Tafsir

Benarkah Rasul Dibangunkan Ayam Jago untuk Bangun Malam?

2 Mins read

Rasulullah Bangun Malam Ketika Mendengar Suara Ayam Berkokok

Rasulullah merupakan suri tauladan bagi semua umat manusia. Semua yang dilakukan Rasulullah bukan berasal dari keinginan nafsu belaiu, melainkan wahyu yang bersumber dari Allah sehingga Aisyah pernah mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an.  

Di antara perilaku mulia yang dilakukan Rasulullah secara rutin adalah bagun malam untuk melaksanakan sholat malam. Rasulullah dalam melaksanakan sholat malam bahkan sampai kaki beliau mengalami bengkak.

Itu semua dilakukan Rasulullah sebagai rasa syukur atas segala kenikmatan yang diberikan Allah kepadanya. Keheningan malam, memang menjadi waktu yang nikmat bagi seorang hamba yang bertakwa untuk bermunajat kepada pencipta-Nya.

Pada waktu malam, Allah akan lebih cepat untuk mengabulkan segala doa yang dipanjatkan hamba-Nya. Hal tesebut karena banyak manusia yang tertidur untuk beristirahat.

Ada sebuah pertanyaan yang menarik bagaimana Rasulullah bisa istikamah bangun malam untuk melaksanakan sholat. Ternyata, Rasulullah biasa menggunakan pengingat atau alarm tetapi bukan alarm dari HP atau jam walker.

Karena memang zaman dulu belum ada HP atau jam walker. Rasulullah biasa menggunakan kokok ayam di tengah malam sebagai pengingat untuk bangun di tengah malam. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari no 1132 dan Muslim 741 sebagai berikut:

حَدَّثَنِي عَبْدَانُ، قَالَ: أَخْبَرَنِي أَبِي، عَنْ شُعْبَةَ، عَنْ أَشْعَثَ، سَمِعْتُ أَبِي، قَالَ: سَمِعْتُ مَسْرُوقًا، قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، أَيُّ العَمَلِ كَانَ أَحَبَّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَتْ: «الدَّائِمُ»، قُلْتُ: مَتَى كَانَ يَقُومُ؟ قَالَتْ: «كَانَ يَقُومُ إِذَا سَمِعَ الصَّارِخَ»

Artinya: Masruq berkata; saya bertanya kepada Aisyah, “Amalan apa yang paling disukai oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam? Beliau menjawab; amalan yang dikerjakan secara terus menerus”. Masruq berkata lagi, Lalu kapankah beliau biasa bangun? Aisyah menjawab, Beliau bangun apabila mendengar ayam berkokok.

Kualitas Hadis Ayam Jago Sebagai “Alarm Nabi”

Kualitas hadis di atas jelas sahih karena diwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Meski hadis tersebut terlihat mauquf karena periwayatan berhenti sampai jalur Aisyah, namun hadis tersebut dinailai marfu’ karena merupakan perilaku Rasulullah dan bukan ijtihad dari Aisyah.

Baca Juga  Etika Berperang pada Masa Rasulullah

Hadis di atas menjelaskan bahwa amalan yang disukai Rasulullah adalah amal yang dilakukan secara istikamah meskipun amalan yang dilakukan tidak banyak. Pada hadis di atas, juga dikatakan bahwa Rasalullah biasa bangun malam ketika mendengar suara Shorikh.

Menurut  Imam  Nawawi dan kesapakatan para Ulama makna Shorikh adalah al-Dhiku yaitu ayam jago. Dalam musnad al-Thoyalisi, Shorikh dikatakan ayam jago karena ayam jago biasa berkokok nyaring dan lama di tengah malam.

Menurut ibn Tain dan Ibn Abbas, suara kokok ayam tedengar kira-kira di pertengahan malam. Sementara menurut Ibn Bathal, suara Shorikh terdengar pada sepertiga malam yang akhir (Fathul Barii  hal 17 juz 3).

Hadis di atas dikuatkan oleh hadis lain yang diriwayatkan Abu Dawud 5101

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَسُبُّوا الدِّيكَ فَإِنَّهُ يُوقِظُ لِلصَّلَاةِ»

Artinya: Dari Zaid bin Khalidia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Janganlah kalian mencela ayam jantan, sebab ia membangunkan (orang) untuk shalat.”

Menurut Albani kualitas hadis tersebut Shahih. Hadis ini secara jelas bahwa Rasulullah melarang mengumpat atau mencela ayam jago karena suara ayam jago merupakan pengingat waktu shalat.

Menurut Kitab Aunul Ma’bud Syarkh kitab Sunan Abu Dawud Juz 5, 17, yang dimaksud shalat dalam hadis di atas adalah shalat malam.

Hikmah dari Hadis

Dalam kitab tersebut juga dikatakan bahwa siapapun yang mengingatkan kita untuk melakukan kebaikan, seharusnya kita beri apresiasi atau pujian, bukan kita hina atau kita cela. Dari hadis di atas ada beberapa hal yang kita dapat ambil:

  1. Sebagai umat Islam, kita harus membiasakan untuk bangun malam untuk melaksanakan shalat dan bermunajat kepada Allah.
  2. Jika sulit bangun malam, sebaiknya kita menggunakan alat bantu seperti alarm atau meminta orang lain untuk membangunkan kita.
  3. Amalan yang kita lakukan sebaiknya dilakukan secara istikamah meskipun hanya sedikit, karena itu lebih dicintai Allah.  
  4. Orang yang mengingatkan kita dalam kebaikan, maka kita harus berterimakasih kepadanya bukan malah menghinanya.
  5. Jangan pernah menghina siapapun bahkan pada binatang karena kita tidak tau kebaikan atau keutaman mereka
Baca Juga  Hermeneutika Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Qur'an

Editor: Yahya FR

Avatar
1 posts

About author
Mahasiswa UIN Surabaya
Articles
Related posts
Tafsir

Tafsir at-Tanwir: Relasi Antar Umat Beragama

4 Mins read
Relasi antar umat beragama merupakan diskursus yang selalu menarik untuk dikaji. Khususnya di negara kita, hubungan antar umat beragama mengalami pasang surut….
Tafsir

Puasa itu Alamiah bagi Manusia: Menilik Kembali Kata Kutiba pada Surah Al-Baqarah 183

3 Mins read
Salah satu ayat yang amat ikonik tatkala Ramadhan tiba adalah Surah Al-Baqarah ayat 183. Kendati pernyataan itu terbilang asumtif, sebab saya pribadi…
Tafsir

Surah Al-Alaq Ayat 1-5: Perintah Tuhan untuk Membaca

2 Mins read
Dewasa ini, masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, tampaknya memiliki minat baca yang sangat rendah. Tidak mengherankan jika banyak orang terpengaruh oleh banyak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *