News

Daftar 20 Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah

3 Mins read

IBTimes.ID – Pada hari ini, 10 November 2021 memperingati Hari Pahlawan. Rakyat Indonesia pada hari ini memperingati dan mengenang jasa pahlawan-pahlawan yang telah berjuang untuk Bangsa Indonesia.

Beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka, KH Ahmad Dahlan -yang juga merupakan pahlawan nasional- mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah di Jogja. Muhammadiyah berdiri untuk membantu masyarakat pribumi memajukan kehidupannya, baik melalui pendidikan, sosial, maupun dakwah keagamaan.

Dalam perkembangannya, Muhammadiyah melahirkan banyak kader dan tokoh yang berjasa begitu besar bagi Bangsa Indonesia, baik untuk merebut ataupun mempertahankan kemerdekaan.

Berikut 20 kader atau tokoh Muhammadiyah yang menjadi pahlawan nasional:

  1. KH Ahmad Dahlan (1868-1923)
    • Pendiri/Presiden Muhammadiyah Pertama.
    • Pelopor kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat.
    • Dikukuhkan melalui SK Presiden 27 Desember 1961.
  2. Siti Walidah (1872-1946)
    • Pendiri Aisyiah
    • Aktif dalam pembebasan kaum perempuan dari kebodohan dengan melalui wadah: Sopo Tresno, Wal’Ashri, dan Maghribi School.
    • Dikukuhkan melalui SK Presiden 22 September 1971
  3. Ir. Soekano (1901-1970)
    • Guru Sekolah Muhammadiyah di Bengkulu.
    • Ketua Bagian Pengajaran Muhammadiyah Bengkulu.
    • Presiden Pertama Republik Indonesia, Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Ketua Panitia Perancang UUD 1945 dan Ketua PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
    • Dikukuhkan melalui SK 23 Oktober 1986
  4. Fatmawati (1923-1980)
    • Aktivis Nasyiatul Aisyiyah (NA), putri dari Hassan Din (Sekretaris Muhammadiyah Bengkulu) dan Siti Chadijah (Aktivis Aisyiyah Bengkulu)
    • Ibu Negara Indonesia Pertama, Istri Presiden Soekarno
    • Penjahit Bendera Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.
    • Dikukuhkan melalui SK Presiden 4 November 2000.
  5. KH. Mas Mansyur (1896-1946)
    • Ketua Cabang Muhammadiyah Surabaya.
    • Konsul Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur.
    • Ketua Majelis Tarjih Muhammadiyah Pertama.
    • Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah
    • Pemrakarsa berdirinya Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) bersama Hasyim Asy’ari dan Wahab Hasboellah yang keduanya dari Nahdlatul Ulama (NU) serta berdirinya Partai Islam Indonesia (PII) bersama Dr. Sukiman Wiryasanjaya.
    • Dikukuhkan melalui SK 26 Juni 1964.
  6. AR Baswedan (1908- 1986)
    • Muballigh Muhammadiyah sejak Mas Mansur menjadi Ketua Cabang Muhammadiyah Surabaya.
    • Pengasuh Kolom Mercusuar, Harian Milik Muhammadiyah.
    • Inisiator Kongres Peranakan Arab pada tahun 1943 kemudian memimpin Partai Arab Indonesia (PAI).
    • Anggota BPUPKI.
  7. H. Fakhrudin (1890-1929)
    • Perintis penerbitan surat kabar Soewara Moehammadijah sekaligus Pemimpin Redaksi Pertama.
    • Perintis berdirinya Badan Penolong Haji Indonesia. Perunding dalam Negosiasi untuk Perlindungan Jamaah Haji dari Nusantara (Indonesia, 1921- 1929).
    • Dikukuhkan melalui SK 26 Juni 1964.
  8. H. Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) (1908-1981)
    • Ketua Muhammadiyah Padang Panjang, hingga Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
    • Ketua Majelis Ulama Indonesia yang pertama.
    • Dikukuhkan melalui SK 7 November 2011.
  9. Ir. H. Djuanda Kartawijaya (1911-1963)
    • Guru SMA Muhammadiyah Jakarta.
    • Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir.
    • Sumbangannya terbesar adalah Deklarasi Djuanda 1957 yang menghasilkan laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. 
    • Namanya diabadikan sebagai Bandar Udara Internasional Juanda di Surabaya, Jawa Timur.
    • Dikukuhkan melalui SK Presiden 29 November 1963.
  10. Jenderal Sudirman (1916-1950)
    • Guru dan Kepala Sekolah Hollandsch-Inlansche School (HIS) Muhammadiyah Cilacap.
    • Menteri Daerah Hizbul Wathan (Kepanduan Muhammadiyah) Banyumas.
    • Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Karesidenan Banyumas.
    • Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia Pertama (TKR, Tentara Keamanan Rakyat).
    • Dikukuhkan melalui SK 10 November 1964.
  11. Ki Bagus Hadikusumo (1890-1954)
    • Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah, Ketua Mejelis Tarjih Muhammadiyah, hingga Ketua HB Muhammadiyah 1944-1953.
    • Tokoh Kunci Diterimanya Penghapusan 7 Kata Piagam Jakarta, sehingga Sila Pertama menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa (YME).
    • Dikukuhkan melalui SK 4 November 2015.
  12. Kasman Singodimejo (1904-1982)
    • Ketua Muhammadiyah Cabang Jakarta; Wakil Ketua PP Muhammadiyah (Kantor Jakarta).
    • Ketua KNIP pertama 1945-1950 (Komite Nasional Indonesia Pusat: cikal bakal DPR RI).
    • Pelopor pembentukan Tentara Keamanan Rakyat, cikal bakal TNI.
    • Pemimpin Badan Keamanan Rakyat (BKR).
    • Tokoh Kunci Penghapusan 7 Kata Piagam Jakarta, melobi Ki Bagus Hadikusumo sehingga Sila Pertama menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa (YME).
    • Dikukuhkan melalui SK 6 November 2018.
  13. Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir ( 1907-1973)
    • Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1942 – 1962.
    • Pada tahun 1945 terlibat aktif dalam BPUPKI dan ikut mencanangkan Piagam Jakarta.
    • Salah satu dari Sembilan orang anggota panitia kecil yang bertugas menentukan dasar negara Indonesia.
    • Melakukan diplomasi untuk pengakuan kedaulatan Indonesia. Perjuangannya berbuah dengan pengakuan kemerdekaan Indonesia untuk pertama kalinya oleh Mesir pada 18 November 1946.
    • Dikukuhkan melalui SK 7 November 2019.
  14. Mr. Teuku H. Moehammad Hasan (1906-1997)
    • Motor penggerak dan pelopor pendirian 8 cabang Muhammadiyah di wilayah Aceh.
    • Wakil Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) Desember 1948 – Maret 1949.
    • Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (Mendikbud) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
    • Wakil Pemimpin Besar Bangsa Indonesia untuk wilayah Sumatera, sekaligus Gubernur Pertama Sumatera.
    • Dikukuhkan melalui SK 3 November 2006.
  15. Lafran Pane (1923-1991)
    • Santri di Pesantren Muhammadiyah Sipirok; Siswa di HIS Muhammadiyah lanjut ke MULO Muhammadiyah; Dosen Akademi Tabligh Muhammadiyah (FAI UMY).
    • Ayahnya merupakan pendiri Muhammadiyah di Sipirok.
    • Pejuang kemerdekaan melalui Barisan Pemuda Gerindo dan Indonesia Muda.
    • Pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
    • Dikukuhkan melalui SK 6 November 2017.
  16. Haji Agus Salim
    • Ketua SI (Syarikat Islam) setelah HOS Tjokroaminoto.
    • Anggota Panitia Sembilan BPUPKI 1945.
    • Anggota Muhammadiyah, dalam forum pernah Mengusulkan Muhammadiyah sebagai Partai Politik, tetapi Ditolak KHA Dahlan.
    • Dikukuhkan melalui SK 27 Desember 1961.
  17. Gatot Mangkupraja (1898-1968)
    • Wakil Ketua Umum PP Muhammadiyah.
    • Memprakarsasi pembentukan Tentara Sukarela Pembela Tanah air (PETA).
    • Dikirim mengikuti Kongres Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan Kolonialisme yang diselenggarakan di Brussel, Belgia.
    • Dikukuhkan melalui SK Presiden 5 November 2004.
  18. Nani Wartabone (1907-1986)
    • Bersama Imam A Nadjamuddin berinisiatif mendirikan Grup Muhammadiyah Suwawa.
    • Kepala pemerintahan di Gorontalo, Kepala Daerah Sulawesi Utara.
    • Anggota MPRS, Anggota DPRGR, Anggota Dewan Perancang Nasional, Anggota DPA.
    • Dikukuhkan melalui SK 6 November 2003.
  19. Dokter Soetomo
    • Sejak tahun 1925 hingga akhir hayatnya menjadi medisch adviseur (penasehat urusan kesehatan) Muhammadiyah.
  20. R. Otto Iskandar Dinata
    1. Guru di sekolah Muhammadyah di Jakarta.
    2. Dikukuhkan melalui Keppres No.088/TK/1973.
Baca Juga  Daftar 9 Pahlawan Nasional dari Nahdlatul Ulama

Demikian 20 tokoh Muhammadiyah yang juga merupakan Pahlawan Nasional.

Reporter: Yusuf

Avatar
1339 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Muhammadiyah dan Arab Saudi Tetapkan Idulfitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa hari raya Idulfitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Keputusan ini berdasarkan…
News

Siswa dan Santri Muhammadiyah Harus Mampu Kembangkan Sains yang Islami

1 Mins read
IBTimes.ID – Siswa sekolah dan santri pondok pesantren Muhammadiyah harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan sains yang tidak dilepaskan dari nilai-nilai keislaman. Hal…
News

Pengarusutamaan Moderasi Beragama untuk Generasi Muda

2 Mins read
IBTimes.ID – Pegiat Pendidikan Indonesia (Pundi) mengadakan Talkshow Ramadhan bertajuk “Haedar Nashir dan Pengarusutamaan Moderasi Beragama” di aula Ada Sarang, Banguntapan, Yogyakarta…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *