Kaunia

Rotasi dan Revolusi Bumi dalam Ilmu Fisika dan Al-Quran

3 Mins read

Kalau mendengar istilah rotasi dan revolusi bumi, tentu sudah tidak asing di telinga kita. Sejak masih di bangku sekolah dasar (SD), kita sudah mempelajari materi tersebut. Setiap hari planet yang kita tempati ini (bumi) mengalami rotasi dan revolusi, hanya saja kita tidak merasakannya. Namun kita bisa mengetahui dan merasakan dampak yang diakibatkan oleh rotasi dan revolusi bumi.

Rotasi Bumi dalam Ilmu Fisika dan Al-Qur’an

Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Bumi berputar dari arah barat ke timur, melawan arah jarum jam. Waktu satu kali rotasi disebut kala rotasi. Kala rotasi bumi membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4 detik atau biasa disebut satu hari. Rotasi bumi memiliki kemiringan 23,5o. Rotasi bumi tidak dalam keadaan tegak, tetapi dalam keadaan miring.

Posisi miring saat rotasi disebabkan karena bumi ditabrak oleh bongkahan luar angkasa atau meteorit yang ukurannya hampir seperti ukuran Mars. Tabrakan ini terjadi kira-kira 4 miliar tahun yang lalu. Adapun akibat dari rotasi bumi, yaitu

Pertama, terjadinya siang dan malam. Daerah yang terkena sinar matahari menjadi terang (siang) dan daerah yang tidak terkena sinar matahari menjadi gelap (malam).

Kedua, Terjadi perbedaan waktu. Penetapan waktu dimulai dari garis bujur 0o. Garis bujur timur waktunya lebih awal atau ditambahkan 1 jam setiap kelipatan 15o. Sedangkan garis bujur barat waktunya lebih lambat atau dikurangi 1 jam setiap kelipatan 15o.

Ketiga, Gerak semu harian matahari. Setiap hari seolah-olah matahari bergerak dari timur ke barat, tetapi sebenarnya bumi yang bergerak sedangkan matahari tetap diam.

Keempat, Bumi menjadi tidak bulat sempurna. Ketika bumi berotasi akan ada berbagai macam gaya yang muncul. Setiap gaya yang muncul akan selalu bergerak menjauhi pusat bumi. Dengan adanya gaya-gaya tersebut, maka bentuk bumi menjadi tidak bulat sempurna. Di bagian kutub bentuk bumi pepat, sedangkan di bagian khatulistiwa bentuk bumi mengambang.

Baca Juga  Makna Rambut Uban dalam Al-Qur'an dan Tiga Tafsir

Kelima, Pembelokan arah angin. Aliran udara dari kutub ke khatulistiwa mengalami pembelokan arah. Hal ini sesuai dengan hukum Boys Ballot yang berbunyi, “Udara mengalir dari daerah tekanan maksimum ke daerha yang bertekanan minimum. Arah angin akan membelok ke kanan di belahan bumi utara dan membelok ke kiri di belahan bumi selatan.”

***

Ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan rotasi bumi adalah surah Ali-Imran ayat 190:

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”

Ayat ini menggambarkan bahwa siang dan malam yang terjadi adalah karena bumi mendapatkan sinar matahari ketika bumi berputar pada porosnya atau berotasi. Peristiwa siang dan malam tersebut berlangsung berulang-ulang dalam 24 jam atau satu hari.

Revolusi Bumi dalam Ilmu Fisika dan Al-Qur’an

Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari. Waktu yang dibutuhkan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi. Kala revolusi bumi membutuhkan waktu 365 ¼ hari atau disebut 1 tahun. Lintasan revolusi bumi berbentuk elips. Selama satu tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berotasi. Adapun akibat dari revolusi bumi, yaitu:

1. Terjadi perbedaan lamanya waktu siang dan malam. Revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika yang besarnya 23½o menimbulkan perbedaan lama siang dan malam.

2. Gerak semu tahunan matahari. Matahari seolah-olah tepat berada di daerah khatulistiwa pada tanggal 21 Maret kemudian matahari seolah-olah bergerak ke utara dan setelah mencapai 23,5o LU pada 22 Juni matahari seolah-olah bergerak kembali ke khatulistiwa.

Pada 23 September matahari seolah-olah berada di daerah khatulistiwa dan matahari seolah-olah bergerak ke selatan. Kemudian setelah mencapai 23,5o LS, pada 23 Desember matahari akan kembali menuju khatulistiwa.

Baca Juga  Al-Qalam dan Nun: Spirit Literasi dalam Al-Qur'an

3. Terjadinya perubahan musim. Hal ini dibuktikan dengan siklus perubahan musim yang terjadi di berbagai negara yang mengalami empat musim, yaitu musim panas, dingin, semi, dan gugur. Sedangkan di negara yang dekat garis khatulistiwa hanya ada dua musim.

4. Perubahan penampakan rasi bintang. Ketika bumi berada di sebelah timur matahari, maka hanya akan terlihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, maka akan terlihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari. Begitu seterusnya, sehingga bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah

5. Adanya tahun kabisat. Kala revolusi bumi adalah 365 ¼ hari. Karena adanya perbedaan ¼ hari, maka untuk memudahkan penanggalan dibulatkan menjadi 365 hari. Hal ini dibuktikan dengan adanya peristiwa 4 tahun sekali yang hanya ada tanggal 29 pada bulan Februari.

***

Ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan revolusi bumi adalah surah Yasin ayat 39-40:

وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْم  لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ

Artinya: “Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. Tidalah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa bumi berevolusi mengelilingi matahari menurut garis edarnya dan bukan matahari yang mengelilingi bumi.

Hal ini dapat dijelaskan secara logika, bahwa jika matahari bergerak mengelilingi bumi, maka tempat peredaran bulan akan mengalami perubahan dalam satu hari. Bulan adalah satelit bumi yang turut bersama bumi berevolusi mengelilingi matahari di mana bumi dan bulan sama-sama mendapatkan sinar dari matahari.

Baca Juga  Pengabdian Akademisi Sejati oleh Sarah Gilbert

Editor: Saleh

Sindi Wulan Aprilia
27 posts

About author
Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya Peminat Kajian Tarikh
Articles
Related posts
Kaunia

Ru'yat Ta'abbudi dan Penyatuan Kalender Islam

2 Mins read
Perkembangan pemikiran tentang kalender Islam di kalangan ormas Islam mengalami kemajuan baik dari segi pemikiran maupun instrumentasi astronomi yang dimiliki. Hal ini…
Kaunia

Menaksir Berat Sapi Secara Cepat

1 Mins read
Kaunia

Moderasi dalam Sidang Isbat

3 Mins read
Di Indonesia kehadiran sidang Isbat sudah lama diperdebatkan keberadaannya. Di satu sisi dianggap sebagai jembatan untuk mempertemukan perbedaan pandangan antara pendukung hisab…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds