Inspiring

Berbagi Pengalaman, Penerbitan Jurnal JISQu di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen

3 Mins read

Publikasi jurnal adalah hal wajib dalam dunia akademik. Jurnal berfungsi sebagai media untuk diseminasi hasil riset terbaru. Hasil riset yang sebelumnya telah terbit dijadikan rujukan untuk penelitian yang dipublikasikan. Di masa depan, apa yang dipublikasikan saat ini di jurnal akan menjadi dialektika baru.

Berbeda dengan artikel populer di media massa, publikasi di jurnal membutuhkan waktu yang lebih panjang. Ada proses telaah dari editor dan reviewer dari semua artikel yang dikirimkan oleh penulis ke jurnal. Jika ada revisi yang perlu dilakukan, penulis wajib melakukan revisi sesuai dengan apa yang diminta oleh reviewer.

Di tingkat perguruan tinggi dan lembaga penelitian, penerbitan jurnal sudah menjadi kelaziman. Perguruan tinggi berlomba menerbitkan jurnal untuk mempublikasikan hasil penelitian sivitas akademika. Demikian pula keberadaan lembaga riset akan terakui di dunia akademik dengan penerbitan jurnal.

Setelah jurnal terbit, akreditasi jurnal menjadi aspek penting. Di Indonesia, Sinta menjadi indikator pemeringkatan akreditasi jurnal. Sinta adalah akronim dari Science and Technology Index. Sinta menilai kinerja jurnal dengan didasarkan pada standar akreditasi dan sitasi. Hal ini berlangsung dengan mengindeks seluruh jurnal nasional yang sudah diakreditasi oleh Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna).

Jika di perguruan tinggi dan lembaga penelitian, penerbitan jurnal sudah merupakan kelaziman, maka tidak demikian di bangku pendidikan menengah. Sepemahaman saya, belum membudaya Sekolah Menengah Atas (SMA) menerbitkan jurnal. Bahkan bisa jadi belum ada sebelumnya di Indonesia, sebuah SMA menerbitkan jurnal ilmiah.

Mulanya berawal dari perbincangan saya dengan salah ustadz Agus Widayoko, salah seorang guru di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, tentang pengenalan aplikasi Mendeley untuk siswa SMA. Siswa SMA Trensains Muhammadiyah sudah sering mengikuti kompetisi ilmiah. Aplikasi Mendeley bisa membantu siswa untuk membuat artikel ilmiah. Perbincangan kami lalu melebar. Sampai pada sebuah wacana,bagaimana jika lebih dari Mendeley? Artinya siswa diajak belajar menulis artikel di jurnal.

Baca Juga  Buya Hamka, Bapak Mufasir Reformis Indonesia: Catatan Yang Hilang Darinya

Gagasan siswa menulis di jurnal berujung pada satu tema: penerbitan jurnal oleh SMA Trensains Muhammadiyah Sragen. Modal sosialnya adalah artikel yang telah disusun oleh siswa di berbagai kompetisi, namun belum diterbitkan di prosiding maupun jurnal.

Segera kami menyusun term of reference untuk tiga workshop. Pertama, workshop pengelolaan open journal system (OJS) 3 untuk guru dan pengelola teknologi informasi sekolah. Kedua, workshop review dan editing artikel untuk para guru yang diproyeksi menjadi reviewer dan editor. Terakhir, workshop penulisan artikel sesuai template jurnal dan submission ke jurnal yang diikuti siswa.

Tanggal 1 Februari 2022, kami menjalankan ketiga workshop. Fasilitator workshop adalah Fajar Junaedi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Erwin Rasyid dari Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Hebatnya dalam waktu satu hari semua workshop bisa terselesaikan. Erwin Rasyid juga mendampingi proses instalasi OJS 3 kepada manajer jurnal di sekolah.

Keberhasilan workshop adalah tercapainya indikator yang kami canangkan di term of reference. Indikatornya 16 artikel karya siswa berhasil di-submit. Kuantitas dan kualitas artikel secara jelas menunjukan kualitas siswa SMA Trensains Muhammadiyah. Nama jurnalnya adalah Jurnal Integrasi Sains dan Qur’an (JISQu).

Penamaan ini sesuai dengan ciri utama SMA Trensains Muhammadiyah yang mengintegrasikan sains dan Al Qur’an. Artikel yang terbit untuk edisi perdana adalah sebagai berikut. Pertama, Modification of Catfish Feed with the Addition of Microbacteria from Banana Peel Fermentation oleh Nyiur Salsabila Frida, Khansa Nabilatus Syafiqoh, Shofiatur Rahmah, Melati Helga Utami, Nadia Zulfaa, dan Agus Widayoko.

Kedua, Care Bears (Caries Pervention Bears): Gummy Bears from Mangosteen Peel as A Preventive Measure Against Dental Caries for Child oleh Alya Iffah Nur Kamila, Aria Nalini Farzana, dan Yesi Yuliani.

Baca Juga  Abdul Malik Fadjar dan Trilogi Perdamaian

Ketiga, Baper Pot : Processing Sugarcane Bagasse and Waste Paper into Flower Pots as a Solution to the Balance of Nature oleh Khansa Fikriyah Ziv, Zahrotus Sa’idah, dan Yesi Yuliani.

Keempat, Kompos Organik An-Aerob Berkatalisator Alami Muntingia Calabura. L Sebagai Alternatif Solusi Peningkatan Kualitas Lahan Non-Potensial oleh Ahmad Azis Rosyidi, Fahmi Asyrofi Nur Fauzi, Muhammad Fauzi Nur Rohman, dan Agus Widayoko.

Kelima, Pelet Ikan Berbahan Dasar Limbah Kulit Pisang Cavendish (Musa Acuminata Cavendish Subgroup) dengan Penambahan Fermentasi Daun Pepaya (Carica Papaya) oleh Frengki Prabowo Saputro Wijayanto, Elnino Profetika Zarathrustra, dan Agus Widayoko.

Keenam, Corn Cob (Zea Mays L.) Bricket With The Addition Of Lemongrass (Cymbopogon Nardus L.) As A Natural Mosquito Repellent oleh Ahmadan Ilham Maulana, Elnino Profetika Zarathrustra, dan Agus Widayoko.

Ketujuh, Korelasi Dampak Psikologis Pandemi Covid-19 terhadap Pola Makan Pelajar SMA Trensains Muhammadiyah Sragen oleh Muhammad Naufal Musaddad, Muhammad Hilmi Farras, dan Agus Widayoko.

Terakhir, Utilization of Chicken Feather Waste as a Source of Additional Protein in Ruminant Feed oleh Isthar Bismuth Sururi, Daud Mustofa Munief, Fathuddin Izzul Haqq Al Hamas, Muhammad Amin Rahmadani, Zaki Sidqi Aaliyya, dan Agus Widayoko.

Semua penulis Jurnal JISQu adalah siswa SMA Trensains Muhammadiyah yang didampingi guru pendamping. Para siswa berproses menulis, membuat akun di jurnal, submit, revisi terhadap review, sampai akhirnya terbit.

Kolaborasi menjadi kunci terbitnya Jurnal JISQu ini. Keterlibatan kami dari UMY dan Unisa Yogyakarta dalam program ini adalah pembuka jalan bagi perguruan tinggi lain. Kami sangat terbuka kepada dosen dan peneliti untuk menjadi editor dan reviewer di JISQu.

Editor: Yusuf

Avatar
4 posts

About author
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sekretaris Lembaga Pengembangan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Articles
Related posts
Inspiring

Bintu Syathi’, Pionir Mufassir Perempuan Modern

6 Mins read
Bintu Syathi’ merupakan tokoh mufassir perempuan pertama yang mampu menghilangkan dominasi mufassir laki-laki. Mufassir era klasik hingga abad 19 identik produksi kitab…
Inspiring

Buya Hamka, Penyelamat Tasawuf dari Pemaknaan yang Menyimpang

7 Mins read
Pendahuluan: Tasawuf Kenabian Istilah tasawuf saat ini telah menjadi satu konsep keilmuan tersendiri dalam Islam. Berdasarkan epistemologi filsafat Islam, tasawuf dimasukkan dalam…
Inspiring

Enam Hal yang Dapat Menghancurkan Manusia Menurut Anthony de Mello

4 Mins read
Dalam romantika perjalanan kehidupan, banyak hal yang mungkin tampak menggiurkan tapi sebenarnya berpotensi merusak, bagi kita sebagai umat manusia. Sepintas mungkin tiada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *