News

Dokter Corona Menolak Berdamai dengan Virus Corona

1 Mins read

IBTimes.ID. Grafik pasien terjangkit virus Corona masih tinggi, tapi sebagian kalangan justru melonggarkan kebijakan-kebijakan terkait upaya memutus mata rantai penyebaran pandemik global ini. Padahal, telah banyak korban dari kalangan tenaga kesehatan (dokter, perawat, relawan). Menjelang Lebaran, sejumlah kebijakan pemerintah justru malah melonggarkan upaya memutus mata rantai penyebaran virus ini. Seperti himbauan supaya berdamai dengan virus Corona, pemberian ijin penyelenggaraan Shalat Id di masjid maupun lapangan, pembukaan sarana atau fasilitas umum yang dapat menyebabkan kerumunan massa.  

Dokter Corona Rintawan, Stafsus BNPB yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Tim Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), telah mengunggah status lewat laman FB-nya, menghimbau kepada masyarakat menolak berdamai dengan virus Corona. Berikut kutipan lengkap unggahan status di laman FB dokter Corona.

***

Selama 350 tahun kita berjuang melawan penjajah, tidak pernah sekalipun kita pernah berdamai dengan mereka, selama mereka tidak pernah berhenti menyengsarakan Indonesia. Melakukan perlawanan dengan berbagai strategi (diplomasi, gerilya, atau perang terbuka) bukan berarti kita berdamai!! Kita tetap melawan dan berjuang sampai titik darah penghabisan! Sampai kita merdeka!

Maka berjuanglah dan bangkitlah melawan penjajah saat ini, yaitu Covid-19! Jangan menyerah! Indonesia pasti bisa.

Bagi para pengusaha, pengelola kantor, pasar, toko, restoran, warung, tukang soto, takmir mesjid, pengurus rumah ibadah, pengusaha salon, tukang cukur, tukang pijet, para guru, tukang sapu, pedagang pasar, tukang ojek, para relawan, dan lain-lain, mari kita bangkit melawan!! Mari perkuat para pejuang kesehatan yang sedang kelelahan saat ini. Di tangan kalian kelelahan itu bisa menjadi semangat!

Jangan biarkan perilaku kita didikte oleh para elite-elite yang hanya memikirkan kepentingan pribadi mereka. Jangan biarkan kebobrokan sistem membuat kita terlena dalam kehancuran. Jangan menyerah! Jika perlu, kita (rakyat) yang akan mengajari mereka cara untuk berjuang. Bukan mental bangsa ini untuk menyerah dan berdamai dengan penjajah, apalagi cuman Covid-19. Kita bukan bangsa pengecut!

Baca Juga  UIN Sunan Kaliga Berikan Doktor HC kepada Ibu Sinta Nuriyah Wahid

Mari kita bersatu dan bangkit melawan, agar tidak semakin banyak korban yang jatuh bergelimpangan. Tidak sadarkah kalian bahwa menyerah dan berdamai sama artinya menyerah kepada kematian yang sia-sia? Ini keluarga kita semua, temen kita, saudara kita, orang tua kita, paman kita, nenek-kakek kita, anak-anak kita. Jangan biarkan mereka menjadi korban dari keteledoran kita sendiri! Kita harus bangkit dan melawan demi mereka!!

Pakai senjata masker kalian. Angkat tangan kalian untuk cuci tangan. Atur barisan dengan jaga jarak. Lindungi keluarga dengan sebisa mungkin tetap di rumah!!

Bebas Covid-19 atau mati merana!!

Selengkapnya klik di sini

Editor: Arif

Avatar
1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
News

Muhammadiyah dan Arab Saudi Tetapkan Idulfitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April

1 Mins read
IBTimes.ID – Pemerintah Arab Saudi menetapkan bahwa hari raya Idulfitri 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Keputusan ini berdasarkan…
News

Siswa dan Santri Muhammadiyah Harus Mampu Kembangkan Sains yang Islami

1 Mins read
IBTimes.ID – Siswa sekolah dan santri pondok pesantren Muhammadiyah harus memiliki kemampuan dalam mengembangkan sains yang tidak dilepaskan dari nilai-nilai keislaman. Hal…
News

Pengarusutamaan Moderasi Beragama untuk Generasi Muda

2 Mins read
IBTimes.ID – Pegiat Pendidikan Indonesia (Pundi) mengadakan Talkshow Ramadhan bertajuk “Haedar Nashir dan Pengarusutamaan Moderasi Beragama” di aula Ada Sarang, Banguntapan, Yogyakarta…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *