News

Anwar Abbas: Dulu Kiai Dahlan Ditertawakan Orang, Sekarang Dihargai

2 Mins read

IBTimes.id “Kiai Dahlan ditertawakan orang pada masanya, tapi sangat dihargai setelahnya,” kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas ketika mengawali Seminar Pra Muktamar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, hari ini (Sabtu, 15/2). Dalam pidatonya, Anwar Abbas berpesan agar ke depan Muhammadiyah lebih fokus bagaimana caranya menguasai kapital.

Potensi Ekonomi

Anwar Abbas menjelaskan bahwa sampai hari ini potensi ekonomi Muhammadiyah belum dikelola dengan baik. Ada 5 sumberdaya yang hari ini belum dikelola secara baik, yaitu pertama, iuran anggota, kedua iuran amal usaha, ketiga efisiensi, keempat uang yang ditaruh di bank, dan kelima zakat, infak, sedekah.

“Ada iuran dari sekitar 10 juta anggota, kemudian ada iuran amal usaha. Soal efisiensi, Muhammadiyah itu gerakan ilmu, tapi ilmu tidak dibawa ke dalam kehidupannya. Membeli banyak itu lebih murah daripada membeli sedikit,” papar Anwar Abbas. “Kemudian soal menaruh uang di bank juga tidak pakai ilmu. Soal zakat, infak, sedekah, LazisMu sudah ada dana 600 M.”

Lebih lanjut Anwar Abbas menegaskan bahwa Muhammadiyah sebenarnya menjadi satu-satunya ormas yang siap kaya. Akan tetapi, ia mempertanyakan mengapa justru persyarikatan ini tidak siap kaya? “Karena kita tidak memahami Al-Quran Surat Ar-Ra’d ayat 11. “Bacalah. Kemajuan Korea karena mengagumi ayat itu,” Anwar Abbas menceritakan kisah ketika bertemu Tan Sri Dato Seri Sanusi Junid.

“Muhammadiyah bisa menjadi organisasi yang mandiri secara ekonomi. Jika seperti itu, Muhammadiyah akan menentukan arah negeri ini. Pada 2040-2050 nanti, yang mau jadi bupati, gubernur, presiden adalah orang-orang yang didukung oleh Muhammadiyah. Itu karena Muhammadiyah pemilik kapital,” pungkasnya.

Sebagaimana rilis yang diedarkan panitia seminar pra muktamar, sampai saat ini, arsitektur dan ekosistem filantropi yang dapat menjadi pengembang ekonomi Muhammadiyah belum dioptimalkan pelaksanaannya. Muhammadiyah hingga kini belum memiliki skema yang kuat dan komprehensif bagaimana merumuskan Kemandirian Ekonomi warga yang berbasis Filantropi Islam. Atas dasar inilah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengamanatkan kepada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk menggelar Seminar Nasional Pra Muktamar dengan tema, “Kemandirian Ekonomi Berbasis Filantropi: Ekosistem Filantropi dan Arsitektur Ekonomi Muhammadiyah.”

Baca Juga  Pembimbing Ibadah Siap Layani Jemaah Haji di Makkah

Seminar Pra Muktamar

Seminar Nasional Pra Muktamar diselenggarakan pada hari Sabtu, 15 Februari 2020, pukul 07.30 sampai selesai di Gedung AR Fachruddin A Lt.3 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Keynote speakers disampaikan oleh Rektor UMY Dr Ir Gunawan Budiyanto, M.P, IPM dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Anwar Abbas.

Adapun para pembicara seminar adalah tokoh-tokoh yang sudah masyhur di bidang pengembangan ekonomi dan filantropi di Indonesia, seperti Prof Dr Bambang Sudibyo, Prof Dr Amelia Fauzia, Dr Aries Muftie, SE, SH, MH, Prof Dr. Hilman Latief, Prof dr Dian Masyita, dan Dr Lilies Setiartiti, SE, MSi.

Reporter: Nabhan
Editor: Arif 

Avatar
1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
News

GLOBAL SANTRI FEST 2024: Peluang Edukasi di Amerika Terbuka untuk Semua

3 Mins read
IBTimes.ID, Jakarta – Sukses dengan program-program pendidikan sebelumnya, USAID Teman LPDP berkolaborasi dengan Santri Mengglobal akan menggelar Global Santri Fest 2024. Acara ini…
News

Rizal Sukma Terpilih Jadi Anggota Board of Advisers International IDEA

1 Mins read
IBTimes.ID – Rizal Sukma, Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dari Muhammadiyah tahun 2016-2020 terpilih sebagai anggota Board of Advisers (BoA) Internasional…
News

Muhammadiyah dan Arab Saudi Tetapkan Idulfitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa hari raya Idulfitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Keputusan ini berdasarkan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *