Tafsir

Sistem Respirasi Manusia Menurut Sains dan Al-Qur’an

3 Mins read

Sistem respirasi adalah suatu proses pengambilan oksigen dari udara bebas ketika menarik nafas dan mengeluarkan karbondioksida ketika mengembuskan nafas. Dalam sistem respirasi, terdapat pernapasan eksternal dan pernapasan internal.

Pernapasan eksternal adalah  pertukaran gas yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah pada kapiler. Dalam hal ini, darah menerima oksigen dari udara dan memberikan karbondioksida kepada udara.

Sedangkan, pernapasan internal adalah pertukaran gas yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Dalam hal ini, darah memberikan oksigen kepada sel dan menerima karbondioksida dari sel.

Dalam sistem respirasi, tidak lepas dari alat-alat atau organ-organ yang digunakan selama proses respirasi. Alat-alat respirasi pada manusia terdiri dari:

***
  • Rongga hidung

Rongga hidung merupakan tempat pertama kali masuknya udara  ke dalam tubuh. Di dalam hidung terdapat rambut-rambut hidung dan lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk dari kotoran, mengatur suhu, dan melembabkan udara.

  • Faring

Faring merupakan persimpangan saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Di dalam faring terdapat klep epiglotis yang bertugas mengatur membuka dan menutupnya saluran pernapasan dan saluran pencernaan secara bergantian.

  • Laring

Laring merupakan daerah pangkal batang tenggorokan. Pada laring inilah terdapat pita suara. Dari laring udara masuk ke laring yang didalamnya terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur oleh serabut-serabut otot sehingga dapat menghasilkan suara dengan nada tinggi atau rendah sesuai kebutuhan.

  • Trakea

Trakea merupakan saluran respirasi yang berupa cincin-cincin tulang rawan yang memiliki silia-silia pada dinding dalamnya yang berfungsi menyaring benda-benda asing yang ikut masuk dalam saluran pernapasan.

  • Bronkus

Bronkus merupakan percabangan dari trakea yang terdiri dari bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus kiri lebih datar, sedangkan bronkus kanan lebih curam sehingga bakteri dan virus lebih mudah masuk ke paru-paru kanan.

  • Bronkiolus
Baca Juga  Untuk Para Mufassir, Jadilah Penafsir Al-Qur'an yang Inklusif

Brokiolus merupakan percabangan kecil-kecil dari bronkus. Pada bronkiolus ini sudah tidak terdapat cincin tulang rawan. Bronkiolus berakhir sebagai gelembung-gelembung udara yang dinding luarnya mempunyai gelembung-gelembung halus yang disebut alveolus.

  • Paru-paru

Paru-paru manusia terdiri dari dua, yaitu paru-paru kanan dengan tiga lobus dan paru-paru kiri dengan 2 lobus. Paru-paru dilindungi oleh pleura (selaput pelindung) yang memiliki dua lapisan. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat cairan yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika respirasi.

  • Alveolus

Alveolus merupakan kantong udara pada paru-paru yang menjadi tempat difusi oksigen dan karbondioksida. Alveolus tersusun atas jaringan epitel pipih selapis yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.

Mekanisme Pernapasan

  • Pernapasan dada

Pernapasan dada merupakan pernapasan yang melibatkan tulang rusuk dan otot antar tulang rusuk.

  • Inspirasi

Otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar. Tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil sehingga udara dari luar masuk ke dalam alveolus.

  • Ekspirasi

Otot antar tulang rusuk berelaksasi sehingga volume rongga dada mengecil. Tekanan udara dalam paru-paru membesar sehingga udara terdorong keluar.

  • Pernapasan perut

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang melibatkan diafragma dan otot perut.

  • Inspirasi

Otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar dan volume rongga dada membesar. Tekanan udara dam paru-paru mengecil sehingga udara dari luar masuk.

  • Ekspirasi

Otot diafragma berelaksasi sehingga diafragma melengkung dan volume rongga dada mengecil. Tekanan udara dalam paru-paru membesar sehingga udara terdorong keluar.

Selain dijelaskan dalam ilmu sains, sistem respirasi pada manusia ini juga dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an, di antaranya:

فَمَنْ يُّرِدِ اللّٰهُ اَنْ يَّهْدِيَهٗ يَشْرَحْ صَدْرَهٗ لِلْاِسْلَامِۚ وَمَنْ يُّرِدْ اَنْ يُّضِلَّهٗ يَجْعَلْ صَدْرَهٗ ضَيِّقًا حَرَجًا كَاَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِى السَّمَاۤءِۗ كَذٰلِكَ يَجْعَلُ اللّٰهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ

Baca Juga  Izzat Darwazah: Alquran yang Reflektif terhadap Kehidupan Nabi

Artinya: Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman  (QS. Al-An’am: 125).

Pada ayat di atas terdapat korelasi yang konkret dengan ilmu fisiologi (fungsi-fungsi organ tubuh). Di dalam ilmu fisiologi respirasi bahwa minimnya tekanan udara dan oksigen terjadi setiap kali bertambah ketinggian seseorang dari permukaan bumi. Keadaan ini menyebabkan kesempitan dan kesulitan pada dada untuk bernafas.

وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙ

Artinya: Dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing (QS. At-Takwir: 18).

***

Penjelasan dari ayat di atas adalah kata “tanaffasa” sendiri berasal dari kata “nafasa” yang secara literatur artinya bernafas. Kata “tanaffasa” di sini bukanlah proes bernafas makhluk hidup di mana menghirup oksigen dan melepaskan karbondioksida karena proses bernafas makhluk hidup berlangsung sepanjang waktu.

Bahkan tumbuh-tumbuhan juga melakukan pernapasan di mana mengambil oksigen untuk bernafas dan melepaskan karbondioksida sepanjang waktu. Kata “tanaffas” ini adalah proses penghasilan zat yang dibutuhkan dalam penafsiran itu sendiri yaitu oksigen.

وَالَّيْلِ اِذَا عَسْعَسَۙ

Artinya: Demi malam apabila telah larut dan meninggalkan gelapnya (QS. At-Takwir: 17).

Penjelasan ayat di atas adalah malam ketika ‘as-‘as. Kata ‘as-‘as di sini pada malam hari tumbuh-tumbuhan beristirahat dan meninggalkan fotosintesis di mana mereka meninggalkan dan membiarkan karbondioksida yang ada. Sedangkan pada manusia pada malam hari ia tetap bernafas walaupun dalam keadaan tertidur.

Editor: Yahya FR

Sindi Wulan Aprilia
27 posts

About author
Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya Peminat Kajian Tarikh
Articles
Related posts
Tafsir

Tafsir at-Tanwir: Relasi Antar Umat Beragama

4 Mins read
Relasi antar umat beragama merupakan diskursus yang selalu menarik untuk dikaji. Khususnya di negara kita, hubungan antar umat beragama mengalami pasang surut….
Tafsir

Puasa itu Alamiah bagi Manusia: Menilik Kembali Kata Kutiba pada Surah Al-Baqarah 183

3 Mins read
Salah satu ayat yang amat ikonik tatkala Ramadhan tiba adalah Surah Al-Baqarah ayat 183. Kendati pernyataan itu terbilang asumtif, sebab saya pribadi…
Tafsir

Surah Al-Alaq Ayat 1-5: Perintah Tuhan untuk Membaca

2 Mins read
Dewasa ini, masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, tampaknya memiliki minat baca yang sangat rendah. Tidak mengherankan jika banyak orang terpengaruh oleh banyak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *