Peristiwa

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

3 Mins read

IBTimes.ID, Yogyakarta – Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama meluncurkan program Bincang Syariah Goes to Campus bertajuk “Mawlid for Earth: Sharia and Eco Wisdom”. Kegiatan ini digelar di tiga kota besar Indonesia; Yogyakarta, Depok, dan Makassar, serta menghadirkan tokoh agama, akademisi, serta aktivis muda untuk membicarakan isu lingkungan dalam perspektif Islam.

Kepala Subdit Hisab Rukyat dan Syariah, Ismail Fahmi mengatakan program ini lahir dari keprihatinan terhadap krisis lingkungan global yang kian mengancam. Perubahan iklim, polusi, deforestasi, hingga kerusakan ekosistem menuntut langkah nyata dari semua kalangan, termasuk umat beragama. Islam, melalui konsep manusia sebagai khalifah fil ardh (wakil Allah di bumi), diyakini memiliki prinsip etika dan spiritual yang relevan untuk merawat bumi.

“Keteladanan Nabi Muhammad dalam menjaga alam sangat jelas. Beliau mengajarkan hemat air, melarang perusakan tanaman bahkan di masa perang, serta menanamkan kasih sayang kepada hewan. Inilah nilai-nilai ekologis Islam yang ingin kita hidupkan kembali,” ujarnya, Rabu (10/9/25).

Berbeda dengan peringatan Maulid Nabi pada umumnya, Mawlid for Earth menghadirkan dialog interaktif yang mempertemukan mahasiswa, ulama, dan pembuat kebijakan. Program ini akan diselenggarakan di tiga kampus besar: Masjid Sunan Kalijaga UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta),  pada Senin (15/9/2025). Kemudian, Masjid UIN Alauddin Makassar, (Sulawesi Selatan) pada Senin (22/9/2025). Terakhir akan diselenggarakan di Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia (Depok), pada Senin, (30/9/2025).  

Dalam acara Mawlid for Earth, Kementerian Agama menargetkan lebih dari 1500 peserta, terutama dari kalangan mahasiswa, organisasi intra dan ekstra kampus, organisasi keagamaan [ormas] Islam serta komunitas pemuda yang peduli pada isu lingkungan.

“Generasi muda punya peran penting. Mereka bukan hanya penerima warisan bumi, tapi juga aktor yang bisa menciptakan perubahan lewat kreativitas, teknologi, dan aksi komunitas,” tambahnya.

Baca Juga  Kelompok Houthi Tembakkan Rudal ke Situs Minyak Saudi

Lebih jauh, acara Bincang Syariah Goes to Campus dengan tajuk “Mawlid for Earth: Sharia, and Eco Wisdom” menghadirkan tiga narasumber lintas bidang yang dikenal luas di kalangan publik.

Pertama, Habib Husein Ja’far Al-Hadar, pendakwah muda yang dikenal melalui kanal Jeda Nulis. Gaya dakwahnya yang ringan, segar, namun tetap sarat makna menjadikan Habib Husein dekat dengan generasi milenial dan Gen Z. Kehadirannya diharapkan dapat memberi perspektif baru mengenai bagaimana nilai-nilai keislaman dapat dihubungkan dengan isu lingkungan.

Kedua, Dr. Fahruddin Faiz, seorang akademisi filsafat Islam dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia dikenal luas sebagai penggerak kajian publik Ngaji Filsafat, yang rutin menghadirkan diskusi kritis seputar agama, filsafat, dan kehidupan. Dalam forum ini, Dr. Faiz akan menyoroti peran filsafat Islam dalam memberikan kerangka berpikir bagi umat Muslim untuk lebih arif dalam menyikapi perubahan iklim, kerusakan alam, dan tantangan ekologis lainnya.

Narasumber ketiga adalah Gus H. Romzi Ahmad, pendakwah digital sekaligus influencer yang juga aktif dalam berbagai gerakan sosial. Sosok Gus Romzi dikenal dekat dengan dunia anak muda karena aktivitas dakwahnya yang banyak menggunakan media digital. Di samping itu, ia juga aktif mengadvokasi isu-isu kemanusiaan dan keadilan sosial. Dalam acara ini, Gus Romzi akan menyoroti bagaimana dakwah digital dapat menjadi sarana efektif untuk menggerakkan kepedulian ekologis berbasis nilai-nilai spiritual.

Ketiga narasumber tersebut akan berdiskusi seputar syariah, filsafat, dakwah digital, hingga strategi gerakan ekologi berbasis spiritualitas. Perpaduan lintas perspektif ini diharapkan dapat membuka ruang inspirasi bagi mahasiswa dan masyarakat luas untuk melihat isu lingkungan bukan hanya sebagai persoalan teknis, tetapi juga sebagai bagian dari tanggung jawab keagamaan dan kemanusiaan.

Baca Juga  Mengenang Buya Syafii Maarif, Maarif Institute dan UIII Gelar Syafii Maarif Memorial Lecture II

Melalui acara ini, Bincang Syariah Goes to Campus menegaskan kembali peran penting agama dalam mendorong kesadaran ekologis. Dengan meneladani Nabi Muhammad SAW yang membawa risalah rahmatan lil ‘alamin, umat Islam didorong untuk menjadi agen perubahan yang mampu menjaga bumi sebagai amanah Ilahi.

———-

Bincang Syariah Goes to Campus adalah kegiatan yang kali ini mengangkat tema “Maulid for Earth: Sharia and Eco Wisdom.” Program ini digagas oleh Subdit Hisab Rukyat dan Syariah, Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama sebagai forum dialog di kampus-kampus, yang mengajak generasi muda untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad  dengan cara yang berbeda: tidak hanya spiritual, tetapi juga reflektif dan penuh kepedulian terhadap isu lingkungan.

Lewat kegiatan ini, Maulid Nabi tidak berhenti pada perayaan seremonial, melainkan menjadi ruang edukasi dan kolaborasi. Generasi muda diajak untuk melihat keteladanan Rasulullah  dalam menjaga alam—mulai dari hemat air, melindungi tumbuhan, hingga mengasihi hewan—sebagai inspirasi nyata menghadapi tantangan ekologis masa kini.

Bincang Syariah Goes to Campus hadir sebagai wadah belajar dan bertukar gagasan. 

Tidak hanya mempertemukan mahasiswa dengan para ulama dan akademisi, tetapi juga menjembatani dialog antara kebijakan publik dan masyarakat kampus. Harapannya, acara ini menjadi momentum lahirnya gerakan kolektif umat Islam untuk menjaga bumi sebagai wujud cinta kepada Nabi dan bentuk ibadah kepada Allah SWT.

(Soleh)

Related posts
Peristiwa

Sirkuit Pertamina Mandalika Rilis Kalender Event 2026

2 Mins read
IBTimes.ID – Lombok Tengah semakin menegaskan posisinya sebagai rumah besar motorsport Indonesia. Memasuki 2026, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyiapkan kalender kegiatan…
Peristiwa

Ajukan Bantuan Nasional: Aceh Utara Tak Bisa Hadapi Banjir Sendirian

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, secara resmi mengakui keterbatasan kemampuan daerah dalam mengatasi dampak banjir yang telah berlangsung selama…
Peristiwa

Islam Tidak Anti Kapitalisme

2 Mins read
Ada artikel yang terasa seperti tamparan halus sekaligus pelukan hangat. Artikel berjudul: Compatibility of Islam and Capitalism: Dimensions of Capitalism in The…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *