Report

Keluarkan Surat Edaran, PP Muhammadiyah Sarankan Takbiran di Rumah

3 Mins read

IBTimes.ID – Pada hari Kamis, (13/5) umat Islam akan merayakan Hari Raya Idulfitri 1442 H. Lebaran ini adalah lebaran kedua kalinya yang dijalani umat Islam dalam masa pandemi. Sejak virus Covid-19 masuk ke Indonesia awal tahun 2020 lalu, kehidupan masyarakat Indonesia banyak yang berubah, termasuk budaya merayakan Hari Raya Idulfitri beberapa hari ke depan.

Menyikapi hal tersebut, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan surat edaran tentang tuntunan merayakan Hari Raya Idulfitri dalam suasana pandemi. Surat edaran PP Muhammadiyah tersebut berisi tujuh poin yang harus dipatuhi oleh seluruh warga persyarikatan. Poin-poin di dalam surat edaran tersebut antara lain:

Pertama, PP Muhammadiyah menganjurkan agar takbir Idulfitri tahun ini dilaksanakan di rumah masing-masing dengan khusyuk dan melibatkan anggota keluarga. Hal tersebut, menurut PP Muhammadiyah, dapat menciptakan suasana keruhanian yang semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

PP Muhammadiyah juga tidak menganjurkan takbir keliling. Takbir boleh dilakukan di masjid atau musala selama tidak ada jamaah yang terindikasi positif Covid-19 dengan pembatasan jumlah orang dan menerapkan protokol kesehatan yang berdisiplin tinggi. Sikap seksama merupakan wujud ikhtiar yang diajarkan agama, bukan ketakutan yang bersifat paranoid.

Kedua, salat Idulfitri dapat dilakukan di rumah untuk masyarakat yang lingkungannya terdapat pasien positif atau kondisi belum aman dari Covid-19. Jika tidak ada warga yang tertular virus corona atau kondisi setempat dipandang aman Covid-19, salat Idulfitri dapat dilaksanakan di lapangan kecil atau tempat terbuka di sekitar tempat tinggal dalam jumlah jamaah yang terbatas.

Adapun protokolnya yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut:

Salat Idulfitri dengan saf berjarak, jamaah menggunakan masker, dilaksanakan tidak dalam kelompok besar atau dilaksanakan secara terpisah dalam kelompok kecil dengan pembatasan jumlah jamaah yang hadir; serta mematuhi protokol kesehatan terkait pencegahan Covid-19 seperti menjaga kebersihan tempat, kebersihan badan, memakai masker, pengukuran suhu tubuh, tidak berjabat tangan, tidak berkerumun, dan hal-hal lainnya sesuai protokol kesehatan.

Baca Juga  Jangan Lihat Chinanya, Vaksin Sinovac Aman dan Manjur

Ketiga, PP Muhammadiyah menganjurkan agar Idulfitri yang merupakan Hari Raya Berbuka Puasa dijadikan momentum peningkatan kualitas takwa sebagaimana tujuan berpuasa Ramadan.

“Momentum tersebut merupakan wahana perwujudan praktik keislaman yang menyemai nilai-nilai kebaikan, kesalehan, perdamaian, keadilan, kesahajaan, sikap tengahan, persaudaraan, saling tolong, kasih sayang, persatuan, dan kebajikan utama dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta. Sebaliknya setiap muslim menjauhi sikap berlebihan, intoleransi, pertikaian, permusuhan, dan hal-hal yang tercela dalam kehidupan bersama,” tulis PP Muhammadiyah dalam surat tersebut.

Keempat, berkaitan dengan kebijakan pemerintah tentang larangan mudik, PP Muhammadiyah menganjurkan agar semua warga bangsa mengikuti dengan seksama demi pencegahan Covid-19. Menurut PP Muhammadiyah, hal tersebut merupakan ikhtiar mengatasi Covid-19, agar tidak bertambah luas seperti terjadi di negara lain.

Dalam surat edaran tersebut, PP Muhammadiyah menyadari bahwa memang berat meninggalkan tradisi mudik yang memiliki manfaat positif bagi persaudaraan di tempat asal. Namun, karena situasi pandemi maka akan lebih maslahat bila semua pihak ikhlas dan menunjukkan kearifan kolektif.

“Mencegah dan menahan diri dari segala bentuk kerumunan dan keadaan yang membuat mudarat harus diutamakan dalam kehidupan bersama. Bersamaan dengan itu pemerintah diharapkan konsistensinya dalam membatasi aktivitas publik lainnya yang berpotensi terciptanya kerumunan,” imbuhnya.

Kelima, kepada para warga bangsa, terutama elit negeri, PP Muhammadiyah menyarankan agar dapat memanfaatkan momentum Idulfitri untuk melakukan gerakan keteladanan dalam berbangsa dan bernegara. Agar secara kolektif menampilkan sikap dan tindakan yang jujur, amanah, adil, bertanggungjawab, moralitas luhur, taat hukum, dan mewujudkan good governance di segala lapangan kehidupan.

Seraya menjauhkan diri dari korupsi, penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan diri dan kelompok sendiri, perpecahan, dan segala tindakan yang merugikan kehidupan bersama serta menyalahi nilai-nilai luhur agama dan Pancasila.

Baca Juga  KH. Abdul Halim Mahfudz: Pemukiman Khusus Muslim Membuat Masyarakat Ekslusif

Keenam, pandemi belum berakhir. Setiap warga bangsa harus senantiasa waspada dan berdisiplin tinggi. Maksimalkan berikhtiar, berdoa, dan bermunajat kepada Allah SWT agar pandemi ini segera berakhir.

PP Muhammadiyah mengajak masyarakat agar dalam momentum Idulfitri, masyarakat mengaktualisasikan takwa dan kesalehan diri dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan secara universal. Dalam upaya membangun solidaritas sosial di tengah pandemi, dibutuhkan sikap kasih sayang dan peduli kepada sesama, persaudaraan, dan kebersamaan yang melintasi tanpa diskriminasi

Ketujuh, khusus kepada warga Muhammadiyah agar mengikuti Tuntunan Ibadah yang telah dimaklumatkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Termasuk dalam melaksanakan Idulfitri serta tuntunan beragama yang telah dikeluarkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid. Disertai uswah hasanah dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, serta berbangsa dan bernegara.

Reporter: Yusuf

Unduh Surat Edaran selengkapnya di sini

Avatar
1447 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Anak Ideologis itu Amal Jariyah

1 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Pendakwah muda Habib Husein Ja’far Al Hadar menyebut anak ideologis lebih baik daripada anak biologis. Alasannya, karena perjuangan dengan…
Report

Alissa Wahid: Gus Dur Teladan Kesetaraan dan Keadilan

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Wahid memberikan tausiyah pada peringatan Haul Gus Dur ke-15 yang bertempat di Laboratorium Agama UIN…
Report

Alissa Wahid: Empat Faktor Penyebab Meningkatnya Kasus Intoleransi di Indonesia

2 Mins read
IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid menyampaikan bahwa ada empat faktor utama yang menyebabkan tren peningkatan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds