Ibadah

Inilah 12 Langkah Muhammadiyah Tahun 1949

2 Mins read

Muhammadiyah telah berkali-kali mengadakan rumusan-rumusan yang merupakan usaha untuk memantapkan garis hidup dan perjuangan demi mencapai cita-citanya. Dengan   rumusan-rumusan tersebut, pimpinan dan warga Muhammadiyah mendapatkan pegangan yang sesuai dengan keadaan dan perkembangan zaman. Berikut ini rumusan langkah Muhammadiyah tahun 1949.

1. Memperdalam Iman

Hendaklah iman itu ditablighkan, disiarkan seluas-luasnya, diberi riwayat dan dalil buktinya, dipengaruhkan dan digembirakan, hingga iman itu mendarah-daging, masuk di tulang sumsum dan mendalam di hati sanubari para anggota Muhammadiyah semuanya.

2. Memperluas Paham Agama

Hendaklah paham agama yang sesungguhnya (murni) dibentangkan seluasnya, diujikan, dan diperbandingkan, sehingga para anggota Muhammadiyah mengerti dan meyakinkan bahwa Agama Islamlah yang paling benar, ringan, dan berguna, hingga dengan merasa nikmat mendahulukan amalan keagamaan itu.

3. Memperbuahkan Budi Pekerti

Hendaklah diterangkan dengan jelas tentang budi pekerti (akhlak) yang terpuji (mahmudah) dan sifat yang tercela (mazmumah), dibahas pemakaian akhlak-akhlak yang terpu­ji dan menjauhkan sifat yang tercela, sehingga amalan para anggota Muhammadiyah berbudi pekerti yang baik lagi berjasa.

4. Menuntun Amalan Intiqad

Hendaklah senantiasa melakukan perbaikan diri kita sen­diri (zelf correctie) dalam segala usaha dan pekerjaan itu. Buah penyelidikan perbaikan itu dimusyawarahkan secara khusus untuk mendatangkan maslahat dan menjauhkan mudarat.

5. Menguatkan Persatuan

Hendaklah menjadi tujuan kita menguatkan persatuan organisasi, mengokohkan pergaulan, persaudaraan, mempersamakan hak dan memerdekakan lahirnya pikiran-pikiran.

6. Menegakkan Keadilan

Hendaklah keadilan dijalankan semestinya walaupun terhadap diri sendiri, dan ketetapan yang sudah seadilnya dibela dan dipertahankan di mana pun juga.

7. Melakukan Kebijaksanaan

Dalam gerak kita, tidaklah melupakan hikmat kebijaksanaan yang disendikan kepada Kitabullah daan Sunnatu Rasulillah. Kebijaksanaan yang menyalahi kedua pegangan itu haruslah dibuang, karena itu bukanlah kebijaksanaan yang sesungguhnya.

Baca Juga  Makna Haji Mabrur dan Ciri-ciri Orang yang Meraihnya

8. Menguatkan Tanwir

Tanwir mempunyai pengaruh besar dalam kalangan organisasi Muhammadiyah dan menjadi tangan kanan yang bertenaga di sisi PP Muhammadiyah. Karenanya, wajiblah Tanwir diperteguh dan diatur sebaik-baiknya.

9. Mengadakan Musyawarah

Untuk mengadakan garis yang tentu dalam Langkah-langkah amalan dan perjuangan ki­ta, hendaklah diadakan musyawarah-musyawarah, terutama untuk hal-hal yang khusus dan penting seperti usaha Da’wah Islam di seluruh Indonesia dan lain-lain.

10. Memusyawaratkan Putusan

Agar dapat meringankan dan memudahkan pekerjaan, hendaklah setiap putusan mengenai tiap-tiap Majlis/Bagian, dimusyawarahkan dengan pihak yang bersangkutan, sehingga dapatlah mentanfizkannya untuk mendapatkan hasil dengan segera.

11. Mengawasi Gerakan ke Dalam

Pandangan kita hendaklah kita tajamkan, mengawasi gerak kita yang ada di dalam Muhammadiyah, baik mengenai yang sudah lalu, yang masih berlangsung maupun yang akan dihadapi.

12. Memperhubungkan Gerakan Luar

Kita berdaya upaya untuk memperhubungkan diri dengan pihak luar, seperti persyarikatan-persyarikatan dan pergerakan-pergerakan lain di Indonesia dengan dasar silaturrahim, tolong-menolong dalam segala kebaikan, dengan tidak mengubah asas masing-masing. Terutama perhubungan dangan persyarikatan dan pemimpin Islam.

Sumber: “Langkah, Khittah, dan Kepribadian Muhammadiyah” (SM no 17-18/Th ke-48/September 1968)

Editor: Arif

1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Ibadah

Puasa Membebaskan Manusia dari Perbudakan Hawa Nafsu

4 Mins read
Islam hadir sebagai agama rahmatan lil ‘alamin yang membawa misi pembebasan manusia dari segala bentuk perbudakan, baik fisik maupun jiwa. Melalui ajaran-ajarannya…
Ibadah

Salat Tarawih: Sejarah, Hukum, dan Keutamaannya

3 Mins read
Secara bahasa, Salat Tarawih berasal dari kata ترويحة (tarwīḥah), yang berarti waktu untuk beristirahat. Kata ini berasal dari kata kerja رَوَّحَ –…
Ibadah

Manfaat Sujud Shalat Tarawih Perspektif Fisika

2 Mins read
Shalat Tarawih merupakan ibadah sunnah khas bulan Ramadhan yang dilakukan setelah shalat Isya. Umat Islam melaksanakannya dengan jumlah rakaat yang beragam, ada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *