuatan tersebut yaitu memohon ampun kepada Allah Swt dan dengan diiringi meminta maaf dan meminta keikhlasan kepada orang yang diambil hak-haknya.
Meskipun demikian, perlu diketahui juga bahwa pengabulan doa sepenuhnya merupakan hak Allah Swt. Artinya pada sebagian kasus, Allah Swt juga bisa saja mengabulkan doa seseorang karena berbagai alasan seperti istidraj dan lain-lain. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam kitab Syarah Matan Arbain Nawawiyah. Mengenai hal tersebut, Imam Nawawi memberi contoh Iblis yang doanya tetap dikabulkan Allah Swt meskipun ia merupakan makhluk yang amat durhaka. Wallahu A’lam Bishawab.
Editor: Soleh