IBTimes.ID – Nama besar Charlie Chaplin telah lama menjadi legenda dalam sejarah perfilman dunia. Namun, bagi Oona Chaplin, cucu sang maestro, nama itu bukan sekadar warisan gemilang, melainkan juga perjalanan batin yang penuh perenungan.
Kini, langkah Oona membawa nama Charlie Chaplin ke panggung blockbuster Hollywood melalui film Avatar: Fire and Ash, di mana ia memerankan karakter Varang di bawah arahan sutradara kawakan James Cameron.
Oona merupakan putri dari Geraldine Chaplin, aktris yang juga anak Charlie Chaplin. Sejak awal kariernya, ia tak bisa menghindar dari bayang-bayang nama besar sang kakek.
Bahkan, selepas menyelesaikan pendidikannya di Royal Academy of Dramatic Art dan memutuskan menekuni dunia akting secara penuh, Oona sempat mempertimbangkan untuk mengganti nama belakangnya. Ada rasa ragu dan ketidakpantasan yang kerap menghampiri.
Ia menyadari bahwa banyak peluang mungkin datang lebih mudah karena garis keturunan yang ia miliki. Kesadaran itu menumbuhkan perasaan bersalah, seolah-olah keberhasilannya tak sepenuhnya lahir dari usaha sendiri.
“Ini adalah perjalanan untuk merasa pantas,” ungkap Oona sebagaimana dilansir dari Antara pada Kamis (25/12/25), mengakui pergulatan batinnya menghadapi privilese yang tak semua orang miliki.
***
Namun, seiring waktu, sudut pandangnya berubah. Rasa bersalah itu perlahan bergeser menjadi rasa syukur. Oona memilih untuk menghormati nama besar Chaplin bukan dengan menjauh darinya, melainkan dengan bekerja lebih keras dan menerima kenyataan bahwa pencapaiannya tak harus disandingkan dengan kejeniusan sang kakek.
Baginya, jika nama Chaplin membuat orang kembali menonton film-film Charlie Chaplin, itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri.
Avatar: Fire and Ash menjadi tonggak penting dalam perjalanan kariernya. Meski ini merupakan film blockbuster besar pertamanya, Oona sejatinya bukan pendatang baru.
Ia telah berakting secara profesional sejak 2007 dan dikenal lewat berbagai proyek, termasuk serial Game of Thrones, Taboo, The Crimson Field, serta Black Mirror.
Oona bahkan meyakini bahwa sang kakek akan mendukung keputusannya bergabung dalam semesta Avatar. Dalam pandangannya, James Cameron adalah sosok sutradara yang memiliki kesamaan dengan Charlie Chaplin dalam hal visi dan keyakinan artistik—meski dengan gaya yang sangat berbeda.
James Cameron sendiri mengakui awalnya hanya tertarik pada nama Oona yang terasa familiar. Namun ketertarikan itu berkembang menjadi keyakinan setelah melihat pemahamannya terhadap karakter Varang. Keberanian, cara bergerak, serta kesiapan Oona saat audisi membuat Cameron tak ragu mengajaknya bekerja sama.
Dengan langkah ini, Oona Chaplin tak sekadar membawa nama besar keluarga, tetapi juga menegaskan identitasnya sendiri sebagai aktris yang berdiri di atas kerja keras dan pilihan sadar.
(MS)

