Perspektif

Tetap Sehat Sekalipun di Rumah

3 Mins read

Berbicara tentang virus corona yang kian merebak cepat di seluruh dunia pada pekan terakhir Januari lalu, virus corona atau Covid–19 merupakan jenis virus baru yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada saluran pernafasan. Virus ini pertama kali terdeteksi muncul di kota Wuhan, Cina.

Virus ini mendadak menjadi teror mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama setelah merenggut nyawa ratusan orang hanya dalam waktu dua pekan. Gejala ini mirip seperti gejala flu ataupun pilek. Pada mulanya, penderita merasa seperti demam, kemudian diikuti dengan batuk kering. Setelah satu pekan, pasien akan mengalami sesak nafas. Oleh sebab itu apabila tanda–tanda ini sudah terlihat maka lebih baik periksakan segera.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Indonesia merupakan salah satu negara terdampak dari virus ini dengan kasus pertama datang dari dua warga Depok yang telah melakukan kontak dengan warga negara Jepang. Pemerintah langsung sigap mengambil langkah untuk mengetahui siapa saja yang berkontak langsung dengan warga tersebut.

Semakin hari jumlah korban yang positif naik signifikan di berbagai daerah, menjadi catatan serius untuk pemerintah. Pemerintah memberikan kebijakan–kebijakan terkait pencegahan salah satunya jaga jarak atau yang istilah populernya physical distancing

Kebijakan dibuat oleh pemerintah Indonesia terkait penanganan Covid–19. Yang harus kita lakukan adalah kita harus menyadari pondasi dari keseluruhan sistem pencegahan dan pengendalian ini. Di mana komunitas atau masyarakat harus bisa berperan aktif untuk melakukan pemutusan mata rantai yang terjadi di masyarakat. Setelah itu melakukan isolasi diri maupun isolasi di rumah sakit.

Protokol isolasi di rumah akan menjamin tidak terjadinya penularan yang lebih lanjut di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Oleh sebab itu kita sebagai warga negara yang baik perlu taat kepada kebijakan yang diberikan oleh pemerintah.

Baca Juga  Kampus Merdeka: Program Prematur yang Dipaksakan

Tetap Sehat #dirumahaja

Kita bisa melakukan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yaitu dengan cara makan dengan gizi seimbang, rajin olahraga, dan istirahat cukup. Selain itu kita perlu menjaga kebersihan lingkungan, tidak merokok, cuci tangan pakai sabun, minum air mineral 8 gelas/ hari, makan-makan yang dimasak sempurna, dan jangan makan daging dari hewan yang berpotensi menularkan penyakit. Selain itu, gunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam, gunakan masker jika terpaksa bepergian, serta jangan lupa untuk selalu berdoa.

Beberapa waktu lalu dr. Nahla Shibab mengatakan orang dengan daya tahan tubuh yang baik bisa membasmi virus itu sendiri. Saat sistem kekebalan tubuh lemah, virus-virus tersebut dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi. Salah satu pencegahan yang dapat kita lakukan di rumah adalah dengan meningkatkan imun tubuh.

Brokoli dapat menjadi pilihan makanan penguat imun dan menjaga tubuh tetap sehat. Pasalnya tumbuhan hijau ini mengandung banyak serat dan antioksidan, serta kaya akan vitamin A, C dan E. Bayam tidak kalah tinggi dibandingkan brokoli, mengandung banyak beta karoten, vitamin C, dan vitamin A. Makanan lainnya yaitu yoghurt, yoghurt sendiri kaya akan probiotik. Probiotik merupakan bakteri yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menghindarkan dari penyebab bakteri tertentu.

Selain mengonsumsi makanan yang sehat, langkah lain yang dapat kita lakukan adalah dengan olahraga secara teratur. Olahraga yang paling gampang yaitu olahraga naik-turun tangga. Manfaat yang kita dapat yaitu untuk memperkuat otot dan tulang kaki, push-up merupakan olahraga yang ringan yang dapat dilakukan dan olahraga.

Selanjutnya yang dapat kita lakukan dirumah yaitu jalan-jalan. Tidak harus keluar rumah, dapat kita lakukan di halaman rumah saja. Tentunya masih banyak hal yang dapat kita lakukan dirumah untuk mencegah virus corona ini. Stay healthy!

Tidak Panik, Tapi Waspada

Dikutip dari laman CNN Indonesia, angka kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) menjadi 2.491 kasus pada Senin, 6 April 2020. Data yang dilansir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan penambahan sebanyak 218 kasus dengan 192 pasien dinyatakan sembuh dan 209 meninggal. Hal ini diungkapkan Juru Bicara pemerintah khusus penanganan corona Achmad Yurianto pada konferensi pers, Senin sore (6/4/2020).

Mari kita berperang membantu mereka dengan cara jangan panik, tapi tetap waspada. Kita jaga jarak, hindari keramaian, dan di rumah saja. Tidak perlu kerumah sakit kalau gejalanya ringan.

Baca Juga  Muhammadiyah dan Kematian Randi-Yusuf

Pastikan rumah sakit tersedia untuk mereka yang membutuhkan. Orang-orang tua, orang dengan daya tahan tubuh rendah, dan orang-orang dengan gelaja berat seperti sesak napas. Juga jangan lupa untuk selalu makan makan yang bergizi ya,

Yuk kita lawan Covid-19 ini. Khusus untuk teman-teman medis, tetap semangat!

Editor: Nabhan

Avatar
1 posts

About author
Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang
Articles
Related posts
Perspektif

Fenomena Over Branding Institusi Pendidikan, Muhammadiyah Perlu Hati-hati!

4 Mins read
Seiring dengan perkembangan zaman, institusi pendidikan di Indonesia terus bertransformasi. Arus globalisasi tentu memainkan peran penting dalam menentukan kebutuhan pendidikan di era…
Perspektif

Hakim, Undang-Undang, dan Hukum Progresif

3 Mins read
Putusan hakim idealnya mengandung aspek kepastian, keadilan, dan kemanfaatan. Dalam implementasinya tidak mudah untuk mensinergikan ketiga aspek tersebut, terutama antara aspek kepastian…
Perspektif

11 Kategori Pengkritik Jurnal Terindeks Scopus, Kamu yang Mana?

2 Mins read
Dalam amatan penulis, ada beberapa kategori pengkritik jurnal terindeks scopus. Dalam tulisan ini, setidaknya ada 11 kategori yang saya temui. Berikut ulasan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *