Review

Meyakini Ajaran Islam, Lewat Islam yang Saya Anut

3 Mins read

Buku Islam yang Saya Anut merupakan buku pertama dari trilogi Islam yang Saya Pahami, dan Islam yang Disalahpahami. Buku ini terbit di tahun 2017, melalui penerbit Lentera Hati.

Dalam buku keduanya, Islam yang Saya Pahami, Quraish Shihab memilih kata “paham” sebagai judul. Menurutnya, “memahami sesuatu” berarti “mengerti/mengetahuinya” dengan baik.

Memang, dalam buku ini Quraish Shihab mencoba untuk menguraikan beragam pokok-pokok penting dari ajaran Islam yang perlu masyarakat pahami. Mulai dari soal Tuhan, alam, dan manusia, soal lelaki dan perempuan, kenegaraan, hingga mengenai Islam dan seni.

Adapun semua topik yang dibahas dalam buku keduanya diperoleh Quraish Shihab berdasarkan pemahamannya akan ajaran agama Islam. Ia berkali-kali mengingatkan pembaca bila apa yang ia hidangkan dalam buku Islam yang Saya Pahami bisa saja berbeda dari pemahaman yang dimiliki pembaca.

Sedang dalam buku ketiganya Quraish Shihab memilih kata “disalahpahami” sebagai judul. Dicetak pada 2018, buku Islam yang Disalahpahami membahas tentang beragam persoalan dalam ajaran agama Islam yang seringkali disalahpahami oleh orang-orang.

Beberapa kesalahpahaman yang diuraikan dalam buku ini antara lain adalah soal Al-Qur’an dan sunah, kesalahpahaman tentang Nabi Muhammad Saw, ayat-ayat yang disalahpahami, hadis-hadis yang sering disalahpahami, perbudakan serta yang lainnya.

Tentang Islam yang Saya Anut

Dalam buku Islam yang Saya Anut, Quraish Shihab menggunakan kata “anut” untuk menjadi judul buku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata anut diartikan dengan ikuti. Sedangkan kata menganut mempunyai arti mengikuti.

Ini karena dalam buku tersebut, terang Quraish Shihab, “…terdapat uraian-uraian tentang keimanan yang tidak terjangkau oleh nalar manusia. Namun, kendati demikan, sebagai muslim, penulis tetap menerima dan mengikutinya” (hal. 2).

Baca Juga  Kiai Misbach, Pelopor Komunisme Islam di Surakarta

Dalam buku ini, Quraish Shihab mencoba menerangkan beragam uraian tentang akidah, syariah, dan akhlak yang secara umum dinilai sebagai tiga unsur pokok ajaran Islam.

Dalam Islam yang saya Anut, Ia berusaha menguraikan persoalan-persoalan yang ia anggap penting untuk diketahui dalam rangka mempraktikkan ajaran Islam.

Ragamnya Pendapat

Seperti yang diketahui secara umum, Islam sebagai agama memiliki banyak keragaman pendapat yang disebabkan oleh perbedaan penafsiran pada Al-Qur’an dan sunah. Perbedaan pendapat bisa terjadi pada cara menafsirkan suatu kata atau redaksi. Apakah kata tersebut ditafsirkan secara hakiki atau majazi/metafora?

Perbedaan pendapat juga bisa dipengaruhi oleh kultur sosial budaya di mana sang pemikir tinggal. Misalnya Imam Syafii, terang Quraish Shihab, yang melahirkan pandangan keislaman yang berbeda ketika bermukim di Irak dan saat dia tinggal di Mesir.

Dari banyaknya keragaman pendapat dalam Islam, di buku ini, Quraish Shihab menyebut dan menerangkan delapan mazhab. Kedelapan mazhab itu adalah; Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafii, Mazhab Hanbali, Mazhab Ja’fary/Itsna Asayariah, Mazhab Zaidiyah, Madzhab Az-Zahiriyah, dan Mazhab Al-Ibadhiyah.

Kedelapan mazhab di atas dapat dijadikan rujukan kala mengamalkan ajaran agama Islam. Sebab, pandangan-pandangan mereka dinilai sebagai bagian dari pandangan ajaran Islam. Quraish Shihab juga menekankan bahwa apa yang terkandung dalam buku ini adalah apa yang ia anut.

Namun, Iia berkali-kali menegaskan bila setiap pendapat agama (kecuali yang datang langsung dari Rasulullah) bisa saja mengandung kesalahan. Sebab, menurutnya, “Hal ini, sekali lagi, karena tak seorangpun selain Nabi Muhammad Saw, yang maksum (terpelihara dari kesalahan menyangkut ajaran Islam” (hal. 21).

Isi Buku

Islam yang Saya Anut berisi 10 topik pembahasan, yang dihidangkan dalam 352 halaman. Sepuluh topik yang dibahas berisi ajaran-ajaran Islam yang penting untuk kita tahu dan yakini.

Baca Juga  Quraish Shihab: Perbedaan Syahadat di Rukun Iman dan Rukun Islam

Kesepuluh topik yang dibahas adalah: Agama, Manusia dan Evolusinya, Agama Islam, Ajaran Islam, Akidah, Rukun Islam, Aspek Hukum Rukun-rukun Islam, Dapatkah Ajaran Islam Diterapkan, Islam dan Akhlak, serta Beragama dengan Ikhlas.

Sepuluh topik yang dibahas dalam buku ini disajikan oleh Quraish Shihab dengan bahasa yang sederhana, serta pembahasan yang mudah dipahami oleh awam. Pun ketika menerangkan suatu permasalahan, ia mampu membingkainya secara padat dan jelas, namun tidak bertele-tele.

Salah satu topik yang dibahas dalam buku ini ialah Islam dan Akhlak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata akhlak diartikan dengan budi pekerti. Budi pekerti atau akhlak ini, dalam Islam, ada di setiap aspek kehidupan, meliputi akhlak dengan Allah Swt, Nabi Muhammad Saw, sesama manusia, binatang, tumbuhan, hingga benda mati.

Ia memberi contoh bentuk akhlak kepada Allah Swt. Setidaknya ada tiga hal pokok yang berkaitan dengan sopan santun kepada Allah, yaitu: 1). Membenarkan informasi-Nya; (2) Melaksanakan dengan tulus perintah-Nya, dan (3) Menerima takdir-Nya dengan syukur, sabar, bahkan rida.

Di samping itu, ada pula akhlak terhadap sesama manusia, baik pada orang tua, atau sahabat. Pada orang tua misalnya, sebagai anak, kita wajib untuk menghormati mereka. Sedangkan, pada sahabat, salah satu akhlak yang bisa diterapkan adalah menjaga aib mereka, dengan tidak melakukan pergunjingan.

Demikianlah salah satu contoh dari topik yang dikupas oleh Quraish Shihab dalam Islam yang Saya Anut. Selain topik di atas, dalam buku ini, masih terdapat banyak ajaran Islam yang perlu kita yakini dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu aspek yang saya sukai dari buku ini ialah penulisannya. Quraish Shihab menulis Islam yang Saya Anut dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Hal ini akan mempermudah siapapun yang hendak memahami isu buku, terlepas ia pakar agama Islam ataupun seorang awam.

Baca Juga  Pasang Surut Hubungan Islam Indonesia dan Tiongkok

Buku ini amat cocok dibaca mereka yang ingin mengetahui apa saja topik dalam ajaran Islam yang perlu kita yakini dan amalkan, yakni tentang akidah, syariah, dan akhlak yang terkandung dalam agama tersebut. Dengan bahasa yang sederhana, serta pembahasan yang mudah dipahami, buku ini amat layak untuk dibaca.

Editor: Yahya FR

Putra Pertama
3 posts

About author
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Wahid Hasyim Semarang
Articles
Related posts
Review

Ketika Agama Tak Berdaya di Hadapan Kapitalisme

4 Mins read
Globalisasi merupakan revolusi terbesar dalam sejarah kehidupan manusia. Dalam buku berjudul Beragama dalam Belenggu Kapitalisme karya Fachrizal A. Halim dijelaskan bahwa globalisasi…
Review

Kitab An-Naja, Warisan Filsafat Ibnu Sina

4 Mins read
Kitab An-Naja adalah salah satu karya penting dalam filsafat Islam yang berisi tentang gagasan besar seorang filsuf bernama Ibnu Sina, yang juga…
Review

Kitab Al-Fasl Ibnu Hazm: Mahakarya Filologi Intelektual Islam Klasik

3 Mins read
Ibnu Hazm (994–1064 M), seorang cendekiawan Andalusia, dikenal sebagai salah satu pemikir paling produktif dan brilian dalam sejarah intelektual Islam. Karya-karyanya mencakup…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds