FeatureTajdida

Muhammadiyah, Indonesia Memanggilmu Melawan Pandemi

1 Mins read

Dalam kasus Pandemi Korona ini, saya berharap Muhammadiyah bisa menambal lubang Pemerintah. Muhammadiyah harus bekerja dengan cara yang berbeda dengan pemerintah, harus lebih agresif dan filantropis.

Muhammadiyah punya semua hal yang dibutuhkan untuk bergerak: infrastruktur, jejaring, pendanaan, pengalaman, dan yang terpenting Muhammadiyah punya aktivis yang berjiwa pejuang.

Dalam beberapa kajian, analisis, dan prediksi secara keilmuan, jumlah pasien diperkirakan akan terus meningkat tajam. Apalagi jika memperhitungkan kultur masyarakat kita yang “sangat terhubung” di satu sisi dan buruknya kesadaran kesehatan di sisi lain.

Tim Covid-19 yang dibentuk PP Muhammadiyah perlu memperluas keterlibatan bidang lain untuk membuat langkah strategis dan taktis. Diantaranya yang menurut saya perlu dilakukan segera:

  1. Menyiapkan RS isolasi yang berbeda tempatnya dengan RS Muhammadiyah yang sudah ada. Ini untuk mengatasi “kekhawatiran penurunan pelanggan” jika gedung RS yang ada diberitakan merawat pasien positif Korona.
  2. RS Isolasi darurat ini bisa memanfaatkan satu gedung sekolahan. Tiap PDM (Kabupaten) menyiapkan 1 gedung sekolahan. Cari 1 sekolah yang siswanya tidak terlalu banyak tapi gedungnya cukup besar. Saya yakin tiap kabupaten punya sekolah dengan kondisi seperti ini. Jika tidak diliburkan, siswanya digabung sementara ke sekolah Muhammadiyah terdekat.
  3. Menggerakkan energi filantropi / taawun dari warga untuk menyumbang sebesar mungkin melalui LAZISMU untuk menyokong operasional RS Isolasi darurat ini. Saya yakin masyarakat akan siap dan sangat sangat percaya bahwa Muhammadiyah amanah.
  4. Merekrut dan menyiagakan relawan medis, utamanya dari mahasiswa perguruan tinggi Muhammadiyah fakultas kesehatan. Muhammadiyah punya banyak mahasiswa kesehatan tersebar di banyak tempat. Saya yakin dengan didikan selama ini, jiwa patriotisme mereka akan terpanggil.
  5. Menyiagakan elemen tambahan dari Ortom untuk dukungan nonmedis. Saya percaya semua aktivis kita siap bergerak bersama.
Baca Juga  Obituari Pak Karel Steenbrink: Sang “Jendela Dunia”ku Telah Berpulang

Lawan Pandemi, Lawan Kemunkaran

Saya yakin, para pengurus dan aktivis Muhammadiyah, mengalir di darahnya semangat para pejuang. Inilah saat yang tepat membuktikan bahwa spirit KH Ahmad Dahlan, Nyai Walidah, Panglima Sudirman dan pejuang lain masih membersamai gerakan persyarikatan ini.

Ingatlah salah satu amanat KH Ahmad Dahlan berikut: “Semoga segala macam penyakit yang selama ini menyebabkan kemunduran umat Islam dan segala penyakit dalam tubuh masyarakat semakin hilang sehingga tubuh masyarakat itu menjadi semakin sehat”.

Dan ingatlah satu ayat penting penyebab berdirinya persyarikatan ini: waltakun minkum ummatun yad’uuna ilaalkhayri waya’muruuna bilma’ruufi wayanhawna ‘ani lmunkari waulaa-ika humulmuflihuun. (Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung).

Pandemi ini adalah kemungkaran. Mari kita lawan. Muhammadiyah, Indonesia Memanggilmu.

Editor: Nabhan

Related posts
Feature

Cerita Mudik Lebaran 2024 (3): Jalur Lintas Tengah Sumatera yang Tak Lagi Sepi

5 Mins read
Palembang, Ahad, 7 April 2024. Pukul 06.00 kami keluar dari Hotel Azza. Destinasi pertama adalah Jembatan Ampera. Malam sebelumnya kami kesini di…
Feature

Cerita Mudik Lebaran 2024 (2): Dahsyatnya Mudik Hari Raya Rute Jakarta-Palembang

5 Mins read
Tengah malam di Stasiun Pasar Senen Jakarta, Sabtu 06 April 2024. Tepat pukul 03.05 KA Jayakarta dari Jogja  dan dua penumpang Onti…
Feature

Cerita Mudik Lebaran 2024 (1): Kembali ke Titik Nadir

6 Mins read
Jogja, Rabu 03 April 2024. Pukul 14.00 sebuah mobil memulai perjalanan menuju tempat yang jauh, Kerinci-Sumatera. Sang sopir dilanda rindu kampung halaman. Meski…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *