News

Maarif Institute dan Institut Leimena Gelar Webinar Tentang Kerukunan Umat Beragama

2 Mins read

IBTimes.ID – Intoleransi, persekusi, dan narasi kebencian berbasiskan agama belakangan marak terjadi di Indonesia. Berbagai bentuk tindak diskriminasi tersebut sering menimpa kelompok yang dianggap berbeda. Tentu saja, situasi ini sangat merisaukan karena berpotensi mencabik harmoni kehidupan masyarakat yang majemuk. Jika persoalan pelik ini tidak mendapatkan perhatian secara serius, sangat mungkin api kekerasan berskala nasional bisa terjadi di kemudian hari.

Merespons persoalan tersebut, Maarif Institute dan Institut Leimena berkolaborasi bersama Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah, RBC Institute A. Malik Fadjar, dan Templeton Religion Trust, berupaya menguatkan literasi keagamaan lintas budaya masyarakat melalui penyelenggaraan Webinar Internasional bertajuk “Kontribusi Madrasah dalam Kerukunan Umat Beragama”, yang akan diadakan pada Sabtu (28/8).

Kegiatan ini akan menghadirkan sejumlah narasumber nasional dan internasional, di antaranya Dr. Amirsyah Tambunan, MA (Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia), Dr. Chris Seiple (Senior Fellow, University of Washington), Prof. Dr. Amin Abdullah (Guru Besar Filsafat UIN Sunan Kalijaga); Aly Aulia, Lc. M.Hum (Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta); dan Samah Norquist (Mantan Penasehat Utama Kebebasan Beragama Internasional, USAID).

Menurut Direktur Eksekutif Institut Leimena Matius Ho, webinar literasi keagamaan lintas budaya ini bertujan memberikan inspirasi kepada masyarakat, terutama para kepala madrasah/pesantren dan para gurunya mengenai peran penting madrasah dalam memperkuat kerukunan umat beragama.

”Salah satu hal mendasar dalam literasi keagamaan lintas budaya adalah bagaimana kita memandang dan memperlakukan mereka yang berbeda agama secara baik. Sekalipun kita hidup di masyarakat multireligius, kita dapat bekerjasama untuk kemanusiaan tanpa harus merasa agama kita terancam,” ungkap Matius Ho.

Di webinar internasional nanti, lanjut Matius Ho, akan dibahas literasi keagamaan lintas budaya dan berbagai peran madrasah dalam membangun harmoni agama, serta menelusurinya dari perspektif Islam dengan tambahan beberapa pengalaman internasional.

Baca Juga  Perjuangan Sunarti, Menabung 34 Tahun Untuk ke Tanah Suci

Direktur Ma’arif Institute Abdul Rohim Ghazali mengatakan, kita memahami bahwa madrasah atau pesantren menyimpan nilai dan ajaran keteladanan dalam merekatkan kerukunan umat beragama. Nilai toleransi, moderasi, dan inklusifitas dalam memahami ajaran agama, misalnya, senantiasa menjadi modal sosial-spiritual para kyai, ustadz, guru dan santri dalam merajut kerukunan hidup beragama di Indonesia.

”Itu sudah dilakukan sejak lama, sehingga mulai sekarang kita perlu merumuskan pengembangan madrasah sebagai pusat pendidikan Islam untuk turut memajukan pola pikir, sikap, dan perilaku untuk harmoni antar umat beragama, khususnya di Indonesia,” kata Abdul Rohim Ghazali.

Sementara itu, Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah R. Alpha Amirrachman menjelaskan, literasi keagamaan lintas budaya ini akan menguatkan kompetensi mendasar guru-guru madrasah mengenai kehidupan bersama dan kerjasama yang damai dalam masyarakat plural yang semakin tergerus oleh berkembangnya paham intoleran dan ekstremisme.

“Literasi keagamaan lintas budaya adalah sebuah pendekatan baru yang kreatif dalam memetakan kompetensi mendasar ini, sehingga kita dapat mengembangkannya dalam diri kita, terutama bagi para guru di madrasah dan asatid di pesantren untuk terlibat dalam kerjasama multi-agama tanpa kehilangan identitas agama kita sendiri,” terang Alpha Amirrachman.

(Nafik/Budi)

Avatar
1339 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Muhammadiyah dan Arab Saudi Tetapkan Idulfitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa hari raya Idulfitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Keputusan ini berdasarkan…
News

Siswa dan Santri Muhammadiyah Harus Mampu Kembangkan Sains yang Islami

1 Mins read
IBTimes.ID – Siswa sekolah dan santri pondok pesantren Muhammadiyah harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan sains yang tidak dilepaskan dari nilai-nilai keislaman. Hal…
News

Pengarusutamaan Moderasi Beragama untuk Generasi Muda

2 Mins read
IBTimes.ID – Pegiat Pendidikan Indonesia (Pundi) mengadakan Talkshow Ramadhan bertajuk “Haedar Nashir dan Pengarusutamaan Moderasi Beragama” di aula Ada Sarang, Banguntapan, Yogyakarta…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *