Inspiring

Abu Bakar Ar-Razi: Ahli Kedokteran yang Melampaui Ibnu Sina

3 Mins read

Tahukah kalian, bahwa ada seorang ilmuwan dan filosof muslim yang melampaui Ibnu Sina dalam bidang kedokteran. Siapakah dia? dia adalah Abu Bakar Ar-Razi. Dia merupakan seorang ilmuwan dan filosof muslim yang terkenal karena karya-karyanya yang menjadi rujukan bagi ilmuwan Barat. Mau tahu seperti apa perjalanan hidupnya? Yuk simak terus bagaimana biografi singkat dari Abu Bakar Ar-Razi.

Tempat dan Tahun Kelahiran Ar-Razi

Abu Bakar ar-Razi merupakan salah seorang ilmuwan dan filosof muslim yang diakui dunia. Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria ibnu Yahya ar-Razi.

Ar-Razi lahir pada tahun 841 M di kota Rayy, bagian selatan Teheran, Ibukota Iran sekarang. Ia meninggal pada tahun 925 M. Jika melihat dari masa hidup Ar-Razi, ia sempat bersinggungan dengan salah satu filosof muslim yang sangat terkenal yaitu Al-Kindi (801-866 M).

Karya-karyanya di bidang kedokteran menjadi rujukan ilmuwan Barat. Di Barat Ar-Razi dikenal dengan panggilan Rhazes, bahkan ada beberapa yang menjulukinya sebagai Arabic Galen. Nama Galen sendiri diambil dari tokoh kedokteran utama di masa Yunani Kuno.

Salah satu ketenaran dan kehebatan dari Ar-Razi sebagai ilmuwan muslim adalah keberadaan pria berjenggot dan bersurban di jendela-jendela kapel Universitas Princeton Amerika Serikat.

George Sarton menjelaskan sebagaimana dimuat dalam buku 100 Muslim Paling Berpengaruh Sepanjang Masa, orang berjenggot dan bersurban tidak lain adalah dokter Islam terbesar di abad pertengahan yaitu Ar-Razi. Pengaruhnya sangat besar terhadap umat Kristiani sehingga gambarnya ada di dalam tempat peribadatan.

Sejarah Singkat Kehidupan Ar-Razi

Serajarah hidupnya panjang sepanjang usianya. Di awal karirnya, Ar-Razi sempat menjadi tukang intan, penukar uang, dan pemain kecapi. Akan tetapi, karena kecintaannya terhadap ilmu membuat Ar-Razi terus belajar.

Baca Juga  Membingkai Ruang Dialog Antaragama ala Hans Kung

Salah satu gurunya adalah Abu Hasan Ali bin Sahl Ar-Rabbani, yaitu seorang ulama yang sangat terkenal dan juga murid dari Hunain bin Ishaq. Dia adalah kepala proyek penerjemahan karya-karya filsuf Yunani ke dalam bahasa Arab di Bait Al-Hikmah yang berada di kota Baghdad.

Dari Ali bin Sahl Ar-Rabbani inilah Ar-Razi mendapatkan pelajaran tentang fisika, filsafat, dan kedokteran. Sebagai dokter yang mempunyai nama besar Al-Rabbani mengajarkan semua aspek kedokteran kepada muridnya.

Awal Karier Ar-Razi dalam Bidang Kedokteran

Karier kedokteran Ar-Razi dimulai di kota kelahirannya yaitu di kota Rayy. Dia diangkat sebagai kepala rumah sakit oleh gubernur Rayy Mansur ibn Ishak. Karena Ar-Razi seorang yang berdedikasi tinggi, dia menuliskan sebuah buku kedokteran yang di beri judul At-Tibb Al-Mansuri. Kemudian Ar-Razi diberi kepercayaan untuk mengelola rumah sakit di ibu kota dinasti Abbasiyah Baghdad.

Oleh karena itu, Ar-Razi dapat menguasai teori dan praktik kedokteran model Yunani, Suriah, dan India. Tidak hanya itu, Ar-Razi ingin menambah wawasan pengetahuannya dalam bidang kimia. Karena dia sangat terinspirasi oleh salah satu tokoh bapak ilmu kimia muslim yaitu Jabir bin Hayan (Muhammad Mojlum Khan, 2012:392).

Selain itu, Ar-Razi dikenal sebagai dokter yang sangat baik dan dekat dengan para pasien. Dia juga tidak jarang memberikan pelayan dan pengobatan gratis kepada pasien-pasien dari kalangan masyarakat yang kurang mampu.

Bahkan, karena sangat cintanya kepada masyarakat kelas bawah, dia menuliskan sebuah buku kedokteran khusus bagi masyarakat kelas bawah berjudul Man la Yahdhuruhuth. Di dalam buku ini berisi berbagai cara pengobatan alternatif yang menggunakan obat-obat yang mudah di jumpai di berbagai tempat (Wahyu, 2010: 63).

Baca Juga  Tan Malaka dan Luka Republik yang Terlupakan

Karya-Karya Ar-Razi yang Mendunia

Reputasi Ar-Razi di dalam bidang kedokteran sangat cemerlang. Karyanya diakui oleh berbagai penjuru dunia dan menjadi rujukan selama ratusan tahun. Seperti kitabnya yang berjudul At-Tibb Al-Mansur yang berisi ensiklopedia kedokteran kemudian diterjemahkan oleh Gerald dari Cremona dengan judul Liber Medicinalis Ad Almansorem.

Selain itu buku ini juga digunakan sebagai panduan kedokteran di benua Eropa pada abad ke-16. Ada juga kitabnya berjudul Al-Hawi fi at-Tibb yang menjadi karya momentalnya dan berisi catatan pengobatan yang dilakukan Ar-Razi. Kitab ini terdiri dari 25 jilid. Bahkan Ar-Razi juga menulis kitab kedokteran yang spesifik membahas tentang batu ginjal dan kantung kemih, kitab tersebut berjudul Al-Hasa fi Kula wal Matsana.

Kebesaran Ar-Razi dalam bidang kedokteran sudah tidak diragukan lagi. Dia dianggap sebagai dokter terbesar di sepanjang sejarah Islam. Bahkan menurut beberapa tokoh, bukunya yang berjudul Al-Hawi dianggap lebih masyhur dari buku Al-Qonun fi at-Tibb karya Ibnu Sina.

Di samping menulis tentang risalah kedokteran, dia juga menulis buku tentang filsafat. Di antaranya adalah kitab As-Sirat Al-Falsafiyyah (buku jalan hidup filosofis) dan At-Tibb Ar-Rohani.

Editor: Yahya FR

Avatar
4 posts

About author
Penulis
Articles
Related posts
Inspiring

Buya Hamka, Penyelamat Tasawuf dari Pemaknaan yang Menyimpang

7 Mins read
Pendahuluan: Tasawuf Kenabian Istilah tasawuf saat ini telah menjadi satu konsep keilmuan tersendiri dalam Islam. Berdasarkan epistemologi filsafat Islam, tasawuf dimasukkan dalam…
Inspiring

Enam Hal yang Dapat Menghancurkan Manusia Menurut Anthony de Mello

4 Mins read
Dalam romantika perjalanan kehidupan, banyak hal yang mungkin tampak menggiurkan tapi sebenarnya berpotensi merusak, bagi kita sebagai umat manusia. Sepintas mungkin tiada…
Inspiring

Sosialisme Islam Menurut H.O.S. Tjokroaminoto

2 Mins read
H.O.S Tjokroaminoto, seorang tokoh yang dihormati dalam sejarah Indonesia, tidak hanya dikenal sebagai seorang aktivis politik yang gigih, tetapi juga sebagai seorang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *