Report

Menag Yaqut: Pertahankan Keragaman Multikultural Indonesia

2 Mins read

IBTimes.ID — Tokoh-tokoh terkemuka dari Pemerintah Indonesia dan Organisasi Masyarakat Sipil pada hari Sabtu menyerukan upaya yang lebih besar untuk mempromosikan toleransi online dan memerangi kampanye kebencian. Panggilan tersebut dibuat selama webinar virtual yang diselenggarakan oleh Wahid Foundation. Dengan dukungan dari United Nations Development Programme (UNDP), Uni Eropa (UE), dan Google.

Webinar “Salam Forum” atau Forum untuk Perdamaian mempertemukan para cendekiawan Islam terkemuka, komunitas media Islam, dan perwakilan dari Google serta UNDP yang bekerja untuk mempromosikan toleransi dan perdamaian di Indonesia. Webinar ini juga menyelenggarakan kegiatan bimbingan bagi konten kreator untuk menyebarkan konten Islam damai di dunia digital oleh Google.

Dalam sambutan pembukaannya, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengajak agar nilai-nilai agama moderat dan damai dalam masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam harus dijunjung tinggi.

“Kami berupaya untuk mempertahankan keragaman multikultural Indonesia yang kaya, kami harus menjaga perspektif kami dalam mendorong rasa hormat, toleransi, dan penerimaan terhadap perbedaan. Nilai-nilai agama moderat dan damai dalam masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragama harus dijunjung tinggi. Saya berharap acara ini dapat menjadi katalisator konten yang lebih positif yang mendukung tujuan bersama untuk membangun masyarakat yang toleran,” ujar Yaqut Cholil Qoumas di Kementerian Agama RI.

Yaqut Cholil Qoumas juga menekankan agar para generasi muda muslim dan pemuka agama Islam perlu bicara dengan memaksimalkan media digital untuk mengkampanyekan pesan-pesan agama yang moderat.

“Pertarungan dan perebutan wacana keislaman, masing-masing (kelompok) menuliskan konten untuk meneguhkan basis ideologi tertentu, yang ingin dikembangkan di tengah-tengah masyarakat. Pada satu sisi hal ini bisa dianggap sebagai sebuah tantangan. Tapi disi yang lain dengan kacamata yang berbeda, ini juga merupakan sebuah peluang. Oleh karena itu, para generasi muda muslim dan pemuka agama Islam perlu speak up. Perlu bicara dengan memaksimalkan media digital untuk mengkampanyekan pesan-pesan agama yang multikultural, moderat, inklusif, toleran, dan damai,” ucap Yaqut Menteri Agama.

Baca Juga  Buletin Jumat: Toleransi dan Kearifan Lokal Tanah Air

Acara yang diselenggarakan oleh Wahid Foundation bertujuan memajukan masyarakat multikultural yang toleran di Indonesia. Founder Wahid Foundation Yenny Wahid dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan “Salam Forum” ini merupakan kampanye baru yang inovatif untuk mengajak khalayak lebih luas untuk mencegah penyebaran konten kebencian dan intoleransi di dunia online.

“Acara seperti forum ini mendorong bentuk kampanye baru yang inovatif sehingga kami dapat menarik khalayak yang lebih luas. Selain itu, dapat menginformasikan kepada mereka tentang pentingnya menerima keragaman yang ada. Kemitraan kami dengan berbagai pemangku kepentingan dalam acara ini memastikan bahwa kami mendorong muslim Indonesia, pemuka agama Islam/muslim milenial untuk menyebarkan narasi-narasi keagamaan yang toleran. Dengan optimalisasi teknologi media sosial, kita berupaya mengembalikan ruang digital ini menjadi tempat yang asik bagi siapapun yang ingin berinteraksi. Tanpa merasa terganggu dengan narasi kebencian, sentimen, intoleran, ”kata Yenny Wahid, Founder Wahid Foundation.

Sehingga harus ada upaya untuk Meningkatkan kesadaran muslim Indonesia, pemuka agama Islam, muslim milenial terkait kontribusi umat muslim dalam membangun ranah digital yang damai dan toleran. “Tidak hanya itu. Para pegiat kampanye digital di youtube, pemuka agama Islam juga perlu dibekali kemampuan teknik digital, strategi komunikasi yang tepat. Keterampilan memproduksi konten yang kreatif dan menarik” lanjut Yenny Wahid.

Sementara itu, Direktur Urusan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam berharap melalui kegiatan “Salam Forum” banyak masyarakat menggunakan suara dan kreativitas untuk melawan ujaran kebencian dan ekstremisme online.

“Kami merasa terhormat dapat bekerja sama dengan Wahid Foundation dan UNDP untuk mendukung dialog positif tentang toleransi, keragaman, dan saling menghargai. Salam Forum adalah platform penting untuk pertukaran ide dan pendekatan inovatif yang digunakan tidak hanya untuk mempromosikan pesan damai tetapi juga untuk melawan ekstremisme di ruang digital. Kami berharap inisiatif ini akan memungkinkan lebih banyak masyarakat menggunakan suara dan kreativitas untuk melawan ujaran kebencian dan ekstremisme online.” kata Putri Alam.

Baca Juga  Abdul Mu'ti: Jamaah Haji Harus Menjadi Agen Perubahan Sosial


Iklan kemitraan Lazismu.org

Avatar
1381 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Fatwa Tarjih Soal Tambang: Boleh, Asal Tidak Eksploitatif

8 Mins read
IBTimes.ID – Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 sebagai perubahan atas PP NO 96/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral…
Report

Kick-Off MAARIF House: Para Aktivis dan Akademisi Urun Rembug Bahas Krisis Lingkungan dalam Kasus Tambang

3 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta – MAARIF Institute menginisiasi program “MAARIF House” sebagai ikhtiar untuk merealisasikan gagasan besar Buya Syafii yang terangkum dalam konsep keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan—dengan segala…
Report

Ismail Fahmi: Serangan Atas PDN Sebabkan Jatuhnya Sistem Siber Indonesia

1 Mins read
IBTimes.ID – Ismail Fahmi, Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah sekaligus pendiri Media Kernels Indonesia (Drone Emprit) menyebut serangan yang terjadi di Pusat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds