News

Prof Al Makin Terpilih sebagai Rektor UIN Jogja, Inilah Sosoknya

2 Mins read

IBTimes.ID –  Menteri Agama Fachrul Razi hari ini melantik Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Dr Phil Al Makin, M.A. dan 19 pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Agama. Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan berlangsung dengan menerapkan protokol Covid-19 di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta. 

Sebagaimana dilansir dari Situs Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga, proses penjaringan Rektor UIN Sunan Kalijaga diumumkan pada awal Januari 2020 lalu. Penjaringan ini dilakukan seiring dengan berakhirnya masa jabatan rektor sebelumnya, yaitu Prof. Drs. K. H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh panitia penjaringan, terdapat sembilan guru besar yang mendaftarkan diri.

Hasil seleksi administratif menyatakan bahwa semuanya layak mengikuti proses lanjutan penjaringan calon Rektor UIN Sunan Kalijaga.

Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag. M.A. terpilih sebagai Rektor setelah mengikuti proses seleksi yang cukup panjang. Hari ini, Jumat, 10 Juli 2020 Al Makin dilantik di Jakarta sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2020-2024. Al Makin merupakan dosen senior yang aktif di Program Studi Sosiologi Agama, UIN Sunan Kalijaga. Selama ini ia mengampu mata kuliah Orientalisme dan Oksidentalisme serta Sosiologi Pengetahuan.

Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan berlangsung dengan menerapkan protokol Covid-19 di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta. “Saya yakin dan percaya saudara dapat melaksanakan tugas dan tangungjawab dengan sebaik-baiknya,” ujar Menag di Jakarta, Jumat (10/07), sebagaimana dilansir dari kemenag.go.id.

Profil Prof Al Makin

Al Makin kuliah S1 Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1996). Kemudian melanjutkan studi ke luar negeri. S2 di The Institute of Islamic Studies, McGill University, Kanada (1999), dan meraih S3 di Universitas Heidelberg, Jerman (2008). 

Baca Juga  DPR Bersama Kemenag Putuskan Biaya Haji 49,8 Juta

Sebelum terpilih sebagai Rektor, Al Makin juga dipercaya menjadi Ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) dan Editor in chief, “Al Jam’iah”, International Journal of Islamic Studies. Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia. Aktif sebagai peneliti dan dosen tamu di beberapa universitas mancanegara, antara lain: University of Western Sydney, Australia, Heidelberg University, Jerman, Asia Research InstituteNational University of Singapore, French Business School ESSEC, Asia Pacific, Singapore, Bochum University, Jerman , dan McGill University.

Alumni McGill University ini menyampaikan pidato guru besar pada tahun 2018 dengan judul “Bisakah Menjadi Ilmuwan di Indonesia? Keilmuan-Birokrasi dan Globalisasi.” Sepak terjang Al Makin di dunia akademik selalu cemerlang. Ia sering terlibat dalam penelitian internasional hingga menjadi reviewer dan editor jurnal internasional. Sejumlah karya fenomenalnya telah berlisensi HaKI, di antaranya buku “Antara Barat dan Timur”, “Keragaman dan Perbedaan”, “Representing the Enemy”, hingga aplikasi pengindeks Moraref yang kemudian digunakan oleh Kementerian Agama.

Pada disertasi Dr. phil di Heidelberg University, Al Makin meneliti tentang kemunculan Islam dan situasi Jazirah Arab abad tujuh Masehi. Makin mengangkat para “nabi” dan kelompok-kelompok keagamaan yang gagal bertahan sebagai komunitas dan agama. Dalam hal ini, dia mempelajari Musaylama yang dikenal dengan sebutan sang pembohong, al-Kadzdzab.

Sejak tahun 2006 sampai 2016 Al Makin menulis kolom opini secara rutin di koran The Jakarta Post. Dalam tulisan-tulisannya, ia mengetengahkan berbagai isu di negeri ini yang menyangkut agama, politik, budaya, dan kritik sosial. Berbagai pandangan baru bertumpu pada isu keragaman, minoritas, cinta tanah air, dan isu-isu global. Tanggapan warga Muslim Indonesia terhadap pidato Paus Benedict XVI tahun 2006 di Regensburg, Jerman misalnya menjadi perhatian, begitu juga praktek ibadah puasa dan tradisi Ramadan di Indonesia.

Baca Juga  Maarif Institute Dorong Kemendikbudristek Bertindak Tegas dalam Kasus UTU

Berbagai pengalaman hingga prestasi tersebut tentunya menjadi fondasi kepercayaan bagi Al Makin untuk memimpin UIN Sunan Kalijaga pada periode selanjutnya.

Reporter: Yusuf R Y

1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
News

Haul ke-15 Gus Dur: Refleksi Pemikiran dan Keteladan untuk Bangsa

2 Mins read
IBTimes.ID – Jaringan GUSDURian menggelar peringatan Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Laboratorium Agama Masjid Universitas Islam Negeri (UIN)…
News

Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Setara 2024

2 Mins read
IBTimes.ID – Simposium Best atau Beda Setara telah selesai digelar. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis-Jumat (15-16/11/2024) di Convention Hall…
News

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia Masih Jauh dari Semangat Bhinneka Tunggal Ika

1 Mins read
IBTimes.ID – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid mengkritisi realitas kebebasan beragama di Indonesia, yang menurutnya masih jauh dari…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds