Akhlak

Solusi Islam untuk Atasi FOPO

2 Mins read

Pernahkan kalian merasa khawatir atau muncul perasaan takut karena kehilangan atau ketinggalan sesuatu yang penting dan menyenangkan yang sedang tren? Jika iya, maka kalian sedang terkena FOMO atau Fear of Missing Out. Mereka yang FOMO akan cenderung khawatir kehilangan kesempatan untuk ikut tren, terlibat dalam aktivitas sosial secara berlebihan, terpaku pada standar media sosial dan terjebak dalam stress yang berlebihan.

Ternyata ada yang lebih berbahaya terhadap diri kita daripada FOMO, yaitu FOPO. Apa itu FOPO? Kepanjangan dari Fear of Other People’s Opinions. Merupakan suatu keadaan psikologis dimana seseorang merasa cemas atau takut terhadap penilaian, pandangan, atau opini orang lain. FOPO dapat menghambat seseorang untuk bertindak sesuai dengan kehendak dan prinsip dirinya karena terlalu fokus pada penilaian orang.

Dalam perspektif Islam, kehidupan seorang Muslim seharusnya berpusat pada mencari ridha Allah Swt, bukan pada penilaian manusia. FOPO dapat memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan seseorang, mulai dari keputusan yang diambil, cara berpakaian, cara berbicara, hingga pilihan karir.

Rasa takut ini sangat melemahkan dan menjadikan seseorang akan kehilangan jati dirinya, serta mengurangi kualitas hidupnya secara keseluruhan. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa orang yang memiliki tingkat FOPO tinggi cenderung mengalami kekecewaan sosial yang tinggi dan memiliki tingkat kepuasan hidup yang rendah.

Solusi Mengatasi FOPO dalam Islam

Dalam Islam, fokus utama seorang Muslim adalam mendapatkan ridha Allah Swt. Apa saja yang bisa dilakukan dalam mengatasi FOPO? Allah memberikan solusi melalui Surat Ali Imran ayat 159: “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” Ayat ini menganjurkan pada seorang Muslim untuk selalu tawakkal kepada Allah Swt setelah berusaha semaksimal mungkin.

Baca Juga  Gunakan Konsep Moderasi Beragama untuk Wujudkan Pemilu 2024 yang Kondusif dan Damai

Dalam bertawakkal, niat yang lurus dan ikhlas dalam setiap perbuatan sangat penting. Saat niat seseorang adalah untuk mencari ridha Allah SWT, maka apapun penilaian manusia tidak akan berpengaruh. Allah menilai perbuatan berdasarkan niatnya, bukan apa yang orang lain pikirkan. Sebagaimana sabda Rasul: “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tidak mudah menjadi Ikhlas tanpa disertai dengan kesabaran, terutama dalam menghadapi penilaian orang lain. Karena kesabaran adalah salah satu sifat mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam surat Al Baqarah ayat 153, Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Selian itu muhasabah diri menjadi salah satu yang dapat kita lakukan. Islam mengajarkan pentingnya melakukan introspeksi diri. Dengan melakukan hisbah, seorang Muslim dapat mengevaluasi perbuatan dan ucapannya, serta memastikan bahwa semua itu dilakukan karena Allah dan bukan karena takut atas penilaian orang lain. Dalam Surat Al Hasyr ayat 18, Allah berfirman: “ Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).”

Para ulama dan cendekiawan Muslim menekankan pentingnya fokus pada penilaian Allah daripada penilaian manusia. Syekh Yusuf Al Qardawi dalam bukunya “Islam: The Future Civilzation” menekankan bahwa seorang Muslim harus memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah adalah tujuan akhir dari semua perbuatan. Hal ini akan membantu seseorang untuk tidak terpengaruh oleh penilaian manusia yang sifatnya sementara.

Hasil penelitian psikologi modern juga mendukung pendekatan Islam dalam mengatasi FOPO. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Anxiety Disorders menemukan bahwa individu yang memiliki orientasi spiritual yang kuat dan fokus pada tujuan hidup yang lebih tinggi cenderung mempunyai tingkat kecemasan yang lebih rendah dan lebih mampu mengatasi tekanan sosial.

Baca Juga  Bacaan Doa Ketika Mendengar Perkataan Menarik dari Orang Lain

Mengatasi FOPO dalam pandangan Islam artinya mengalihkan fokus dari penilaian manusia menuju ridha Allah. Dengan menanamkan prinsip tawakkal, Ikhlas, sabar dan hisbah dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim dapat hidup dengan lebih tenang dan mempunyai keyakinan yang kuat bahwa yang paling utama adalah ridha Allah, bukan opini manusia. Dengan demikian, FOPO tidak lagi menjadi penghalang untuk menjalani kehidupan yang penuh keberkahan dan sesuai ajaran Islam.

Editor: Soleh

Fadhel Izanul Akbar
7 posts

About author
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Bidang Kader Pimpinan Cabang IMM Sleman 2021/2022
Articles
Related posts
Akhlak

Mentalitas Orang yang Beriman

3 Mins read
Hampir semua orang ingin menjadi pribadi yang merdeka dan berdaulat. Mereka ingin memegang kendali penuh atas diri, tanpa intervensi dan ketakutan atas…
Akhlak

Akhlak dan Adab Kepada Tetangga dalam Islam

3 Mins read
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis berikut ini: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan…
Akhlak

Hidup Sehat ala Rasulullah dengan Mengatur Pola Tidur

4 Mins read
Mengatur pola tidur adalah salah satu rahasia sehat Nabi Muhammad Saw. Sebab hidup yang berkualitas itu bukan hanya asupannya saja yang harus…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds