Perspektif

Dorongan Islam Membantu Orang Lain di Saat Corona

3 Mins read

Adanya virus COVID-19 atau yang lebih akrab dikenal dengan virus Corona membuat situasi berubah, baik dari segi rutinitas keseharian maupun dari segi ekonomi. Virus Corona ini sendiri bermula dari kota Wuhan, China pada 31 Desember 2019 lalu, kemudian menular ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Dengan tantangan yang besar seperti ini, maka kita perlu saling membantu orang lain dalam menghadapi situasi yang sulit ini.

Situasi Corona dan Dampaknya

Kehadiran virus corona membuat semua orang panik dan takut, bagaimana tidak, virus ini bisa menjangkit siapa saja. Bahkan, pemerintah negara sekelas menteri dibuat tak berdaya olehnya. Seperti yang dialami oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif pada hari Sabtu (14/3/2020).

Sejak diumumkan pada Senin 2 Maret lalu, angka positif virus Corona semakin melonjak naik dan membuat masyarakat panik. Pemerintah pun harus mengambil keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi rantai penyebaran virus Corona. Karena PSBB ini, rutinitas berkumpul yang biasa dilakukan masyarakat pada hari normal terpaksa harus dihentikan.

Toko ditutup, sekolah diliburkan dan semua aktivitas perekonomian menjadi lumpuh dan mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Bahkan banyak pabrik-pabrik swasta yang melakukan pengurangan karyawan sehingga meningkatkan angka pengangguran. Semua masyarakat merasakan dampak dari virus Corona ini.

Baik itu pengusaha, karyawan,  guru, pekerja pabrik, pengemudi ojek, supir taksi, dan lainnya juga ikut merasakan kesensaraan. Di saat-saat seperti ini lah kita harus melakukan ibadah sosial untuk menolong sesama, saling bergandengan tangan dan berjalan beriringan.

Hikmah Islam untuk Saling Menolong

Dalam Islam pun kita diajarkan untuk saling peduli dan tolong menolong terhadap sesama, sebagaimana dalam surat Al-Maidah ayat 2, Allah SWT berfirman:

Baca Juga  Hari Guru Nasional, Guru Adalah Teman dan Teladan

“Dan tolong menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan jangan lah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwa lah kamu kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat”

Ayat ini membuat kita sadar bagaimana pentingnya menolong dan membahagiakan sesama apalagi di saat wabah virus Corona yang membuat banyak orang menderita. Bantuan ini bisa kita lakukan dengan membuka donasi dan menyalurkannya kepada sesama kita yang membutuhkan.

Kita juga bisa membantu untuk memberikan semangat serta selalu menyalurkan energi positif dan tidak menunjukan rasa panik. Ini bukan karena kita tidak takut tetapi karena kita sadar bahwa kita harus selalu mencegah dan melindungi diri dan keluarga dari virus Corona. Kita harus saling memberikan dukungan terhadap sesama.

Allah SWT juga berfirman dalam  QS. Al-Dzariyat 51:19 “Dalam harta mereka ada hak untuk (orang miskin yang meminta) dan yang tidak berkecukupan (walaupun tidak meminta).”

Hak dan kewajiban yang dijelaskan dalam ayat di atas adalah kewajiban untuk orang-orang yang mampu untuk memberikan sebagian dari rezeki yang dimilikinya kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan. Tangan yang memberi lebih baik daripada tangan yang meminta. Dan jangan pernah takut miskin karena membantu orang lain, yakinlah semua yang kita lakukan pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Seperti hadis riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW telah bersabda:

“ Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

Hal yang Perlu Dilakukan

Kita harus yakin dan percaya bahwa apabila kita membantu orang lain maka Allah juga akan membantu kita. Sifat dermawan dan suka menolong sesama adalah salah satu sifat Rasulullah SAW yang patut kita contoh dan kita teladani sebagai seorang muslim. Dan sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa lepas dari orang lain, karena manusia tidak bisa hidup seorang diri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain.

Baca Juga  Pokoknya, Menolak Damai dengan Korona!

Karena itu kita sebagai makhluk Allah tidak boleh menyombongkan diri dan merasa paling hebat, karena kehidupan selalu berputar. Kita harus selalu merendahkan hati dan membantu orang lain. Semoga dengan kita membantu orang lain, kita dapat menginspirasi banyak orang untuk selalu membantu orang lain juga. Kita juga harus yakin bahwa akan selalu ada pelangi setelah hujan.

Seperti firman Allah dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6 :

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

Allah selalu memberikan kemudahan bagi hamba-Nya yang yakin dan percaya akan kekuasaan-Nya dalam setiap ujian yang diberikan-Nya. Dalam ayat di atas terdapat tauhid yaitu sesungguhnya dan maknanya sangat tegas bahwa Allah akan memberikan kemudahan setelah kesulitan. Bahkan dua kali Allah menyebutkannya dalam al-Quran.

Kemudian Allah juga berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 286 “Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya.”

Arti dari ayat ini adalah penguat kita bahwa Allah memberikan kita cobaan seperti virus Corona ini karena Allah yakin kita mampu untuk melaluinya. Kita harus yakin bahwa kita pasti bisa bersama-sama melangkah untuk melewati masa sedih ini dengan bantuan Allah SWT.

***

Kita harus percaya bahwa Allah akan selalu menolong umatnya yang senantiasa berdoa kepadanya. Semoga banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik saat ini, dengan berbagai peristiwa yang sudah kita lewati pada masa pandemin virus corona ini, semoga semakin menguatkan iman kita untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT.

Editor: Shidqi Mukhtasor

Avatar
3 posts

About author
Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
Articles
Related posts
Perspektif

Fenomena Over Branding Institusi Pendidikan, Muhammadiyah Perlu Hati-hati!

4 Mins read
Seiring dengan perkembangan zaman, institusi pendidikan di Indonesia terus bertransformasi. Arus globalisasi tentu memainkan peran penting dalam menentukan kebutuhan pendidikan di era…
Perspektif

Hakim, Undang-Undang, dan Hukum Progresif

3 Mins read
Putusan hakim idealnya mengandung aspek kepastian, keadilan, dan kemanfaatan. Dalam implementasinya tidak mudah untuk mensinergikan ketiga aspek tersebut, terutama antara aspek kepastian…
Perspektif

11 Kategori Pengkritik Jurnal Terindeks Scopus, Kamu yang Mana?

2 Mins read
Dalam amatan penulis, ada beberapa kategori pengkritik jurnal terindeks scopus. Dalam tulisan ini, setidaknya ada 11 kategori yang saya temui. Berikut ulasan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *