Feature

Pulang Malu Tak Pulang Rindu

1 Mins read

Pada akhirnya, memang kita harus pulang. Tanpa tahu mengapa dan tanpa tahu untuk apa. Orang-orang berharap hidup di kota bakal membuat tubuh dan jiwa menjadi betah. Namun tidak untuk kita yang memahami makna “pulang. Biar korona menghadang, biar maut menyapa. Orang Jawa bilang ” Mati urip urusane sing Kuoso” (hidup mati urusan Tuhan).

Pada akhirnya, memang kita harus kembali. Ke desa yang sudah lama kita tinggalkan. Ke rumah yang di sana merupakan rahim dan tempat segala bermula.

Pilihan Jokowi untuk mudik adalah pilihan manusia Jawa. Ia tidak mau melupakan jati dirinya sebagai orang desa, orang Jawa. Walau hanya sehari dua hari, pulang itu dimaknai sebagai energi. Pulang adalah tempat untuk menghimpun dan melepas segala penat. Pulang adalah ngumpulke balung pisah (mengumpulkan saudara yang berpisah jauh).

Bagi mertua yang rumahnya cukup jauh, mudik adalah meminta restu. Mudik adalah melepas rindu. Kehidupan menjadi manusia urban, pada akhirnya harus diberi jeda. Harus diberi ruang untuk tetirah. Hidup yang cenderung materialistik, individualistik, dan personal, harus dikembalikan kepada hidup yang natural, komunal, dan alamiah.

Pulang mengingatkan kita pada hidup itu sendiri. Ada tujuan yang harus diraih, ada yang harus ditengok dan disiapkan.

Seruan untuk tidak pulang kampung hanyalah seruan yang pada akhirnya seruan yang kepalang canggung.

Saya jadi ingat dengan lagunya Armada yang sangar cocok dengan situasi kita sekarang ini: Pulang Malu Tak Pulang Rindu.

Editor: Yahya FR
Baca Juga  Perkuat Toleransi Sejak Dini: Cerita Pesantren Muhammadiyah Terima Kunjungan SMA Kristen
Related posts
Feature

Kalender Hijriah Global Tunggal di Mata NU

5 Mins read
Menjelang awal Ramadan 1446/2025, perbincangan tentang Kalender Islam Global Turki 1437/2016 atau Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) memperoleh perhatian masyarakat luas, khususnya…
Feature

Ekrem Imamoglu dan Masa Depan Demokrasi Turki

3 Mins read
Penangkapan dan pemenjaraan Wali Kota Istanbul terpilih, Ekrem Imamoglu pada hari Rabu 19 Maret kemarin, telah mengejutkan rakyat Turki dan internasional. Penahanannya…
Feature

Penjara Saydnaya: 'Rumah Jagal Manusia' Bukti Kekejaman Rezim Assad

2 Mins read
Penjara Saydnaya merupakan simbol mengerikan dari kebrutalan sistematis rezim Assad. Kompleks bangunan yang terletak 30 kilometer di utara Damaskus, Suriah, ini merupakan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *