Perspektif

Portal Satu Data Muhammadiyah Harus Segera Direalisasikan!

3 Mins read

Muhammadiyah hari ini berbeda dengan Muhammadiyah masa depan. Maka aku titipkan Muhammadiyah kepadamu.” K.H. Ahmad Dahlan

Nasihat K.H. Ahmad Dahlan di atas tampaknya perlu kita renungi kembali. Memasuki usia abad kedua, maka tantangan yang dihadapi oleh Muhammadiyah juga akan semakin berkembang. Tantangan tersebut bisa berasal dari internal maupun eksternal Muhammadiyah. Tantangan internal bisa berupa menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), menurunnya kualitas kader, buruknya pengelolaan amal usaha, dan lain-lain. Adapun tantangan eksternal bisa berupa gempuran gaya hidup yang tidak sesuai dengan Islam terhadap anak muda, berkembangnya pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai bidang, dan lain-lain.

Setiap tantangan tersebut bukan hanya harus dihadapi dengan solusi, tetapi juga perlu dijabarkan pokok permasalahannya. Hal ini tentu tidak bisa dilakukan secara sembarangan tanpa landasan berpijak dan berpikir. Karenanya, diperlukan landasan berbasis data (data-driven decision) dalam menjabarkan dan mencari potensi solusi yang paling optimal. Pertanyaannya, apakah hal tersebut sudah dilakukan secara optimal atau belum? Maka, apa yang bisa dilakukan Muhammadiyah dalam merespons hal tersebut?

Pengilangan Data (Data Refinery) Muhammadiyah

Dengan usianya yang sudah sematang itu, tentu sudah banyak jejak langkah Muhammadiyah dalam berbagai aktivitas dan amal usahanya. Semuanya itu adalah kumpulan fakta yang bisa dimanfaatkan sebagai basis dalam pengambilan keputusan, atau disebut juga dengan data. Artinya, data yang dimiliki oleh Muhammadiyah sudah sangat kaya dan berlimpah. Pertanyaannya adalah tinggal bagaimana Muhammadiyah bisa mengelola dan memanfaatkan data yang dimilikinya secara optimal dan terstruktur.

Dalam dunia perminyakan, terdapat istilah refinery (pengilangan atau pemurnian), dimana minyak mentah diolah menjadi produk jadi yang siap digunakan atau dimanfaatkan, bisa menjadi bahan bakar, minyak makan, dan lain-lain. Begitupun dalam dunia data, juga terdapat istilah refinery. Artinya, data-data mentah dikelola secara end-to-end process, mulai dari pengumpulan data, pembersihan data, pengintegrasian data, analisis data, hingga pengambilan keputusan berdasarkan data.

Baca Juga  Menjadi Dosen Kaffah: dari Masalah Finansial Hingga Tuntutan Profesional

Dalam konteks Muhammadiyah, data refinery dapat dilakukan agar basis data (database) Muhammadiyah bisa tersusun dengan rapi. Dengan total cabang yang mencapai 3.221 lokasi, maka sangat diperlukan pengintegrasian database Muhammadiyah sehingga data-data tersebut tidak terpencar-pencar.

Ibarat orang kaya zaman dahulu, data terpencar tersebut bak uang yang disimpan di antero rumah, ada yang di bawah kasur, di dalam lemari, di bawah karpet, dan lain sebagainya; jumlahnya banyak tetapi tidak tersimpan dengan rapi. Karena saat ini, sepertinya belum ada database terintegrasi yang dimiliki Muhammadiyah untuk seluruh asetnya.

Urgensi Portal Satu Data Muhammadiyah

Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, maka transparansi aset Muhammadiyah menjadi penting sehingga masyarakat dapat ikut mengontrol dari luar. Apabila Muhammadiyah tidak memiliki acuan informasi atau basis data yang resmi, maka akan mudah berseliweran data-data mengenai aset Muhammadiyah yang beragam, bahkan bisa jadi menyesatkan. Sederhananya, jika kita browsing jumlah amal usaha Muhammadiyah saat ini, maka akan ditemukan hasil yang bervariasi dari berbagai macam sumber laman, yang mayoritas bukan merupakan laman turunan Muhammadiyah yang resmi.

Karenanya, diperlukan satu portal data Muhammadiyah resmi yang terpercaya. Nantinya, disitu akan terhimpun seluruh aset Muhammadiyah yang informasinya bisa diakses oleh umat dalam berbagai bentuk, bisa berupa dashboard, data mentah, update informasi, dan lain sebagainya. Jika umat ingin mendapatkan keabsahan data aset Muhammadiyah, maka mereka tinggal mengunjungi saja portal tersebut, tidak perlu lagi bingung dengan variasi data yang berseliweran di internet.

Selain itu, portal satu data Muhammadiyah juga dapat menjadi basis analisis data bagi kebutuhan internal Muhammadiyah sendiri. Misalnya, Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Formal ingin melakukan peningkatan jumlah guru di suatu sekolah Muhammadiyah, maka bisa mengacu dari portal tersebut. Atau misalnya Lembaga Pengembangan Cabang/Ranting dan Pembinaan Masjid ingin mengembangkan potensi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di suatu negara, bisa merujuk kepada portal tersebut. Dan berbagai pemanfaatan lainnya.

Baca Juga  ISO 21001:2018 dan Kualitas Pendidikan

Bukan Mustahil untuk Diwujudkan

Muhammadiyah ibarat gudang aset bagi bangsa. Bagaimana tidak, jumlah asetnya tak terbilang dan tersebar di mana-mana. Tak terkecuali aset terpenting yang dimilikinya, yaitu SDM-nya. Sudah berapa banyak kader-kadernya berkelana dengan berbagai pengetahuan dan kemampuannya di berbagai belahan dunia. Mulai dari mendalami pengetahuan Islam hingga pengetahuan di bidang teknologi.

Atas dasar itu, maka upaya untuk mewujudkan portal satu data Muhammadiyah bukanlah hal yang mustahil. Ada banyak kader Muhammadiyah yang saat ini berkecimpung di dunia informasi teknologi (IT). Termasuk saya salah satunya. Sebagai kader yang lahir dari rahim Muhammadiyah di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang saat ini berkecimpung sebagai Data Scientist, maka saya memiliki tanggung jawab moral untuk membuat Muhammadiyah jauh lebih baik. Jika bukan kita, lalu untuk siapa nasihat K.H. Ahmad Dahlan di atas?

Oleh karena itu, mari kita seriusi gagasan portal satu data ini. Hasil dari pekerjaan ini bukan hanya dapat dirasakan manfaatnya oleh Muhammadiyah dan umat masa kini, melainkan juga oleh penerus-penerus Muhammadiyah di masa mendatang. Mari kita mulai dari hal yang sederhana dulu, seperti pengumpulan seluruh data aset Muhammadiyah dalam satu database terintegrasi. Setelahnya, kita bisa gunakan database tersebut untuk membuat portal satu data yang lengkap dan valid. Dan sebagai kader Muhammadiyah, saya siap untuk mewujudkan gagasan ini.

Editor: Soleh

Abiyyu Fathin Derian
1 posts

About author
Data Scientist di IT Solution Company dengan Minat Data Science dan Pemanfaatannya dalam Islam.
Articles
Related posts
Perspektif

Buat Akademisi, Stop Nyinyir Terhadap Artis!

3 Mins read
Sebagai seorang akademisi, saya cukup miris, heran, dan sekaligus terusik dengan sebagian rekan akademisi lain yang memandang rendah profesi artis. Ungkapan-ungkapan sinis…
Perspektif

Begini Kira-Kira Jika Buya Hamka Berbicara tentang Bola

3 Mins read
Kita harus menang! Tetapi di manakah letak kemenangan itu? Yaitu di balik perjuangan dan kepayahan. Di balik keringat, darah, dan air mata….
Perspektif

Serangan Iran ke Israel Bisa Menghapus Sentimen Sunni-Syiah

4 Mins read
Jelang penghujung tahun 2022 lalu, media dihebohkan dengan kasus kematian Mahsa Amini, gadis belia 22 tahun di Iran. Pro-Kontra muncul terkait aturan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *