Kaunia

Hukum Newton dalam Perspektif Ilmu Fisika dan Al-Quran

3 Mins read

Sebelum membahas perspektif Hukum Newton dalam Al-Quran, kita perlu memahami terlebih dahulu tentang Hukum Newton itu sendiri. Dalam ilmu fisika, kita sudah tidak asing dengan materi hukum Newton. Sejak di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) kita sudah dikenalkan dengan materi hukum Newton. Hukum Newton adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya.

Hukum Newton ditemukan oleh ilmuwan yang bernama Issac Newton yang merupakan seorang filsuf matematika dan fisika. Issac Newton merangkum karyanya ini dalam Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687. Issac Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meneliti gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem.

Issac Newton juga menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara hukum gerak dengan hukum gravitasi umum, ia dapat menjelaskan hukum pergerakan planet milik Kepler. Hukum Newton adalah pendekatan yang sangat baik untuk perhitungan dalam skala dan kecepatan yang dialami oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Hukum Newton dan Al-Quran

Hukum Newton terdiri dari hukum Newton I, II dan III. Ketiga hukum Newton tersebut selain dijelaskan dalam ilmu fisika juga dijelaskan dalam ayat-ayat al-Qur’an. Berikut penjelasannya:

Hukum I Newton

Hukum Newton I berbunyi, “Suatu benda yang sedang diam akan tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan terus bergerak lurus beraturan, jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol.” Secara matematis dapat ditulis persamaan F = 0. Jika benda tersebut ingin bergerak, maka harus ada gaya yang mengenainya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam surah al-Ra’d ayat 11

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ

Baca Juga  Tiga Bidang Garapan untuk Mewujudkan Laboratorium Islam

Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”

Allah memang dapat merubah nasib semua orang dan suatu kaum, akan tetapi hidup itu realistis. Benda tidak akan bergerak jika tidak dikenai suatu gaya. Benda akan tetap bergerak pada kecepatan awal jika tidak dikenai gaya. Begitu juga hidup, tidak akan bergerak jika tidak ada gaya atau suatu usaha dari manusia itu sendiri. Hidup juga akan tetap berjalan datar jika tidak diberi gaya atau usaha yang lebih.

Contoh penerapan hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil. Jika semula mobil itu diam, kemudian secara tiba-tiba bergerak, maka kita akan terdorong ke belakang. Jika semula mobil itu bergerak kemudian tiba-tiba di rem secara mendadak, maka kita akan terdorong ke depan. Hal itu terjadi karena kita berusaha mempertahankan keadaan semula.

Hukum II Newton

Hukum II Newton berbunyi, “Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik dengan massa benda.” Secara matematis dapat ditulis persamaan F = m.a dimana F = gaya yang bekerja pada benda (N atau kg.m/s2), m = massa benda (kg), dan a = percepatan benda (m/s2).

Hukum ini menjelaskan bahwa ketika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda tidak sama dengan nol, maka benda tersebut akan bergerak dengan suatu percepatan tertentu. Semakin besar gaya yang diberikan pada suatu benda, maka percepatan benda juga semakin besar. Sebaliknya, semakin besar massa benda, maka percepatan benda semakin kecil. Hal ini sebagaimana dalam surah al-Jatsiyah ayat 22

Baca Juga  Atom dalam Al-Quran dan Ilmu Kimia

وَخَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَلِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ

Artinya: “Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan.”

Allah memang Maha Adil dan Bijaksana. Benda akan bergerak lebih cepat jika diberi gaya yang lebih. Begitu juga dengan hidup, akan lebih cepat bergerak dan maju apabila diberikan gaya yang lebih besar. Kalau kita hidup hanya menjadi beban atau massa kapan kita bisa maju. Semua itu tergantung usaha manusianya sendiri. Tidak akan ada yang dirugikan.

Contoh penerapan hukum II Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah pada permainan kelereng, kelereng yang kecil ketika dimainkan akan lebih cepat menggelinding daripada kelereng yang besar karena massanya lebih kecil. Hal tersebut bisa terjadi karena percepatan  berbanding terbalik dengan massa).

Hukum III Newton

Hukum III Newton berbunyi, “ketika benda pertama memberikan gaya (gaya aksi) kepada benda kedua, maka benda kedua akan kembali memberikan gaya (gaya reaksi) yang sama besar kepada benda pertama, namun arahnya berlawanan.” Secara matematis dapat ditulis persamaan Faksi = – Freaksi. Dalam kehidupan ini, Allah akan memberikan kita suatu cobaan dan masalah sebesar kemampuan kita mengatasinya. Hal ini sebagaimana dalam surah al-Baqarah ayat 286

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

Baca Juga  2G, Catatan Ringan tentang Gempa Bumi dan Gerhana

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, jangnlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

Dalam hidup ini kita harus bergerak dinamis. Kemajuan hidup kita tergantung pada usaha yang kita lakukan. Saat proses itu, akan banyak cobaan dan tantangan yang datang, namun cobaan dan tantangan tersebut datangnya dari Allah. Jadi, jangan takut karena Allah mengetahui seberapa kemampuan kita menghadapi suatu cobaan dan rintangan yang diberikan-Nya.

Tidak mungkin Allah memberikan suatu tugas untuk menyelesaikan masalah tanpa memberi kemampuan untuk mengatasi masalah tersebut. Contoh penerapan hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah saat berenang, tangan kita mendorong air ke belakang (aksi) sehingga air mendorong tubuh kita ke depan (reaksi). Demikianlah ulasan tentang Hukum Newton dalam Al-Quran.

Editor: Nabhan

Sindi Wulan Aprilia
27 posts

About author
Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya Peminat Kajian Tarikh
Articles
Related posts
Kaunia

Ru'yat Ta'abbudi dan Penyatuan Kalender Islam

2 Mins read
Perkembangan pemikiran tentang kalender Islam di kalangan ormas Islam mengalami kemajuan baik dari segi pemikiran maupun instrumentasi astronomi yang dimiliki. Hal ini…
Kaunia

Menaksir Berat Sapi Secara Cepat

1 Mins read
Kaunia

Moderasi dalam Sidang Isbat

3 Mins read
Di Indonesia kehadiran sidang Isbat sudah lama diperdebatkan keberadaannya. Di satu sisi dianggap sebagai jembatan untuk mempertemukan perbedaan pandangan antara pendukung hisab…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *