Tarikh

Kasih Umar bin Khattab dan Burung Pipit

2 Mins read

Umar bin Khattab dikenal sangat tegas, dermawan, zuhud, dan adil. Bahkan diceritakan masa pemerintahannya adalah masa yang terasa tentram, adem, ayem dan begitu adil tanpa ada perbedaan berdasarkan suku, jabatan, apalagi berdasarkan jumlah harta kekayaan.

Hal itu dapat dilihat pada pemberlakuannya terhadap hukum qisas pada anak Amr bin Ash (pada saat itu, Amr bin Ash adalah Gubernur Mesir) yang semena-mena terhadap orang Qibthi; perlakuan adil terhadap orang Yahudi yang mengadu karena rumahnya digusur oleh Amr bin Ash.

Dalam Syarah Kitab Tanqih karya Syekh Nawawi al-Bantani, dikisahkan bahkan Umar melakukan pen-jilid-an (dipukul memakai pelepah kurma) terhadap anaknya sendiri yang bernama Ubaidillah ketika dirinya diketahui berzina.

Umar bin Khattab dan Burung Pipit

Meskipun demikian, hal itu tidaklah membantu Umar ketika dirinya berada di alam barzakh. Hal ini seperti dihikayatkan oleh Syekh Abu Bakar bin Muhammad dalam kitab Ushfuriyah. Lalu apa yang dapat membantu Umar di alam barzakh dan alam akhirat? Berikut adalah kisahnya.

Disebutkan bahwa ketika Umar meninggal, lalu ada sekelompok ulama yang memimpikan Umar. Dalam mimpinya itu, para ulama tersebut bertemu Umar dan berkesempatan untuk bertanya padanya. Adapun pertanyaan yang diajukan oleh mereka adalah terkait bagaimana keadaan Umar di sana. Umar menjawab dengan tegas, bahwa dirinya baik-baik saja. Sebab dirinya medapatkan ampunan Allah SWT.

Lalu, mereka  bertanya, bagaimana caranya? Apakah karena keadilan yang dilakukannya selama hidup ataukah karena kedermawanannya atau karena kezuhudannya? Atau mungkin oleh amal atau ibadah yang lain?

Umar tidak menjawab dengan salah satu opsi yang mereka sebutkan, akan tetapi menjawab dengan sebuah narasi terkait pengalaman dirinya ketika pertama kali dimasukan ke dalam kuburan, yakni ketika dirinya mulai ditutupi oleh tanah, lalu ditinggalkan oleh para pelayatnya. Maka pada waktu itu, Umar merasa ketakutan terutama ketika dua malaikat (Munkar dan Nakir) datang menghampiri untuk menanyainya.

Baca Juga  Jamaluddin Al-Afghani (11): Respon Gerakan Al-Mahdi di Sudan

Namun, di saat itu pula tiba-tiba muncul suara tanpa rupa yang memerintahkan kepada dua malaikat itu untuk meninggalkan Umar dan jangan menakut-nakutinya, karena Allah menyayangi Umar sebagaimana Umar menyayangi seekor burung pipit yang dia beli dari anak-anak lalu dia lepaskan burung itu. Sehingga dengan perbuatan ini, Umar diampuni dosanya dan selamat dari rasa takut di alam kubur karena burung pipit.

Apa yang Bisa Diambil?

Berdasarkan kisah ini, dapat ditarik beberapa poin penting yang bisa diambil sebagai pelajaran, yakni; pertama, berbuat baik tidak selalu berfokus pada sesama manusia, tetapi dapat pula terhadap sesama makhluk seperti pada hewan dan lingkungan.

Kedua, berbuat baik tidak harus dengan sesuatu yang dahsyat, karena dapat dilakukan pula dengan sesuatu yang sederhana. Sebab, mungkin di mata kita hal itu terlihat sederhana tetapi hal itu terlihat luar biasa bagi orang lain. Singkat kata, selalulah berbuat baik walaupun itu sederhana.

Ketiga, jangan sombong, jumawa dan bangga dengan perbuatan baik yg telah dilakukan, karena kita tidak tahu amal yang diterima Allah SWT dan amal yang ditolak-Nya.

Keempat, kita harus menyayangi dan berbuat baik kepada setiap makhluk di bumi, agar makhluk yang di langit (para malaikat) menyayangi kita. Seperti disebutkan dalam sebuah hadis, “sayangilah makhluk yang di bumi, maka engkau akan disayangi oleh makhluk yang ada di langit.

Kelima, selalu berbuat baik, karena kita tidak tahu amal yang dapat menjadi penyelamat dan pembantu kita diakhirat. Keenam, larangan memelihara hewan kalau tidak bisa mengurusnya atau ada niatan untuk menyakitinya, apalagi ada niatan untuk membunuhnya secara cuma-cuma.

Ketujuh, berbuatbaik kepada hewan saja mendapat ganjaran luar biasa, apalagi jika kita berbuat baik pada sesama manusia, tentu akan mendapat pahala yang luar biasa.

Baca Juga  Dakwah Rasulullah Secara Diam-diam, Cermin Kejayaan Islam

Editor: Dhima Wahyu Sejati

Ujang Azwar
6 posts

About author
Pendidik di Pesantren Al-Atiqiyah Sukabumi
Articles
Related posts
Tarikh

Menelusuri Dinamika Sastra dalam Sejarah Islam

3 Mins read
Dinamika sastra dalam sejarah Islam memang harus diakui telah memberikan inspirasi di kalangan pemikir, seniman, maupun ulama’. Estetika dari setiap karya pun,…
Tarikh

Dinasti-Dinasti Kecil dalam Sejarah Islam yang Jarang Terungkap

3 Mins read
Dinasti adalah keturunan para raja yang memerintah yang berasal dari satu keluarga. Pada saat dinasti Abbasiyah memimpin, dinasti ini mempunyai banyak pencapaian…
Tarikh

Kekejaman Abu Abbas As-Saffah yang Hilang dari Sejarah

3 Mins read
Siapa yang tidak mengenal Abu Abbas As-Saffah pendiri sekaligus khalifah pertama Dinasti Abbasiyah. Dinasti Abbasiyah tidak perlu diperkenalkan lagi, siapa yang tidak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *