Ibadah adalah Rasa Syukur
Ibadah merupakan salah satu bentuk rasa syukur kita sebagai hamba kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Ibadah dapat berupa sholat, puasa, dzikir, membaca Al-Qur’an, sedekah, dsb. Segala aktivitas yang kita lakukan atas perintah Allah dan menjauhi larangannya juga dapat disebut sebagai ibadah.
Lantas, mengapa Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu berdoa dan berdzikir? Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, yuk, langsung saja simak pembahasan kita pada artikel ini.
Ternyata, apabila kita telusuri, dzikir dan doa merupakan perintah Allah. Allah telah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 152 yang artinya, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” Di mana, kita diminta untuk selalu mengingat Allah dalam keadaan lapang maupun sempit dengan selalu berdzikir dan berdoa.
Kekuatan Doa dan Dzikir
Doa dan dzikir merupakan senjata orang yang beriman. Sebagaimana dzikir merupakan penenang hati dan doa sebagai wujud kelemahan diri seorang hamba di hadapan Sang Ilahi. Dengan adanya doa dan dzikir, dapat melahirkan keyakinan diri dan ketenangan puncak dalam menghadapi realitas kehidupan yang rumit.
Rasulullah SAW bersabda, tidaklah seorang muslim di muka bumi ini yang berdoa kepada Allah dengan sebuah doa melainkan Allah (pasti) memberi balasan tiga pilihan; segera mengabulkan permintaannya, menyimpannya sebagai pahala baginya di akhirat kelak, atau Allah menyingkirkan keburukan darinya (sebagai ganti) sebesar permintaannya, selama dia tidak berdoa untuk suatu perbuatan dosa atau pemutusan silaturahim.
Lalu, seorang laki-laki dari suatu kaum berkata, “Kalau begitu, kami akan memperbanyak doa.” Rasulullah menjawab, “Allah (memiliki keutamaan) lebih banyak (daripada permintaanmu)”.
Rasulullah bersabda “Obatilah orang-orang yang sakit dengan sedekah, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bencana dengan berdoa.” (HR. Baihaqi).
Dalam Hadis ini menjelaskan bahwa peranan doa sangatlah penting. Dimana banyak keutamaan-keutamaan di dalamnya. Di antaranya; menghindarkan takdir buruk, dikabulkannya permintaan, menjadi simpanan pahala di akhirat, dan menolak musibah. Selain itu ada pula beberapa keutamaan doa dan dzikir, yaitu:
Keutamaan Doa dan Dzikir
- Mendapat predikat orang terbaik di hari kiamat.
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan sore hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.” (HR. Muslim).
- Menjauhkan diri dari gangguan setan maupun iblis
Allah telah berfirman dalam QS. Az-Zukhruf ayat 36 yang artinya, “Barang siapa yang berpaling dari dzikir kepada yang Maha Pemurah, kami jadikan baginya syetan menjadi teman yang selalu menyertainya”.
- Tercukupi atas segala sesuatu
Dengan berdoa kita dapat mencurahkan segala keinginan kita, dan Allah akan mengabulkannya. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 186 yang artinya, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
10 Waktu yang Efektif untuk Berdoa dan Berdzikir
Sebenarnya kita bebas kapan waktu melaksanakan doa dan dzikir. Tetapi ada beberapa waktu yang dapat memudahkan doa kita dikabulkan oleh Allah (mustajabah), di antaranya:
- Saat adzan hingga iqamah, sebagaimana sabda Rasulullah “Tidak akan ditolak doa antara adzan dan iqamah.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, dan Ibn Sunni).
- Ketika sujud, sebagaimana sabda Rasulullah, “Saat paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya yaitu ketika dia sujud. Karena itu, perbanyaklah dia (saat itu)” (HR. Muslim).
- Sesaat setelah selesai melaksanakan sholat fardhu, sebagaimana dalam hadis: Dari Abu Umamah, ujarnya: Rasulullah ditanya oleh seseorang, “Kapankah doa yang paling didengar oleh Allah?” Sabdanya: “Pada pertengahan akhir malam dan (sesaat) sesudah selesai sholat wajib” (HR. Tirmidzi).
- Pada sepertiga malam terakhir. Sebagaimana dalam hadis, “Setiap malam Tuhan kami turun ke langit terdekat ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu firman-Nya: Barang siapa memohon kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan untuknya. Barang siapa meminta kepada-Ku, niscaya Aku beri dia, dan barang siapa memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Pada Jum’at pagi sebelum sholat subuh. Sebagaimana dalam hadis disebutkan, “Barang siapa pagi hari Jumat sebelum sholat subuh mengucapkan: “Aku memohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia, Yang Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya (3x), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya, sekalipun banyak buih di laut” (HR. Ibnu Sunni).
- Ketika khatib duduk antara 2 khotbah Jumat sampai selesai. Dalam hadis dijelaskan, “Saya mendengar Rasulullah bersabda: waktu yang dimaksud yaitu ketika khatib duduk antara 2 khutbah sampai selesai sholat (Jumat)” (HR. Muslim).
- Pada akhir hari Jumat (menjelang maghrib). Disebutkan dalam hadis, “Dan dari Abu Salamah bin Abdurrahman, sesungguhnya beberapa orang sahabat Rasulullah berkumpul, lalu mereka memperbincangkan sesaat yang ada pada hari Jumat. Kemudian mereka bubar dari pertemuannya, tetapi tidak berbeda pendapat bahwa sesaat tersebut adalah sesaat akhir pada hari Jumat” (HR. Sa’id).
- Ketika berbuka puasa. Dalam hadis disebutkan, “Saya mendengar Rasulullah bersabda:” Sungguh ketika berbuka puasa, orang yang berpuasa mempunyai doa yang tidak akan ditolak” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Sunni).
- Ketika dalam perjalanan. Dalam hadis Rasulullah bersabda, “Tiga macam doa yang tidak diragukan lagi pasti dikabulkan, yaitu doa orang yang teraniaya, doa musafir, dan doa ibu-bapak kepada anaknya” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
- Ketika turun hujan. Sebagaimana dalam hadis: “Dari Atha’, ujarnya: Abu Hurairah dulu pernah berkata, “Sesungguhnya pintu-pintu langit dibuka ketika pasukan tempur di medan perang bergerak dan ketika hujan turun, serta ketika iqamah untuk sholat wajib. Karena itu perbanyaklah doa (pada saat-saat itu)” (HR. Abu Dawud).
Ada beberapa riset yang mengatakan bahwa darah orang yang berdoa dan berdzikir dapat memancarkan aura yang positif sehingga dapat menimbulkan ketenangan hati dan keteguhan jiwa. Maka dari itu, Rasulullah sangat meganjurkan kita sebagai umat Islam agar senantiasa berdoa dan mengingat Allah.