Di masa Rasulullah Saw, kota Madinah pernah diserang oleh wabah. Dikisahkan bahwa beberapa sahabat Rasulullah juga terkena wabah penyakit itu, seperti Abu Bakar, Bilal dan yang lainnya. Sehingga Nabi Saw berdoa kepada Allah Swt, supaya Madinah terbebas dari wabah. Lalu, bagaimana bunyi doa Rasulullah saat Madinah di diserang Wabah?
Doa Rasulullah saat Madinah Diserang Wabah
Adapun doa Rasulullah saat Madinah diserang wabah, yaitu:
اللهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَمَا حَبَّبْتَ مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ، وَصَحِّحْهَا، وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِهَا وَمُدِّهَا، وَحَوِّلْ حُمَّاهَا إِلَى الْجُحْفَةِ
Allohumma habbib ilainal madiinata kamaa habbabta makkata aw asyadda, wa shahih-ha wa baarik lanaa fi shoo-‘ihaa wa muddihaa wa hawwil hummaahaa ilal juhfah.
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kecintaan kepada kami terhadap kota Madinah sebagaimana Engkau memberikan kepada kami kecintaan terhadap Makkah, atau bahkan lebih dari Makkah. Jadikanlah Madinah sebagai kota yang sehat, dan berikanlah keberkahan pada takaran sha’ dan takaran mudd kami, serta pindahkan penyakitnya ke Juhfah.”
Doa di atas bersumber dari hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Sayidah Aisyah, ia berkata:
قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ وَهْىَ وَبِيئَةٌ فَاشْتَكَى أَبُو بَكْرٍ وَاشْتَكَى بِلاَلٌ فَلَمَّا رَأَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- شَكْوَى أَصْحَابِهِ قَالَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَمَا حَبَّبْتَ مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ وَصَحِّحْهَا وَبَارِكْ لَنَا فِى صَاعِهَا وَمُدِّهَا وَحَوِّلْ حُمَّاهَا إِلَى الْجُحْفَة
Kami datang ke Madinah dalam kondisi terjangkit wabah, kemudian Abu Bakar dan Bilal menderita sakit, ketika Rasulullah Saw mengetahui kondisi para sahabatnya, beliau berdoa; Allohumma habbib ilainal madiinata kamaa habbabta makkata aw asyadda, wa shahih-ha wa baarik lanaa fi shoo-‘ihaa wa muddihaa wa hawwil hummaahaa ilal juhfah.
Penutup Doa
Tentu doa itu juga bisa kita amalkan dalam situasi dan kondisi saat ini. Di mana wabah pandemic Covid-19 ini belum sepenuhnya berakhir. Di samping ada usaha dan ikhtiar yang selalu kita jalankan, doa adalah bentuk kelemahan dan permohonan kita dihadapan Allah.
Renungkanlah firman Allah Swt di bawah ini:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Rad: 11)
Sekian doa Rasulullah saat Madinah diserang wabah, doa-doa yang lain bisa kalian akses di rubrik doa pada website IBTimes.ID. Semoga bermanfaat.
Editor: Soleh