Akhlak

Agama dan Tahannuts di Era Modern

4 Mins read

Tahannuts dalam sejarahnya terkait dengan kehadiran agama. Secara kebahasaan agama berasal dari kata a berarti tidak, dan gama berarti kacau. Jadi agama melahirkan tuntunan yang kemudian menciptakan keteraturan dan menghindarkan dari kekacauan.

Agama

Menurut Quraish shihab, bahwa dalam bahasa Al-Qur’an agama ditunjuk dengan kata دين (din).  Kata yang mengandung tiga huruf ini (dal, ya, dan nun) mempunyai banyak arti, antara lain, taat, ibadah, pembalasan, pembenaran, pengakuan atas jasa, dan utang. Makna makna diatas dihimpun oleh adanya hubungan antara dua pihak. Kedudukan yang satu lebih tinggi daripada pihak kedua.

Beragama adalah merupakan fitrah bagi seorang manusia. Sebelum Nabi Adam dilemparkan ke dunia, Tuhan mentransitkan di surga. Tuhan pun sudah membekali Adam dan istrinya petunjuk petunjuk agama untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di surga. Namun dengan satu larangan, jangan mendekati pohon khuldi.

Nabi Adam dan istrinya menikmati surga dengan sepuasnya, namun iblis melakukan gerakan untuk mencelakakan Adam dan Hawa. Gerakan Iblis ini merupakan gerakan sakit hati karena waktu penciptaan Nabi Adam. Iblis sangat tersinggung dengan perintah Tuhan agar seluruh makhluk bersujud ke Adam.

Iblis tersinggung dengan perintah tersebut, karena nasab Adam berasal dari tanah sedangkan Iblis berasal dari api. Menurut Iblis, seharusnya perintah Tuhan adalah agar seluruh makhluk bersujud kepada Iblis. Inilah yang membuat Iblis merasa terpukul dan tersinggung dengan keputusan Tuhan tersebut. Dan dia berjanji akan terus menjerumuskan anak Adam sampai hari kiamat.

Akhirnya Iblis berhasil menggoda Adam dan Hawa untuk mendekati pohon terlarang, yang sebelumnya Tuhan sudah mewanti-wanti adam untuk tidak mendekati pohon tersebut. Akibat pelanggaran tersebut adam diusir dari surga dan dilemparkan ke bumi.

Baca Juga  Diskriminasi dalam Islam

Taubat adalah Jalan Para Nabi

Dengan kejatuhan Adam dan Hawa ke bumi, mereka menyadari bahwa kelemahan dirinya yang mudah tergoda dengan hipnotis dari iblis, dan langsung bertaubat kepada Tuhan. Inilah sifat yang diwariskan oleh Nabi Adam yang menjadi sifat keseluruhan umat manusia, yakni mudah tergoda dan berfikir jangka pendek. Dan jalan untuk kembali kepada Tuhan adalah jalan tobat, Adam betul-betul menyadari kesalahannya dan bertobat kepadaNya.

Jalan taubat adalah jalan para nabi, jalan para ulama dan orang-orang yang saleh. Muhammad saw sekalipun beliau tidak melakukan suatu kesalahan, tetap banyak melakukan pertobatan. Nabi saw. banyak menyebut atau meminta ampun kepada Tuhan. Dalam riwayat Nabi melakukan minta ampun kepada Tuhan dan beristighfar sebanyak seratus kali sehari.

Tentu saja istighfar Nabi bukanlah istighfar manusia biasa, yang kebanyakan kita lakukan, yaitu istighfar di bibir saja. Melainkan istighfar yang betul-betul holistik hati dan fikirannya menyatu menyadari atas kelemahannya didepan Tuhannya.

Nabi di masa hidupnya terutama pada periode Makkah, banyak mengalami kesulitan akibat pembaharuan yang dia bawa ditantang keras oleh elite makkah pada waktu itu. Ujian demi ujian selalu menyertai Nabi, baik ujian yang sifatnya internal maupun ujian yang sifatnya eksternal.

Ujian dari dalam bagaimana memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa dirinya itu adalah utusan Tuhan, dan ujian yang sifatnya dari luar, yaitu menghadapi elite elite Quraisy yang ingin mematahkan atau menyingkirkan Nabi dari bumi Makkah.

Apalagi Nabi sangat minoritas dalam jumlah, dalam menghadapi kafir Quraisy yang begitu kuat, adalah sesuatu yang mustahil untuk dilawan. Dalam menghadapi kafir Quraisy, Nabi tetap konsisten untuk mengkampanyekan dirinya. Bahwa apa yang dia bawa adalah merupakan suatu kebenaran dari Tuhan.

Baca Juga  Melariskan Dagangan melalui Jalan Allah

Dengan banyaknya tantangan yang dihadapi Nabi, tentunya akan membuat program keilahian yang menjadi misi dari Nabi akan terhambat. Juga akan berpengaruh terhadap kondisi, mental dan kepribadian Nabi. Namun Nabi bukanlah manusia yang lemah. Nabi adalah manusia yang baik fisik, mental dan spritualnya pun sangat stabil.

Tahannuts

Di samping memperkuat jalinan silaturahim dengan sahabat dekat, Nabi tak pernah lepas dari hubungan vertikalnya dengan Tuhan. Hubungan ini menjadi sumber kekuatan ruhani, kekuatan jiwa, dan itu adalah modal yang sangat besar.

Ketika tantangan semakin berat, Nabi sangat rajin melakukan tahannuts (menyendiri) ke gua hira, menyendiri dari hiruk pikuk dari kehidupan yang sangat berbau polyteisme, kehidupan berhalaisme.

Kontak hubungan dengan Tuhan lewat tahannus di Gua Hira, adalah solusi spritual yang menjadi pengobat perjuangan Nabi dalam melakukan misi dakwahnya untuk menyampaikan kebenaran. Nabi dalam perjuangan menyampaikan kebenaran, bagaimanapun beratnya  tugas yang diembang dan tantangan yang sangat luar biasa dari kaum kafir Quraisy, Nabi tidak merasa khawatir karena, kebersamaan dengan Tuhan lewat komunikasi yang tidak pernah putus.

Lewat kontemplasi beberapa hari di gua hira, Nabi berhasil mendapatkan sinyal dari Tuhan. Nabi mendapatkan suntikan suntikan pengetahuan dan Tuhan menuzulkan kedalam diri Nabi, kemuliaan kemuliaan sebagai hasil dari kontemplasi atau hasil dari kontak yang tak pernah terputus dengan Tuhan.

Dalam dunia modern sekarang yang ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang membawa perubahan perubahan terhadap gaya hidup. Dalam dunia barat eksistensi agama semakin tergeser, hampir tidak ada lagi pengaruh dunia spiritual terhadap masyarakat barat.

Orang orang barat sudah lama menggeser Tuhan dalam kehidupan mereka. Mereka tenggelam dalam dunia materialisme dan hedonisme. Mereka sangat maju dalam dunia ilmu dan teknologi tapi sangat keropos dalam dunia spiritual.

Baca Juga  Lima Metode Dakwah Rasulullah di Era Digital

Tahannuts di Era Modern

Oleh sebab itu Jalaluddin Rakhmat pernah mengatakan dalam salah satu bukunya, yang mengutip pernyataan dari salah satu rektor universitas di Amerika. Bahwa kita ini orang Amerika adalah bangsa yang mempunyai orang orang pintar terbanyak, punya sarjana terbanyak didunia, tapi kemanusiaan kita, adalah kemanusiaan yang berpenyakit. Kita adalah makhluk yang bermata satu.

Di satu sisi majunya sangat luar biasa, tapi di sisi yang lain sangat ketinggalan. Di bidang materi sangat maju, tapi di sisi moral sangat keropos. Oleh sebab itu, di dunia modern sekarang ini, dunia spritual sangat dibutuhkan.

Orang orang modern perlu untuk melakukan tahannuts, tentu saja kita tidak akan pergi ke gua untuk melakukan meditasi untuk berhubungan dengan Tuhan. Karena pada waktu itu, Nabi tidak punya tempat untuk melakukan ibadah dengan tenang, para kafir Quraisy memantau terus keberadaan nabi, terutama dalam aktifitas penyebaran ajaran yang dilakukan oleh Nabi.

Oleh sebab itu bertahannuts di era modern sekarang ini, adalah memanfaatkan potensi rohani sebagai modal primordial kita untuk berhubungan dengan Tuhan. Memanfaatkan ruhani kita sebagai titipan dari Tuhan untuk melakukan kontemplasi dengan Tuhan.

Kita bisa belajar ke barat dengan ilmu sainsnya, belajar metodologi keilmuannya, dan tetap mempertahankan modal kita. Sehingga kita bertahannuts di era modern ini kepada Tuhan sebagai landasan moral dalam membangun peradaban.

Editor: Nabhan

Avatar
40 posts

About author
Kepala Madrasah Aliyah Nuhiyah Pambusuang, Sulawesi Barat.
Articles
Related posts
Akhlak

Mentalitas Orang yang Beriman

3 Mins read
Hampir semua orang ingin menjadi pribadi yang merdeka dan berdaulat. Mereka ingin memegang kendali penuh atas diri, tanpa intervensi dan ketakutan atas…
Akhlak

Solusi Islam untuk Atasi FOPO

2 Mins read
Pernahkan kalian merasa khawatir atau muncul perasaan takut karena kehilangan atau ketinggalan sesuatu yang penting dan menyenangkan yang sedang tren? Jika iya,…
Akhlak

Akhlak dan Adab Kepada Tetangga dalam Islam

3 Mins read
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis berikut ini: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds