Dokter Subkhan, dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) sekaligus dokter ahli paru-paru, berbicara tentang Virus Corona pada Pengajian Umum PP Muhammadiyah. Pengajian umum ini dilaksanakan dalam rangka edukasi masyarakat terhadap virus corona yang mulai marak di Indonesia. Pengajian yang mengangakat tema “Virus Corona: Masalah dan Penanganannya” ini diadakan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, pada Jumat (13/3).
Subkhan memulai pemaparannya dengan menjelaskan tentang corona. Menurutnya, virus jenis ini mulai muncul pada Desember 2019. Bahkan, beberapa ilmuwan China mengatakan bahwa virus ini sudah ada sejak November 2019. WHO sudah menyatakan virus ini sebagai sebuah pandemi global. Sudah ada 138 negara terdampak, termasuk Indonesia. Di Indonesia sudah ada 69 orang terdampak di Indonesia.
Nama virus ini adalah novel coronavirus. Menurut Subkhan, ini merupakan virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan yang berasal dari China. Virus ini masih satu keluarga dengan virus SARS dan MERS. Keistimewaan virus ini dibandingkan dengan virus SARS dan MERS adalah sangat mudah menyebar.
“Virus ini ditularkan melalui hewan. Beberapa hewan bisa menularkan virus ini, terutama kelelawar. Kelelawar juga menjadi penyebar ketika muncul virus SARS tahun 2002. Tapi, berbeda kasusnya dengan virus MERS di Timur Tengah pada tahun 2012-2013. MERS ditularkan melalui Unta”, ujar Subkhan.
Ia mengatakan bahwa virus ini termasuk golongan RNA, berbeda dengan penularan TBC yang langsung mati jika terkena sinar matahari selama 5 menit. Namun virus covid-19 ini butuh waktu sekitar 5 jam, sehingga tingkat penularannya menjadi begitu cepat.
Cara Menghindari Virus Corona & Gejalanya
Menurut Subkhan, salah satu hal yang harus dilakukan untuk mengurangi penularan adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin. Lebih-lebih ketika tangan akan beraktivitas di wajah seperti menggosok mata dan lain-lain. Virus ini juga mirip dengan virus hepatitis C, yaitu dapat menular melalui percikan dari udara.
Cara mencegah penularannya adalah dengan sering cuci tangan, lebih-lebih dengan hand sanitizer, menggunakan masker ketika batuk pilek, mengkonsumsi makanan bergizi secukunya, menghindari kontak dengan hewan, olahraga yang cukup, tidak mengkonsumsi daging yang tidak masak atau setengah matang. Dan apabila batuk sesak segera memeriksakan diri ke dokter.
Masker yang digunakan harus sekali pakai. Cara mencuci tangan adalah dengan air yang mengalir, agar virus ikut mengalir bersama air. Tidak menggunakan air menggenang. Tak lupa, Subkhan juga berpesan kepada masyarakat agar tetap berdoa kepada Allah.
Kelelawar, tikus, unta, babi, dan sapi dapat menjadi penular virus kepada manusia. Namun, menurut Subkhan penularan dari hewan ke manusia sudah selesai. China sudah melarang warganya untuk memakan kelelawar. Sekarang tinggal transmisi virus antar-manusia yang harus dihindari.
Penularan virus ini dapat melalui saluran pernafasan seperti batuk dan bersin, maupun kontak fisik seperti jabat tangan. Virus ini jika berada pada benda mati, dapat bertahan sekitar 5 jam, seperti di uang misalnya. Padahal masyarakat sangat sering memegang uang. Maka, Subkhan menyarankan agar setelah megang uang, masyarakat mencuci tangan terlebih dahulu, tidak langsung makan atau melakukan aktivitas yang lain. Bahkan, disarankan untuk mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.
Gejala ketika seseorang terkena virus ini antara lain demam, batuk pilek, gangguan pernafasan, dan letih lesu. Biasanya juga disertai panas tinggi sampai 38°. Penderita akan merasakan sesak yang begitu hebat karena terjadi infeksi di kedua lapangan paru-paru. Dari kasus-kasus yang ada, 80% diantaranya menderita infeksi sedang, 13,8% infeksi berat, 4% kritis, dan yang mencapai kematian ada 3,67%. Menurut Subkhan, angka kematian ini relatif kecil.
Virus ini belum ada terapi khusus dan obatnya. Yang ada baru vaksin untuk imun, yang tidak secara langsung menghalau masuknya virus.
Kondisi Saat Ini
Per hari ini, Subkhan mengatakan bahwa total penderita corona ada 135.866 orang, yang meninggal hampir 5.000 orang, dan yang sembuh ada 70.427 orang. Sehingga, tingkat kesembuhan masih diatas 50%. China masih menjadi negara terdampak yang paling banyak dengan jumlah 80.814 kasus, diikuti oleh Italia dengan 15.113 kasus, Iran 10,075 kasus, Korea Selatan 7.979 kasus, Spanyol 3.779 kasus, dan beberapa negara lain termasuk Indonesia dengan 69 kasus. Data ini adalah data terbaru yang disampaikan oleh Subkhan pada Jumat (13/3) malam.
Di Indonesia sudah ada 4 kasus kematian. Peningkatannya, menurut Subkhan, cukup pesat. Namun, Subkhan berpesan, bahwa yang harus digarisbawahi bukan peningkatan virusnya. Namun, bagaimana masyarakat mampu menghambat kenaikan jumlah pasien dengan mencegah penyebaran virus. Subkhan berharap beberapa Rumah Sakit yang sudah disiapkan oleh Muhammadiyah benar-benar siap untuk menerima rujukan awal.
Tingkat kematian covid-19 ini masih cukup rendah, yaitu hanya 3,67%. Sedangkan tingkat kematian korban terdampak SARS adalah 9,6%, dan MERS sebesar 34%. “Tingkat kematian memang kecil, namun penyebarannya sangat cepat. Sehingga negara sekelas Italia saja di isolasi, dan Liga Serie A dihentikan. Menyusul Liga Inggris sedang dirapatkan apakah akan berhenti atau berlanjut.” Papar Subkhan.
Reporter: Yusuf R Yanuri
Selangkapnya klik di sini