Perspektif

Memilih Pasangan Karena: Harta, Keturunan, Paras, Agama?

4 Mins read

Menikah adalah impian semua orang. dan dalam Islam, menikah adalah ibadah dengan jangka waktu paling lama sepanjang hidup. Orang bermacam-macam dalam menentukan alasan menikah, mulai dari harta, keturunan, paras, hingga agama. Berhati-hatilah dalam memilih pasangan hidup yang akan kamu pilih nanti. Karena pasangan yang baik akan menemani dalam membentuk rumah tangga dan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.

Untuk laki-laki, wanita adalah sosok istimewa yang diciptakan oleh Allah SWT untuk dijadikan makhluk yang sangat dicintai dan dihormati. Dan juga sebaliknya, laki-laki adalah sosok yang dicintai secara fitrah oleh wanita. Maka dalam memilih pasangan kita harus berhati-hati dan teliti.

Menimbang Memilih Karena Harta

Memiliki harta atau kekayaan yang melimpah membuat banyak orang berfikir kalau ia akan menjamin kehidupan kelak ketika sudah berumahtangga. Tetapi, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan utama, karena harta dunia tidak serta merta membuat bahagia.

Kekayaan yang melimpah terkadang dapat membawa seseorang ke dalam jurang kekufuran. Jika tidak dilandasi dengan ketakwaan kepada Allah untuk membelanjakan harta tersebut di jalan Allah, harta dapat berbahaya.

لْمَالُ وَٱلْبَنُونَ زِينَةُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱلْبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَل

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Al-Kahfi: 46)

Banyak wanita memilih laki-laki berdasarkan harta yang dimilikinya. Ia bisa dari faktor laki-laki tersebut adalah anak keluarga kaya raya, atau laki-laki itu sudah mapan untuk menjamin kehidupannya kelak ketika sudah berumah tangga.

Tetapi, harta saja tidak cukup dijadikan sebagai alasan untuk memilih pasangan guna membina bahtera rumah tangga. Karena saat kita berbicara tentang materi manusia tidak akan pernah merasa cukup.

Baca Juga  Hukum Pernikahan Anak di Bawah Umur

Bagaimana Memilih Karena Keturunan?

Ada sebagian orang yang memilih berdasarkan keturunannya atau kedudukannya. Keturunan ini dalam istilah Jawa dikenal dengan ‘Bibit, Bebet, Bobot‘. ‘Bibit’ berarti wanita itu dipilih karena berasal dari keturunan yang baik. ‘Bebet’ adalah cara wanita itu berpenampilan dan bersikap baik. ‘Bobot’ adalah kualitas diri seseorang yang dimiliki.

Lalu wanita itu dianggap dari keluarga yang baik dan tentunya adalah keturunan yang baik juga. Serta memiliki penampilan, sikap, sifat yang baik berasal dari keluarganya. Tetapi, tidak semua keturunan memiliki persamaan dari keluarganya, kendati ia memiliki pengaruh yang kuat.

“Seleksilah oleh kalian untuk air mani (calon istri kalian), karena sesungguhnya keturunan itu kuat sekali pengaruhnya”. (Ibnu Majah dan Ad-Dailami)

Hal ini penting diperhatikan, keturunan berisi gen yg akan terus diwariskan sampai anak cucunya nanti. Tetapi, itu semua tidak bisa menjamin kalau laki-laki tersebut mampu membuat keluarga yang harmonis dan bahagia. 

Maka hendaklah orang yang akan menikah senantiasa berusaha memilih yang baik, bijaksana dalam menentukan pendamping hidup. Ia hanya jika punya keinginan akan keturunan yang baik, suci, dan juga anak-anak yang beriman kepada Allah SWT.

Memilih Karena Keindahan Paras: Mutlak?

Laki-laki mana yang tak mengidam-idamkan mempunyai istri yang cantik? Seorang pria bisa tertarik pada wanita yang mungkin dari segi kecantikan. Namun, ketertarikan pada seseorang itu tidak cuma disebabkan oleh paras atau tampilan fisik saja. Tapi, ada juga yang tertarik dengan sesuatu yang lebih istimewa dari seorang wanita yang lebih dari sekadar kecantikan paras, yaitu memiliki inner beauty.

Namun, kecantikan paras tidak dapat dijadikan sebagai faktor terpenting dalam memilih pasangan. Seseorang akan bertambah umur dan kecantikan parasnya akan memudar dengan seiringnya waktu.

Baca Juga  Merajut Simpul Ekologi Islam yang Putus

“Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, bisa jadi kecantikannya itu merusak mereka. Janganlah menikahi mereka karena harta-harta mereka, bisa jadi harta-harta mereka itu membuat mereka sesat. Akan tetapi nikahilah mereka berdasarkan agamanya. Seorang budak wanita berkulit hitam yang telinganya sobek tetapi memiliki agama adalah lebih utama.” (HR. Ibnu Majah)

Untuk laki-laki, memiliki wajah tampan membuat banyak wanita jatuh hati. Laki-laki tampan jadi idaman hampir semua wanita. Tapi kalau tampan saja tidak cukup untuk dijadikannya calon pasangan hidup.

Suami merupakan pemimpin yang akan membimbing kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu sangat penting memilih pasangan sesuai dengan syariat Islam.

Nikahilah Karena Agamanya!

Apabila ada seorang wanita memiliki agama yang bagus mempunyai akhlak, sholehah dan sholatnya juga enggak pernah luput, maka pilihlah dia.

Memilih wanita berdasarkan agama itu lebih utama karena wanita sholehah taat pada Allah SWT dan rasulnya. Awal terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah dimulai dari mencari dan memilih kriteria calon pasangan hidup yang sholehah.

Dengan terciptanya keluarga yang sesuai dengan ajaran Islam, insya Allah dapat menjadi modal bekal di akhirat kelak yang kekal. Memilih pasangan sholehah mampu membuat laki-laki bahagia dunia dan akhirat. Dan pasangan yang sholehah dapat menjadi bekal untuk membentuk generasi penerus yang islami.

Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda,

“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090)

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim)

ُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam”. (QS. Al-An’aam: 162)

Baca Juga  Liberal Arts: “Kampus Merdeka” bukan Liberalisasi Pendidikan

Dengan melihat tuntunan-tuntunan tersebut, memilih laki-laki yang taat beribadah sangatlah penting. Laki-laki yang baik mampu membimbing dan mengarahkanmu menuju jalan kebaikan menurut agama. Karena, dengan memilih laki-laki yang soleh maka ia akan senantiasa membimbing kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Seperti yang di sebutkan dalam hadits Nabi Muhammmad SAW:

“Bila datang seorang laki-laki yang kamu ridhoi agama dan akhlaknya, hendaklah kamu nikahkan dia, karena kalau engkau tidak mau menikahkannya, niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” (H.R. Tirmidzi dan Ahmad)

Maka karena itu, janganlah ragu untuk memilih seseorang karena agamanya, walaupun mungkin aspek-aspek pribadinya yang lain kurang memuaskan.

***

Allah telah menciptakan seluruh dunia ini secara berpasangan. Segala sesuatu itu ada pasangannya meski terkadang kita tidak tahu mana pasangannya, Allah Ta’ala berfirman :

ُبْحَٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُون

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yasin: 36)

Harta, keturunan, kecantikan dan ketampanan bukanlah jaminan kebahagiaan, tapi agama bisa menjadi pegangan yang kokoh untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Editor: Shidqi Mukhtasor

Avatar
1 posts

About author
Mahasiswi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
Articles
Related posts
Perspektif

Kenapa Gagasan Cendekiawan Muslim Selalu Gagal Mendobrak Dominasi Barat?

3 Mins read
Dalam sejarah pemikiran Islam kontemporer, banyak cendekiawan yang berusaha mengkritik dan menggeser dominasi Barat di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, hingga sosial-budaya. Tokoh-tokoh…
Perspektif

Etika di Persimpangan Jalan Kemanusiaan

1 Mins read
Manusia dalam menjalankan kehidupannya mengharuskan dirinya untuk berfikir dan memutuskan sesuatu. Lalu Keputusan itulah yang nanti akan mengantarkan diri manusia ke dalam…
Perspektif

Kejumudan Beragama: Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

3 Mins read
Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU), adalah salah satu warisan berharga dalam khazanah keilmuan Islam di Indonesia. Forum ini…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds