Tajdida

Lima Jurus Jitu Kembangkan Sekolah Muhammadiyah Berbasis Sekolah Ramah Anak

3 Mins read

Untuk membenahi dan menghidupkan kembali SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, setelah interaksi dialogis bersama seluruh sivitas akademika dan stakeholders sekolah tersebut, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh. Tujuannya agar SMP ini bisa hidup kembali dan bangkit dari keterpurukan karena kasus viralnya sekolah ini.

Pertama, jadikan modal viral yang berakibat tenarnya SMP ini menjadi starting point titik balik ketenaran. Awalnya ketenaran SMP ini miring dan negatif, tetapi dengan didorong oleh berbagai pihak dapat digeser ke arah yang positif. Brand dan passion SMP ini karena pada umumnya para siswa berasal dari kalangan yang tergolong “istimewa.” Maka pilihan sekolah ramah anak menjadi alternatif yang bisa berpotensi positif.

Hal ini karena di tengah sekolah pada umumnya yang hanya mengembangkan aspek pengetahuan, SMP ramah anak mengupayakan pendidikan komprehensif. Yaitu dengan menekankan nilai, karakter, sikap, dan skills yang mampu menggali, mengenalkan, dan mengembangkan serta melejitkan potensi anak didik, sekalipun mereka tergolong “istimewa.” Anak “istimewa” tersebut berada di tengah kehidupan yang menghimpit masa depannya, baik secara internal dan eksternal. Sekolah akan menjadi tempat yang mampu mewujudkan visi dan misi kehidupan anak yang sejati dengan nilai karakter sikap dan skills.

Kedua, brand dan passion sekolah ramah anak akan berhasil dikelola manakala didukung oleh kepemimpinan sekolah yang kuat. Memiliki pandangan ke depan dan mampu membaca segenap potensi dan peluang dengan jiwa entrepreneurship-nya. Juga mampu menggandeng berbagai pihak, terutama menggerakkan “Tri Pusat Pendidikan” dalam menyukseskan program sekolah ramah anak.

Untuk itu, transformasi kepemimpinan kepala sekolah mutlak dibutuhkan oleh SMP ini. Apalagi, Kepala Sekolahnya saat ini sudah menjabat selama 20 tahun lebih. Sebaik dan sehebat apapun sosok personal, jika terlampau lama memegang amanah tersebut di sekolah, transformasi kepemimpinan perlu dilakukan. Selain menyehatkan sekolah, juga agar proses kaderisasi kepemimpinan dan agar tidak menjadi monoton, maka transformasi kepemimpinan sekolah segera mungkin diproses.

Baca Juga  Haedar Nashir, Pelopor Moderasi Keindonesiaan

Ketiga, setelah ditempuh proses transformasi kepemimpinan perlu diiringi dengan menyamakan langkah frekuensi seluruh sivitas akademika dan stakeholders persyarikatan dalam membranding sekolah ini menjadi sekolah ramah anak. Saatnya berbagai pihak, terutama owner sekolah ini atau persyarikatan “urun rembug” dan berkontribusi membenahi dan menghidupkan sekolah ini. Sehingga turun tangannya persyarikatan tidak lagi bersifat ad hoc atau karena ada kasus dan viral saja. Jika saja berbagai elemen dan infrastruktur persyarikatan bergandengan tangan membenahi, menghidupkan, mengembangkan, dan melejitkan sekolah dan amal usahanya, tidak ada cerita lagi sekolah Muhammadiyah terpuruk.

Saatnya kolaborasi-sinergisitas berbasis persyarikatan dan gerakan menjadi komitmen bersama untuk menghidupkan dan membenahi SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo. Berbagai pihak, yaitu PCM, PDM, PWM, Majelis Dikdasmen PCM, PDM, PWM, Kampus UM Purworejo, Lazismuh PCM, PDM, PWM Jawa Tengah bahu-membahu bersinergi. Jika ini bisa ditempuh, akan menjadi prototipe menghidupkan dan membenahi amal usaha, bahkan mengembangkan dan melejitkannya pun tidak akan menjadi kendala yang berarti. Karenanya, perlu ditempuh Bersama-sama untuk berperan dan berkontribusi dengan kapasitas masing-masing.

Keempat, merancang bangun program sekolah ramah anak di SMP Muhammadiyah Butuh. Tentunya dampak perubahan dengan menjadikan brand dan passion sekolah ramah anak bersifat medium dan long term atau tidak dalam sekejap diperoleh karena berproses. Karenanya, dibutuhkan kekuatan komitmen yang tinggi disertai terobosan-terobosan inovatif dari Kepala Sekolah meyakinkan sivitas akademika untuk fokus mengoptimalkan brand dan passion sekolah ramah anak.

Agar konsistensi terjaga, maka pendalaman penguasaan serta peningatan kapasitas sivitas akademika terkait program ramah anak sangat diperlukan secara rutin, terjadwal, dan terpantau program investatif ini. Jika program ramah anak ini mampu dikembangkan dengan optimal, menjadi budaya dan kultur sekolah, menjadi marketing sekolah, maka sekolah akan berkembang pesat jumlah siswanya dan kepercayaan masyarakat kembali pulih terhadap SMP Muhammadiyah Butuh. Jika siswa merasakan manfaat dari terobosan dan inovatif SMP, mereka dengan sendirinya mereka akan menjadi juru iklan yang jitu. Mereka akan turut menviralkan SMP Muhammadiyah Butuh yang sudah berubah, berbenah, dan inovatif.

Baca Juga  Jangan Tutup Sekolahku

Kelima, membangun komitmen Bersama-sama dengan orangtua wali murid dan masyarakat untuk mau bekerjasama, berpartisipasi, dan bergandengan tangan seiring perubahan SMP yang menekankan sekolah ramah anak. Aktivitas parenting, sosialisasi, bahkan jika diperlukan dikembangkan aktivitas Bersama-sama yang menghadirkan seluruh pihak (Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, Siswa, Orangtua Wali Murid, dan perwakilan masyarakat) dalam kegiatan yang mewujudkan sekolah ramah anak akan sangat efektif perubahan sekolah tersebut digapai.

Akhirnya, perubahan yang ditempuh akan dapat diupayakan sangat ditentukan komitmen bersama, upaya yang keras, dan kesadaran Bersama-sama dalam mewujudkan SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo bangkit, berubah, berbenah: from nothing to something.  

Editor: Arif

Abdullah Mukti
10 posts

About author
Anggota Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah
Articles
Related posts
Tajdida

Islam Berkemajuan: Agar Umat Bangkit dari Kemunduran

7 Mins read
Islam Indonesia: Berkemajuan tapi Pinggiran Pada 2015 terjadi dua Muktamar mahapenting: (1) Muktamar Islam Nusantara milik Nahdlatul Ulama, (2) Muktamar Islam Berkemajuan…
Tajdida

Ketika Muhammadiyah Berbicara Ekologi

4 Mins read
Apabila dicermati secara mendalam, telah terjadi degradasi nilai-nilai manusia, nampakyna fungsi utama manusia sebagai khalifah fil ardh penjaga bumi ini tidak nampak…
Tajdida

Siapa Generasi Z Muhammadiyah Itu?

3 Mins read
Dari semua rangkaian kajian dan dialog mengenai Muhammadiyah di masa depan, agaknya masih minim yang membahas mengenai masa depan generasi Z Muhammadiyah….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds