Feature

Keterbatasan

1 Mins read

Oleh: M Husnaini

Beruntung sekali manusia diciptakan Allah dengan segala keterbatasan. Kita, dengan demikian, tidak pernah dituntut harus mengurus semua perkara dalam hidup dan kehidupan ini. Ada lima matriks hukum Islam dari para ulama sebagaimana kita kenal selama ini, yaitu wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram.

Apabila meminjam kelima kerangka itu, berarti ada perkara-perkara yang harus kita urus, ada yang sebaiknya kita urus, ada yang boleh kita urus atau kita biarkan, ada yang sebaiknya kita biarkan, dan terakhir adalah perkara-perkara yang harus kita biarkan. Manusia yang bijak biasanya paham di level mana dia berada.

Kekacauan di segala bidang kerap dipicu oleh hadirnya orang-orang yang tidak mampu berbuat banyak tetapi lagaknya seolah-olah mampu mengatasi segala persoalan umat. Yang parah dan ramai sekali bermunculan di era medsos sekarang adalah jenis manusia yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu.

Kita punya ilmu dan iman. Untuk urusan yang bisa dijangkau, kita pakai ilmu. Tetapi, urusan yang tidak terjangkau dengan ilmu, kita gunakan iman. Contoh, jual nasi. Kita bisa mengurus nasi dan pelayanannya, tetapi bukan berapa lakunya. Lakunya berapa itu iman. Mengurus nasi dan warungnya itulah ilmu.

Baca Juga  Tafsir Al-Mar'ah Fi Al-Qur'an, Kitab yang Mengupas Kesetaraan Gender
Avatar
1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Feature

Cerita Mudik Lebaran 2024 (3): Jalur Lintas Tengah Sumatera yang Tak Lagi Sepi

5 Mins read
Palembang, Ahad, 7 April 2024. Pukul 06.00 kami keluar dari Hotel Azza. Destinasi pertama adalah Jembatan Ampera. Malam sebelumnya kami kesini di…
Feature

Cerita Mudik Lebaran 2024 (2): Dahsyatnya Mudik Hari Raya Rute Jakarta-Palembang

5 Mins read
Tengah malam di Stasiun Pasar Senen Jakarta, Sabtu 06 April 2024. Tepat pukul 03.05 KA Jayakarta dari Jogja  dan dua penumpang Onti…
Feature

Cerita Mudik Lebaran 2024 (1): Kembali ke Titik Nadir

6 Mins read
Jogja, Rabu 03 April 2024. Pukul 14.00 sebuah mobil memulai perjalanan menuju tempat yang jauh, Kerinci-Sumatera. Sang sopir dilanda rindu kampung halaman. Meski…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *