Dinasti adalah keturunan para raja yang memerintah yang berasal dari satu keluarga. Pada saat dinasti Abbasiyah memimpin, dinasti ini mempunyai banyak pencapaian salah satunya adalah berkembangnya wilayah Islam di Turki, Suriah, Maroko, Mesir, Irak, India, dan Persia.
Dikarenakan banyaknya wilayah tersebut, mulai bermunculan masalah-masalah internal seperti ekonomi dan sosial. Hal ini berdampak pada lepasnya daerah tertentu dari tangan penguasa sehingga lahirlah beberapa dinasti Islam yang memerdekakan diri. Beberapa Dinasti yang memerdekakan diri diantaranya adalah Dinasti Fathimiyyah, Dinasti Ilkhan, Dinasti Aghlabiyyah, Dinasti Ayyubiyah, dan Dinasti Mamalik.
Dinasti Fathimiyyah
Dinasti ini didirikan oleh Ubaidillah yang beraliran syiah Ismailiyah. Dinasti ini pada mulanya terletak di maroko agar terbebas dari kejaran Dinasti Abbasiyah. Setelah kuat, mereka pindah ke mesir agar mempermudah pengaruh ke timur dan barat karena mesir terletak diantaranya dan ingin membebaskan daerah ini dari Dinasti Abbasiyah.
Nama Dinasti ini dibangsakan kepada Fatimah yang merupakan putri dari Nabi Muhammad Saw. Dinasti ini berkuasa dari tahun 909 M sampai tahun 1171 M yang dipimpin oleh 14 orang khalifah. Kemajuan dinasti ini terletak pada bidang politik, pemikiran filsafat, Pendidikan, dan ekonomi yang membuat mesir menjadi Makmur sehingga bisa mengungguli daerah lainnya.
Kehancuran dinasti ini dikarenakan terdapat perang salib, pemberontakan, kelaparan, konflik keluarga, dan serangan yang dilakukan oleh Salahudin sehingga membuat dinasti ini runtuh.
Dinasti Ilkhan
Dinasti ini didirikan oleh Hulagu setelah runtuhnya dinasti Abbasiyah. Dinasti ini berdiri karena pada tahun 1258 M, Baghdad menghadapi serbuan pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan. Ketika beberapa orang penting dalam negara keluar untuk menemui mereka, semuanya dipancung lehernya, kemudian pasukan mongol menyerbu Baghdad dari semua arah.
Peristiwa penyerbuan itu membuat dunia Islam hancur berkeping-keping karena banyak muslim yang dibantai dan perpustakaan yang dibakar. Setelah menyerukan perdamaian, Hulagu Khan membentuk dinasti Ilkhan, tetapi pada mulanya dinasti ini malah menyembah berhala, dan Bintang. Setelah lima puluh tahun, barulah bangsa Mongol yang menduduki dinasti ini memeluk Islam.
Dinasti ini dipimpin oleh Sembilan raja, yang memimpin dari tahun 1258 M sampai tahun 1335 M. Dinasti ini juga terdapat beberapa kemajuan dibidang perekonomian dan arsitektur. Dinasti ini menjadi pusat perdagangan antara dunia barat, india serta timur jauh. Awal mula kemunduran dinasti ini dikarenakan terdapat perselisihan dalam keluarga dinasti Ilkhan, sehingga menyebabkan kekuasaan mereka runtuh.
Dinasti Aghlabiyyah
Dinasti ini didirikan oleh Ibrahim ibnu al-Aghlab. Latar belakang pendirian dinasti ini adalah ketika Ibrahim dikirim oleh Harun al-Rasyid ke daerah Ifriqiyah yang terdapat konflik pemerintahan. Ibrahim pun berhasil mengatasi konflik tersebut kemudian ia mengusulkan agar wilayah Ifriqiyah dihadiahkan kepadanya dan keturunannya secara permanen, dengan begitu dinasti Aghlabiyyah pun terlahir. Dinasti ini dipimpin oleh sebelas khalifah yang memimpin dari tahun 179 H/795 M sampai tahun 296 H/909M.
Terdapat kemajuan pada dinasti ini di bidang Pembangunan, Pendidikan, dan perekonomian. Pada dinasti ini juga terbangun perpustakaan Bernama Baitul Hikmah serta berkembangnya kehidupan ilmiah dan kota Qairawan menjadi pusat perdagangan.
Awal kehancuran dinasti ini adalah dari politik. Diantara sebabnya adalah gencarnya propaganda serta kuatnya pasukan yang dipimpin oleh Abu Abdullah al-Syi’i atas perintah Ubaidillah al-Mahdi yang kemudian mampu meruntuhkan dinasti ini.
Dinasti Ayyubiyah
Dinasti ini didirikan oleh Salahudin yang didesak oleh Nuruddin Zanki yang merupakan penguasa Syam untuk pergi ke Mesir mengakhiri kekuasaan Dinasti Fahtimiyah dan mengumumkan berdirinya dinasti Ayyubiyah serta mengusir tentara salib.
Dinasti ini dipimpin oleh sembilan sultan yang memimpin dari tahun 564 H/ 1169 M sampai tahun 650 H/ 1252 M. Beberapa kemajuan dinasti ini diantaranya di bidang Arsitektur, keilmuan, industri, perdagangan, dan militer yang di dalam bidang militer terdapat keunikan karena pemerintahan Ayyubiyah mempunyai burung elang sebagai kepala burung-burung dalam peperangan.
Adapun kemunduran dinasti ini terjadi karena kekuasaan berpindah ke Malik al-Saleh yang kemudian berpindah lagi ke Turansyah dan terdapat kaum Mamalik Bahri yang mengambil alih kekuasaan dikarenakan sultan Malik dan Turansyah tidak memiliki anak laki-laki sehingga runtuhlah dinasti ini.
Dinasti Mamluk
Dinasti ini adalah dinasti para budak yang berasal dari berbagai suku dan bangsa, berdirinya dinasti ini tidak bisa dipisahkan dari dinasti Ayyubiyah. Perebutan kekuasaan terjadi antara Malik al-Saleh dengan Malik al-Kamil, dalam perebutan kekuasaan ini al saleh memenangkan perebutan kekuasaan.
Untuk mempertahankan dinasti Ayyubiyah al- Saleh memberikan kesempatan kepada kaum Mamalik Bahri di bidang militer. Mamalik Bahri menggunakan kesempatan tersebut untuk Menyusun kekuatan sekaligus mendirikan Dinasti Mamluk, dengan demikian terbentuklah Dinasti Mamluk.
Terbentuknya dinasti ini juga dibagi menjadi dua kekuasaan besar yaitu Mamluk Bahri dan Mamluk Burji. Mamluk Bahri berkuasa dari tahun 648 H/1250 M sampai tahun 792 H/1389 M sedangkan Mamluk Burji berkuasa dari tahun 792 H/ 1389 M sampai tahun 923 H/ 1517 M.
Terdapat beberapa kemajuan dalam dinasti ini. diantaranya di bidang politik pemerintahan, ekonomi, dan pengetahuan. Adapun keruntuhan dinasti ini dikarenakan perebutan kekuasaan, korupsi, kemewahan, merosotnya perekonomian, dan serangan dari Turki Usmani.
Editor: Daib