Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِل اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
و قال الله تعالى أيضا يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Jamaah Jumat Rahimakumullah…
Dari tinjauan bahasa, salah satu arti dari agama Islam ialah salm artinya adalah damai. Maksudnya umat beragama Islam harus bisa menjaga perdamaian, baik itu untuk diri sendiri maupun orang lain. Islam sebagai agama, menuntut umatnya agar bisa memberi rasa ‘aman’ kepada orang lain, entah dengan ucapan, maupun perbuatan. Jangan sampai ada pemeluk yang mengaku beragama Islam, namun jauh dari nilai-nilai kesantunan, serta gemar membuat keonaran.
Jamaah Jumat Rahimakumullah…
Islam tidak hanya dimaknai sebagai agama dengan segala aturan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang hanya mencakup hukum-hukum semata. Islam adalah pedoman hidup (way of live), didalamnya mengandung ajaran-ajaran akhlak mulia yang harus diterapkan pemeluknya. Salah satu nilai dasar pada agama islam yaitu perdamaian yang bersifat universal, sehingga bisa diterapkan untuk seluruh umat manusia tanpa memandang perbedaan suku, ras, dan agama.
Isu-isu teroris, ekstrimis, vandalis, dan lain-lain sering kali tertuju pada agama Islam semenjak adanya kasus bom Bali tahun 2002 dan tragedi World Trade Center (WTC) tahun 2001 oleh al-Qaeda. Tentu peristiwa ini bukan hal yang sepele, karena menyangkut nyawa ribuan orang yang terbunuh. Karena itu, yang penting untuk kita lakukan ialah menjadi pribadi santun, toleran, dan cinta akan perdamaian.
وَإِن جَنَحُوا۟ لِلسَّلْمِ فَٱجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Artinya: “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S Al-Anfal: 61)
Dalam tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia dijelaskan bahwa terciptanya perdamaian adalah dambaan bagi agama Islam. Oleh karenanya, perang yang bersifat fisik diizinkan demi melawan kezaliman, mempertahankan diri, dan perlindungan dakwah. Atas dasar itu, maka perang dalam agama Islam bersifat bertahan (defensif), tidak bersifat aktif-reaktif demi mempertahankan posisi atau jabatan politis.
Jamaah rahimakumullah…
Berbicara masalah perdamaian, tentu tidak akan lepas dengan perselisihan, peperangan, dan konflik lain yang terus ada di muka bumi ini. Agama Islam tidak boleh acuh tak acuh dengan permasalahan tersebut, Islam memerintahkan umatnya untuk menjadi juru damai (mediator) terhadap pihak-pihak yang berselisih. Mereka harus berada di tengah-tengah (objektif) agar perselisihan dapat segera diatasi dengan efektif dan efisien, tentu dengan mengedepankan win win solution. Dimana semua pihak yang berselisih mencapai mufakat dengan musyawarah. Tidak ada yang kalah dan menang, semua menerima keputusan terbaik dengan lapang dada.
Keterlibatan ini tentu adalah tren positif, maka Islam dituntut melakukan perdamaian secara aktif. Islam mengutuk keras kegiatan provokatif terhadap salah satu pihak atau keduanya karena dapat menimbulkan konflik yang berkepanjangan dan memecah belah umat.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Maka itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat 10).
Tafsir As-Sa’di menjelaskan tentang ayat tersebut bahwa Allah dan Rasul-Nya memerintahkan untuk menunaikan hak-hak kaum mukminin satu sama lain yang bisa mewujudkan persatuan, saling mencintai dan saling menyambung di antara mereka. Semua itu dimaksudkan untuk memperkokoh hak-hak sesama mereka. Untuk itu, jika terjadi peperangan di antara sesama kaum Mukminin yang bisa menyebabkan perpecahan hati, saling membenci serta saling membelakangi satu sama lain, maka hendaklah kaum Mukminin lainnya mendamaikan saudara-saudaranya serta berusaha untuk melenyapkan kedengkian di antara mereka yang saling berperang.
Dalam buku Isu-Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal (Keputusan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Tahun 2022) dijelaskan bahwa untuk mendukung proses perdamaian juga persaudaraan dalam konteks Islam Indonesia diperlukan komunikasi yang lebih intensif di antara pimpinan organisasi-organisasi Islam untuk menghilangkan sentimen primordial dan menjalin kedekatan personal serta persahabatan yang sejati. Saling bekerja sama yang dilandasi semangat dan nilai-nilai persatuan (wihdah), persaudaraan (ukhuwah), tolong menolong (ta’awun), kebajikan (al-bir), dan fastabiqul al-khairat dalam berbagai bidang sebagaimana ajaran Al-Qur’an dan As Sunnah perlu lebih diikhtiarkan di semua tingkat, terutama di akar rumput. Persatuan akan terbangun dan semakin kokoh apabila umat memiliki wawasan keislaman, kebangsaan, politik, dan hukum yang semakin luas sehingga mereka lebih terbuka, toleran, menerima, dan akomodatif terhadap perbedaan. Hal demikian dapat diwujudkan melalui literasi dan edukasi intensif di lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, majelis taklim, dan pesantren serta pendidikan agama Islam di sekolah dan lembaga pendidikan formal.
Mudah-mudahan khutbah jumat singkat ini bisa bermanfaat, wa bil khusus kepada diri khatib pribadi maupun kepada para jamaah sekalian.
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا
رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين
عباد الله, إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْم يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِيْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ, أَقِيْمُوْا الصَّلَا
Naskah khutbah jumat yang lain bisa kalian akses dengan mudah di sini
Editor: Soleh