Perspektif

Yang Terlupakan dari Kasus Korupsi Harvey Moeis

4 Mins read

Di tengah gemparnya kasus mega korupsi yang merugikan negara hingga triliunan rupiah, kita menyaksikan sebuah fenomena yang cukup memprihatinkan. Meskipun peristiwa ini sangat besar dan mencakup banyak pihak, yang terjadi justru lebih banyak perhatian yang dialihkan kepada satu individu yaitu Harvey Moeis, salah seorang terpidana dalam kasus tersebut.

Fenomena ini tidak hanya menciptakan kebingungan. Tetapi juga mencerminkan betapa mudahnya netizen dan masyarakat terkecoh oleh manipulasi informasi yang bersumber dari beragam pihak. Bahkan, perhatian terhadap Harvey Moeis — yang sebenarnya hanyalah salah satu elemen dalam piramida korupsi ini — sangat mengalihkan perhatian kita dari banyaknya pihak besar yang terlibat. Termasuk sejumlah pejabat dan pemangku kebijakan.

Fakta Kasus Mega Korupsi yang Mengancam Masa Depan Bangsa

Korupsi yang merugikan negara hingga mencapai angka Rp300 triliun adalah suatu ancaman besar yang memiliki dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan yang sangat serius. Jumlah kerugian yang tidak sedikit ini berasal dari berbagai sektor. Termasuk kerjasama sewa alat untuk pengolahan bahan baku, pembayaran bijih timah dari tambang ilegal, serta kerusakan ekologis yang melibatkan hutan dan sungai-sungai yang tercemar akibat aktivitas pertambangan ilegal. Angka Rp300 triliun bukanlah sekadar angka fantastis, tetapi berpotensi merusak ekosistem negara dan generasi masa depan.

Namun yang lebih mengherankan adalah, meskipun kerugian sebesar itu jelas terlihat, perhatian publik justru sering tertuju pada sosok yang menjadi “tumbal” dalam kasus ini. Harvey Moeis, seorang yang disebut-sebut hanya sebagai pelaksana dan operator dalam rangkaian besar ini, telah dijadikan fokus utama dalam serangkaian kritik.

Udang Dibalik Korupsi Harvey Moeis

Memang, ia tidak bisa lepas dari tanggung jawab hukum karena perannya dalam membantu teman-temannya yang terlibat dalam tindakan korupsi. Namun, ia bukanlah pemegang saham utama atau pengambil keputusan dari segala kebijakan yang mengarah pada kerugian negara.

Baca Juga  Indeks Kota Islami: Islam bukan Definisi, tapi Indikasi

Sebagai seseorang yang disebut-sebut berperan sebagai operator dan “kurir” dalam kasus ini, Harvey hanyalah sekelumit kecil dari suatu jaringan besar yang lebih mendalam. Masalahnya adalah, netizen dan sejumlah media. Bukannya memusatkan perhatian pada kelompok mafia yang lebih besar atau organisasi di balik tindakan ini, malah menyudutkan satu individu — yang mana kontribusinya dalam skala besar sangat keci. Dibandingkan dengan pihak-pihak lain yang sesungguhnya berperan besar dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan tersebut.

Korupsi Tambang: Kasus yang Tidak Bisa Disembunyikan

Mengapa kasus korupsi di sektor pertambangan tidak bisa disembunyikan begitu saja? Sektor ini adalah sektor yang sangat terbuka. Segala aktivitas seperti penggunaan alat berat, pembabatan hutan, dan kerusakan lingkungan sangat mudah dilihat oleh siapa pun yang ada di sekitar lokasi pertambangan. Tidak ada cara bagi pihak-pihak yang terlibat untuk menutupi kejahatannya, terutama dalam hal merusak lingkungan dan memberi dampak sosial yang merugikan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, korupsi di sektor ini hampir selalu melibatkan banyak pihak.

Kita tidak hanya bicara tentang Harvey Moeis atau individu-individu kecil lainnya. Pertanyaan pentingnya adalah: Mengapa orang-orang yang lebih besar, yang berkuasa, justru lebih terlepas dari sorotan? Mengapa kepala daerah, pejabat, atau aparat keamanan yang melihat setiap aktivitas ini tidak diusut lebih lanjut?

Mengapa dalam kasus seperti ini, netizen lebih tertarik untuk mengungkap kehidupan pribadi Harvey Moeis daripada memfokuskan perhatian pada orang-orang yang mungkin ada di belakang layar, yang memanfaatkan kelemahan sistem untuk mengeksploitasi sumber daya negara? Fenomena ini menunjukkan bagaimana fokus dan prioritas publik bisa diarahkan dengan mudah, seolah-olah mengalihkan perhatian dari realitas yang lebih kompleks.

Baca Juga  Koruptor itu Kafir: Telaah Pandangan Fikih NU-Muhammadiyah

Integritas, Media, Harvey Moeis

Salah satu elemen yang paling penting dalam kasus ini adalah peran media. Media memiliki kapasitas untuk membuka atau menutupi sejumlah informasi besar. Sehingga pilihan media dalam mengangkat atau tidak mengangkat masalah menjadi hal yang sangat krusial. Dalam hal ini, kita perlu bertanya: Mengapa media justru lebih menggali sisi personal Harvey Moeis dan keluarga ketimbang mengungkap siapa saja aktor di balik korupsi dibaliknya yang sesungguhnya berperan besar?

Contohnya, kita bisa melihat beragam pemberitaan yang menyoroti kehidupan pribadi Harvey Moeis dan bagaimana ia terlibat dalam kerugian negara. Namun, tidak ada ekspos lebih lanjut tentang pihak-pihak lain yang sebenarnya berperan lebih besar. Jika media dan pihak berwenang serius ingin mengungkap kasus ini.

Mereka harus memperluas jangkauan penyelidikan dan tidak hanya puas dengan menggali kedalaman kasus korupsi satu orang. Sebagai contoh, siapa yang menjadi penguasa di belakang perusahaan yang merugi miliaran. Siapa pula yang bermain mata dengan korupsi bertahun-tahun tanpa merasakan dampak nyata?

Bukan tidak mungkin, jika pemeriksaan lebih mendalam dilakukan. Kita akan menemukan aktor-aktor besar yang bertindak jauh lebih merugikan negara dan masyarakat. Maka dari itu, jika netizen dan masyarakat hanya terpaku pada Harvey Moeis semata. Kita tidak akan sampai pada akar persoalan sesungguhnya yang berkelindan di balik layar kasus korupsi ini.

Janji dan Perubahan Sikap Politikus

Hal lainnya yang patut dicermati adalah sikap politikus, terutama Presiden terpilih Prabowo Subianto. Sebagai calon presiden yang sebelumnya berjanji untuk membersihkan negara dari korupsi, ia menghadapi dilema besar setelah terpilih. Tidak sedikit yang mempertanyakan perubahan sikap Prabowo yang semula tegas dalam memerangi korupsi, menjadi lebih lunak setelah terpilih. Pernyataan Prabowo yang berjanji tidak akan mengungkapkan koruptor besar. Apabila mereka mengembalikan uang negara hanya menambah kekecewaan terhadap para pemimpin negeri ini.

Baca Juga  Alasan Napi Koruptor Tak Pantas Mendapatkan Asimilasi Corona

Apakah kita sebagai bangsa akan terus menyaksikan janji-janji yang dikhianati setelah para elit di atas memperoleh kedudukan mereka? Tentu saja, ini adalah pertanyaan yang sangat penting, yang perlu ditanggapi bukan hanya oleh politikus. Tetapi juga oleh kita sebagai warga negara yang peduli terhadap masa depan bangsa ini.

Jangan Hanya Fokus Korupsi Harvey Moeis

Fokus kita dalam mengawal kasus mega korupsi uang negara Rp300 triliun yang melibatkan Harvey Moeis, tidak boleh terbatas pada satu individu. Seharusnya, semua pihak yang terlibat, dari yang kecil hingga yang besar, baik di tingkat pemerintahan atau sektor swasta, diusut tuntas.

Jangan sampai kita terpecah oleh narasi yang menyudutkan satu pihak yang kecil sementara aktor yang sebenarnya tetap bebas dan kebal hukum. Untuk itu, penting bagi kita sebagai masyarakat untuk lebih cermat, kritis, dan berani menuntut penegakan hukum yang lebih adil, demi masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik.

Editor: Assalimi

M Ainul Yaqin Ahsan
4 posts

About author
Penulis dan Pegiat Literasi Minat Kajian Keislaman, Politik, dan Sosial
Articles
Related posts
Perspektif

Benarkah Gen Z Haus Validasi?

4 Mins read
Fenomena haus validasi di antara generasi Z (Gen Z) atau generasi yang lahir pada rentang tahun 1997-2012 menjadi banyak perbincangan. Fenomena tersebut…
Perspektif

Mukjizat Nabi Musa dan Nabi Muhammad, Kenapa Berbeda?

3 Mins read
Setiap Nabi atau Rasul utusan Allah Swt pasti dibekali dengan mukjizat. Kata mukjizat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai, “kejadian Ajaib…
Perspektif

Ilusi Penanganan Kasus Perdagangan Orang di Indonesia

4 Mins read
“Semua negara terkena dampak perdagangan manusia,” Ujar Rebeca Miller, Koordinator Regional UNODC untuk Perdagangan Manusia dan Penyelendupan Migran pada tahun 2023 silam….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds