Report

Robert W Hefner: Amin Abdullah, Sosok Dibalik Revitalisasi Perguruan Tinggi Islam

2 Mins read

IBTimes.ID – Prof. Robert W Hefner Indonesianis asal Boston University mengatakan, Amin Abdullah adalah salah seorang yang memberikan sumbangan yang sangat signifikan dalam revitalilasi Perguruan Tinggi Islam di Indonesia.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Robert W Hefner dalam acara Launching Buku “FILSUF MEMBUMI DAN MENCERAHKAN: Menyemai dan Menuai Legacy Pemikiran Amin Abdullah” di Yogyakarta pada Jumat (28/7/23).

“Di antara orang yang memberikan sumbangan revitalisasi pendidikan Islam di Perguruan Tinggi itu adalah Pak Amin Abdullah. Sumbangan Pak Amin juga bermacam-macam,” ujar Hefner.

Dulu, studi Islam di Indonesia dianggap sedikit pinggiran. Hal itu disebutkan dalam hasil penelitian yang menegaskan bahwa Indonesia agak meredup dari segi pendidikan Islam, filsafat, fikih, dan lain-lain. Kondisi itu tidak hanya diakui oleh kalangan Barat, tapi di juga di sebagian besar dunia muslim, Indonesia dianggap agak pinggiran.

Namun belakangan ini, Indonesia mengalami perubahan yang luar biasa; Indonesia adalah negara mayoritas muslim, yang mempunyai khazanah intelektual, tradisi massa ormas muslim yang paling bagus di seluruh dunia. Termasuk juga dalam segi pendidikan Islam.

Menurutnya, perguruan tinggi Muhammadiyah dan UIN/IAIN di Indonesia, termasuk Perguruan Tinggi Islam yang paling baik di dunia. Keduanya memang sangat luar biasa.

Robert W Hefner mengaku bahwa dirinya baru mulai belajar Perguruan Tinggi Islam selama dua puluh tahun terakhir. Selama empat puluh tahun tinggal di Indonesia dan bergabung dengan UIN-IAIN yang ada. Dalam dua puluh tahun terakhir Robert seolah-olah mendapatkan angin segar dari Prof. Amin Abdullah.

Menurutnya, Amin Abdullah memiliki keistimewaan tersendiri. Jika ditinjau dari segi khazanah Islam dan peradaban Islam, Amin Abdullah memberikan sumbangan besar yakni revitalilasi. Bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia.

Baca Juga  Dirjen PHU: Saudi Perlu Dengar Masukan Negara Pengirim Jemaah Haji

“Beliau memberikan revitalisasi kepada upaya untuk menciptakan sebuah titik temu dan interaksi. Kalau memakai istilah Pak Amin sendiri yaitu integrasi dan interkoneksi di antara ilmu agama, ilmu alam, dan ilmu sosial,” tegasnya.

Bagi Hefner, Amin Abdullah adalah seorang pemikir yang mempunyai penghargaan kepahaman terhadap filosofi Islam (filosofi pendidikan). Dimulai dari administrasi hingga menciptakan kurikulum yang mengintegrasikan antara ilmu wahyu, ilmu agama, ilmu pendidikan dan prakteknya.

“Sumbangan Pak Amin Abdullah dari segi integrasi di antara ilmu alam, ilmu sosial, ilmu humaniora dengan ilmu agama, disitulah letak keistimewaan dia,” ungkapnya.

Kemudian lahirlah filosofi pendidikan dan upaya Amin Abdullah untuk menggabungkan ilmu alam dan ilmu agama. Tentu berkaitan dengan konsep maqasyid syariah.

“Saya melihat ada diskusi di komunitas muslim baik dari Indonesia dan negara-negara yang lain tentang bagaimana caranya menciptakan kembali fikih, supaya fikih itu bisa hidup dan berinteraksi dengan dunia empiris,” tuturnya.

Hefner menyebut, Amin Abdullah telah memberikan sumbangan yang luar biasa, tidak hanya untuk Perguruan Tinggi tetapi untuk semua orang yang memikirkan isu-isu yang ada dari segi perspektif Islam.

“Saya sangat setuju dan sangat menghargai upaya orang-orang Muhammadiyah sejak dulu. Termasuk upaya-upaya Pak Amin Abdullah selama lebih 15 tahun menafsirkan kembali tentang maqasyid syariah, supaya dia bisa hidup dan diterapkan secara efektif,” ungkapnya.

“Sumbangan-sumbangan itu semua, saya sangat apresiatif kepada Pak Amin Abdullah, baik sebagai tokoh Muhammadiyah maupun tokoh muslim Indonesia, beliau telah memberikan sebuah sumbangan yang luar biasa kepada seluruh umat Islam dan seluruh umat manusia,” sambungnya.

Gagasan dan pemikiran-pemikiran Amin Abdullah tak kalah dari para pemikir, intelektual, dan cendekiawan muslim di seluruh dunia. Indonesia yang dulu dipinggirkan, kini dipandang mampu dan membawa angin segar bagi Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi dan kehidupan umat manusia.

Baca Juga  Gejala Macetnya Kajian Keislaman di Indonesia

(Soleh)

Avatar
1342 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…
Report

Siti Ruhaini Dzuhayatin: Haedar Nashir adalah Sosok yang Moderat

1 Mins read
IBTimes.ID – Siti Ruhaini Dzuhayatin Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyebut, bahwa Haedar Nashir adalah sosok yang moderat. Hal itu terlihat…
Report

Hamim Ilyas: Islam Rahmatan Lil Alamin Tidak Sebatas Jargon

1 Mins read
IBTimes.ID – Hamim Ilyas Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan, Islam Rahmatan Lil Alamin harusnya tidak sebatas jargon belaka,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *