Report

Sabar, Kunci Mencapai Shalat yang Khusyu’

2 Mins read

IBTimes.ID – Ada orang yang shalat dengan sangat khusyu’ sehingga menjadikan orang tersebut lupa diri, tidak tahu apa yang ada di kanan dan di kirinya. Hal tersebut adalah hal yang bagus. Namun, tentu tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut. Bahkan Nabi SAW tidak selalu bisa mencapai tahap itu.

Allah mengundang kita untuk shalat, agar kita bisa meminta sesuatu kepada Allah, terserah apa kebutuhan kita. Ada orang yang berpendapat bahwa shalat itu tidak perlu. Ada orang yang shalat sekedar memenuhi undangan, tanpa tahu makna shalat secara mendalam. Ada orang yang datang dengan hati yang tulus, namun pikirannya bermacam-macam. Ada yang datang dengan merasa bahwa dirinya mendapatkan kehormatan karena diundang secara langsung oleh Allah, ia merasa dekat dengan Allah.

“Seperti orang masuk ke pameran lukisan karena diundang. Dia ngerti sedikit tentang lukisan, sedikit saja. Ada yang waktu diundang merasa terhormat. Dia ingin datang dengan sebaik-baiknya. Waktu melihat lukisan, ia tidak lagi peduli dengan sekitarnya. Ia fokus pada lukisan itu. Ini adalah khusyu’. Nabi tidak selalu seperti itu,” ujar Prof. Quraish Shihab dalam salah satu podcastnya.

Menurut Quraish Shihab, yang penting adalah masyarakat datang ke masjid waktu shalat, kemudian belajar dan berusaha untuk khusyu’. Tidak boleh sampai tidak datang. Untuk tahap pertama, cukup datang dan shalat sebisanya.

Buya Hamka mencontohkan orang yang akan berhubungan dengan Allah pada mulanya akan merasa sulit, seperti orang yang mencari stasiun radio. Dia harus memutar pelan-pelan. Ketika gelombangnya tidak pas, maka suaranya tidak jernih. Jika dia diamkan, maka akan seperti itu saja. Maka harus diputar pelan-pelan, dicari pelan-pelan.

Baca Juga  Ciri-ciri Shalat Khusyuk

“Ketika ketemu, dia akan mendengar suara yang dia inginkan. Begitulah shalat. Yang penting usaha terus sampai anda mendengar Allah berkata, ‘Ini Saya, kamu mau apa?’ Itu contohnya,” imbuh Quraish Shihab mengutip pendapat Buya Hamka.

Dalam shalat, imbuh Quraish Shihab, seseorang tidak boleh mengurangi rukun-rukunnya. Selain itu, setiap muslim juga harus berusaha untuk menghindari bisikan setan.

“Yang penting anda mau shalat 5 kali sehari, minimal. Berusaha dari saat ke saat untuk menyempurnakan shalat. Nanti sedikit-sedikit insyaallah shalat menjadi semakin khusyu’,” tegasnya.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 45 Allah befirman:

وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ

Artinya : “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.”

Dalam konteks doa, ayat di atas menyebut dua hal, yaitu shobr dan shalat. Minta bantuan untuk meraih apa yang diinginkan dengan sabar dan shalat. Menurut Quraish Shihab, seseorang tidak bisa shalat secara sempurna, kecuali dia sabar. Dan sabar tidak bisa diperoleh kecuali dengan meminta bantuan kepada Allah.

Siapa orang yang khusyu’? Orang yang khusyu’ menurut Quraish Shihab adalah orang yang menduga keras bahwa dia akan bertemu dengan Allah. Hal ini didasarkan pada ayat setelahnya yang berbunyi:

ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَٰجِعُون

َArtinya : “(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”

Ia juga berpesan agar setelah shalat, setiap muslim hendaknya berdoa. Karena Allah akan kecewa ketika hamba-Nya tidak berdoa. Selain doa, seorang muslim seyogyanya juga berdzikir. Jika tidak bisa membaca kalimat tasbih 33 kali karena terburu-buru, minimal baca 11 kali. Jika tidak bisa 11 kali, minimal 3 kali.

Baca Juga  Mendefinisikan Pertarungan Arabisme, Lokalisme, dan Kosmopolitanisme

Reporter : Yusuf

Avatar
1341 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanan Haedar Nashir sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi…
Report

Siti Ruhaini Dzuhayatin: Haedar Nashir adalah Sosok yang Moderat

1 Mins read
IBTimes.ID – Siti Ruhaini Dzuhayatin Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyebut, bahwa Haedar Nashir adalah sosok yang moderat. Hal itu terlihat…
Report

Hamim Ilyas: Islam Rahmatan Lil Alamin Tidak Sebatas Jargon

1 Mins read
IBTimes.ID – Hamim Ilyas Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan, Islam Rahmatan Lil Alamin harusnya tidak sebatas jargon belaka,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *