News

Dirjen PHU: Saudi Perlu Dengar Masukan Negara Pengirim Jemaah Haji

2 Mins read

IBTimes.ID – Hilman Latief Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah mengatakan bahwa, pemerintah Arab Saudi perlu mendengar masukan dari berbagai negara pengirim jemaah haji terkait pentingnya peningkatan kualitas layanan haji. Dalam proses perbaikannya, pemerintah Arab Saudi juga diharapkan dapat melibatkan negara-negara pengirim jemaah haji.

Hal ini disampaikan oleh Hilman Latief di Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah pada Sabtu (8/7/23).

Hilman menyampaikan, bahwa ini menjadi salah satu poin yang dibahas bersama dalam pertemuan antara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan Misi Haji Libya di Jeddah.

“Indonesia dan Libya mempunyai perspektif yang sama tentang perlu adanya upaya perbaikan layanan yang dilakukan oleh Arab Saudi, terang Dirjen PHU Hilman Latief.

“Kami juga sepakat bahwa Arab Saudi perlu menerima masukan dan melibatkan negara-negara pengirim jemaah haji dalam proses peningkatan kualitas layanan haji,” sambungnya.

Mereka delegasi Misi Haji Libya yang dipimpin oleh Badan Penyelenggara Haji dan Umrah Ali M. A Hammuda. Ikut hadir dan mendampingi, Konsul Jenderal Libya di Jeddah Abdur Razaq Ibrahim, Kepala Biro Media Hatim Al-Laafy, Kepala Biro Pembinaan Muhammad as-Sakit, dan Kepala Biro Pelayanan Abdullah al-‘Uqaily.

Kehadiran mereka disambut oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Prof Hilman Latief didampingi oleh Ketua PPIH Arab Saudi 1444H/2023 M sekaligus Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, Direktur Bina Haji Arsyad Hidayat, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Penyelenggaraan Haji dan Umrah Libya Ali M.A Hammuda mengatakan, pihaknya sengaja berkunjung ke KUH KJRI Jeddah untuk bertemu PPIH Arab Saudi dalam rangka belajar dan bertukar pikiran dengan misi haji Indonesia.

Baca Juga  Kerja Sama Indonesia-Iran Wujudkan Jaminan Produk Halal Global

Menurut Ali M.A Hammuda, jumlah jemaah haji Libya sebanyak 7.800 orang dengan biaya $6.800 (sekitar 102 juta kurs dollar sebesar 15.000).

“Masa tinggal kami di Madinah selama empat hari, tidak ada arbain, terangnya.

Ali M.A Hammuda menyampaikan, bahwa saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), Syarikah (perusahaan) yang bertanggung jawab menyiapkan layanan untuk jemaah haji Libya adalah Duwal al-‘Arabiyah. Kami juga mengalami masalah yang sama dengan Indonesia dan jemaah haji negara lainnya dalam pelaksanaan layanan di Masyair pada tahun ini,” jelasnya.

Selama musim haji, jemaah haji Libya mendapat layanan katering sebanyak dua kali sehari. Layanan itu diberikan dalam bentuk sarapan dan makan malam. Katering yang diberikan di luar layanan Masyair yang telah disiapkan Syarikah Duwal al-‘Arabiyah.

“Untuk penentuan jemaah haji yang berangkat dalam setiap tahunnya, kami lakukan dengan cara pengundian,” tandasnya.

Sumber: MCH 2023

Editor: Soleh

Avatar
1342 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Rizal Sukma Terpilih Jadi Anggota Board of Advisers International IDEA

1 Mins read
IBTimes.ID – Rizal Sukma, Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dari Muhammadiyah tahun 2016-2020 terpilih sebagai anggota Board of Advisers (BoA) Internasional…
News

Muhammadiyah dan Arab Saudi Tetapkan Idulfitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa hari raya Idulfitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Keputusan ini berdasarkan…
News

Siswa dan Santri Muhammadiyah Harus Mampu Kembangkan Sains yang Islami

1 Mins read
IBTimes.ID – Siswa sekolah dan santri pondok pesantren Muhammadiyah harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan sains yang tidak dilepaskan dari nilai-nilai keislaman. Hal…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *