Riset

Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Pandemi dengan Pola Hidup ala Rasulullah

4 Mins read

Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Pandemi dengan Pola Hidup Sehat ala Rasulullah — Menjaga kesehatan sangat penting untuk tubuh manusia. Terlebih pada kondisi pandemi saat ini, sudah sepatutnya kita meningkatkan upaya untuk menjaga kesehatan secara maksimal. Ada begitu banyak influencer, pegiat ahli kebugaran, dan para pakar kesehatan yang giat menyarankan berbagai gaya hidup untuk menjaga kesehatan yang dapat kita ikuti.

Namun sebagai pemeluk Islam, kita memiliki Nabi Muhammad SAW. Seorang panutan bagi umat manusia, terkhusus bagi seorang muslim sejati. Setiap perkataan dan tingkah beliau adalah cerminan untuk seorang muslim.

Rasulullah SAW senantiasa mengajarkan kebaikan, dan sungguh tidak ada yang buruk dalam diri beliau. Maka, tidak ada salahnya kita mencoba pola hidup sehat dari beliau bangun sampai dengan kembali tidur.

Berikut adalah pola hidup ala Rasulullah SAW.

Pola Hidup ala Rasulullah

Pertama, Rasulullah senantiasa bangun di sepertiga malam untuk menjalankan salat malam. Kemudian beliau tidur sebentar dan kembali bangun untuk salat subuh. Selepas salat subuh, beliau tidak kembali tidur. Beliau duduk menunggu matahari terbit di masjid. Memulai aktivitas di pagi hari, diawali dengan membersihkan mulut dengan bersiwak.

Tertulis dalam kitab Madarijus Salikin,

وَمِنَ المكْرُوْهِ عِنْدَهُمْ : النَّوْمُ بَيْنَ صَلاَةِ الصُّبْحِ وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ فَإِنَّهُ وَقْتٌ غَنِيْمَةٌ

Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak.” (Madarijus Salikin, 1: 369)

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Shokhr Al Ghomidiy, Rasulullah mendoakan umatnya agar diberikan berkah pada pagi hari.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

Ada begitu banyak manfaat dari bangun lebih awal dan tidak tidur pagi hari. Salah satu di antaranya adalah kita bisa menjadi lebih produktif karena dapat memulai aktivitas lebih awal, saat pikiran kita masih dalam keadaan fresh.

Selain itu, kebanyakan orang yang sukses adalah mereka yang bangun dan memulai aktivitas lebih awal. Seperti dikutip dari Kileen Dialy Herald, kabar harian yang berbasis di Texas, seorang ahli biologi Harvard Christoph Randler mengatakan bahwa orang yang bangun pagi hari cenderung lebih proaktif dan lebih bisa mengantisipasi masalah-masalah. Yang mana hal tersebut mengarahkan mereka pada jalan kesuksesan.

Baca Juga  Meneropong Tantangan dan Problematika Dakwah Islam

Lebih jauh, dalam sebuah jurnal internasional Yang dipublikasikan oleh Sleep Medicine, penelitian yang dilakukan oleh Universities of Birmingham and Surrey in the UK dan Monash University di Australia.

Jurnal tersebut mengatakan bahwa dari 22 partisipan yang dibagi berkelompok menjalankan 4 fase berbeda mengatur pola tidur lebih awal atau bangun lebih pagi, dan mengikuti penelitian selama 3 minggu, menyatakan bahwa partisipan merasakan ketenangan mental yang mana jauh dari perasaan depresi dan mengurangi rasa stress.

Kedua, waktu dan pola makan Rasulullah sangat teratur dan sehat. Pada saat sarapan, beliau mengkonsumsi air dingin yang dicampur dengan sesendok madu murni. Dalam surah An-Nahl ayat 16, Allah berfirman bahwa dalam perut lebah terdapat minuman yang bermacam warna (madu) adalah as-syifa (obat penyembuh) bagi manusia. 

Dalam jurnal kedokteran dan kesehatan yang dipublikasikan Mutiara Medika, penelitian oleh UMY mengambil 10 partisipan yang mengkonsumsi madu selama 7 hari berturut-turut menunjukkan hasil peningkatan kesegaran jasmani.

Maka tidak diragukan lagi, bahwa madu dapat digunakan sebagai obat penyembuh yang meningkatkan dan menjaga kesehatan tubuh manusia.

Kemudian saat Dhuha, Rasulullah mengkonsumsi tujuh butir kurma. Kurma adalah buah yang kaya serat kalsium, zat besi, vitamin K, folat, serta antioksidan seperti karoten, fenolik, avanoid, dan anthocyanin.

Sa’ad bin Abi Waqqash meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah bersabda.

مَنْ تَصَبَّحَ بِسَبْعِ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ

Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir.”  (Al-Bukhari dan Muslim)

Pada saat makan siang, Rasulullah SAW makan cuka dengan zaitun dan roti. Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan juga oleh Abu Nu’aim , dari Sufyan, dari Abdullah bin Isa, dari seorang ahli syam bernama Atha, dari Abi Usaid R.A bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.”

Selain diberkahi, buah zaitun kaya akan vitamin E, zat besi kalsium dan anti oksidan. Sedangkan cuka dapat meningkatkan penyerapan kalsium, menghilangkan racun, bahkan bisa membantu menurunkan berat badan dan roti adalah sumber karbohidrat pengganti nasi putih. Jika memungkinkan, konsumsilah roti gandum utuh yang mengandung indeks glikemik rendah yang terkenal dapat membuat kenyang lebih lama.

Baca Juga  Perjumpaan dengan Kaum Pembaharu Muslim

Saat makan malam, beliau mengkonsumsi sayur mayur yang kaya akan vitamin, serat dan mineral. Setelah makan, Rasullah tidak langsung tidur, namun melakukan aktivitas lain terlebih dahulu. Beliau bersabda, “Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, kerena dapat membuat hati menjadi keras.” (HR. Abu Nu’aim dari Aisyah ra.)

Secara kedokteran, dikutip dari Hello Doctor, berbaring langsung setelah makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Setidaknya, kita perlu 2 jam sebelum kita bisa berbaring sehabis makan.

Keseluruhan pola makan Rasulullah sangat diperhitungkan, memenuhi kebutuhan, tidak makan berlebihan hanya makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. Memang benar perkataan pepatah. Mens sana in corpore sano, pikiran yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat pula.

Rasulullah telah mengajarkan kita untuk mengatur pola makan sedemikian rupa, agar jiwa raga kita sehat dan tentunya hal itu akan menjadikan kegiatan duniawi maupun beribadah menjadi lebih hikmat.

Ketiga, Rasulullah senantiasa tidur di awal malam, yaitu selepas salat Isya. Beliau tidak menyukai bergadang dan perbincangan selepas Isya yang tidak bermanfaat.

وَعَنْهَا : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ ، وَيَقُومُ آخِرَهُ فَيُصَلِّي . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari ‘Aisyah RA, Nabi SAW biasa tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam, lalu shalat. (Muttafaqun ‘alaih)” [HR. Bukhari, no. 1146 dan Muslim, no. 739]

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ، وَلَا يُحِبُّ الْحَدِيثَ بَعْدَهَا

Nabi SAW membenci tidur sebelum Isya dan beliau tidak menyukai obrolan setelah Isya.” (HR. Ahmad, no. 19781 dan Ibn Khuzaimah, no. 1339)”

Keempat, Nabi Muhammad Rasulullah SAW gemar berolahraga. Gunanya untuk menjaga kebugaran, menjadikannya sehat dan kuat. Berolahraga juga bisa mendapatkan pahala, apabila diniatkan untuk beribadah merawat tubuh titipan Allah SWT.

Baca Juga  Mau Sampai Kapan Islam Tertidur dan Bermimpi Soal Kejayaan Islam?

اَلْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اﷲِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ

“Orang beriman yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang beriman yang lemah.” (HR. Muslim)

Beberapa olahraga yang termasuk sunnah adalah olahraga renang, berkuda dan memanah. Namun, jika kita tidak dapat melakukan ketiga olahraga tersebut, maka olahraga apapun boleh dan baik untuk tubuh.

Menjalankan Pola Hidup Sehat Selama Pandemi

Sekarang kita telah mengetahui bahwa Rasullah SAW memiliki pola hidup sehat, teratur dan sejalan dengan para pakar kesehatan. Tidak berseberangan dan mendatangkan keburukan bagi kesehatan.

Maka, sudah sepatutnya kita sebagai muslim, terlebih dalam keadaan pandemi saat ini, perlahan mengikuti pola hidup sehat sesuai dengan panutan Rasulullah SAW. Selain dapat meningkatkan dan menjaga kesehatan tubuh, mengambil jalan hidup Rasulullah SAW juga termasuk mengikuti sunnah Nabi yang mana insya Allah dihitung pahala oleh Allah SWT.

Editor: Zahra

Avatar
2 posts

About author
Mahasiswi IAIN Samarinda , Program Studi Pendidikan Bahasa Arab sekaligus Tutor Pribadi yang sering mengisi waktu luang dengan membaca, mendengarkan dan menulis.
Articles
Related posts
Riset

Membuktikan Secara Ilmiah Keajaiban Para Sufi

2 Mins read
Kita barangkali sudah sering mendengar kalau para sufi dan bahkan Nabi-nabi terdahulu memiliki pengalaman-pengalaman yang sulit dibuktikan dengan nalar, bahkan sains pun…
Riset

Lazismu, Anak Muda, dan Gerakan Filantropi untuk Ekologi

2 Mins read
“Bapak ini kemana-mana bantu orang banyak. Tapi di kampung sendiri tidak berbuat apa-apa. Yang dipikirin malah kampung orang lain,” ujar anak dari…
Riset

Pengorbanan Ismail, Kelahiran Ishaq, dan Kisah Kaum Sodom-Gomoroh

4 Mins read
Nabi Ibrahim as. yang tinggal Hebron mendapat berusaha menjenguk putra satu-satunya. Sebab pada waktu itu, Sarah sudah uzur dan belum juga hamil….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *