Sebelum Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi Nabi, pada mulanya bangsa Arab adalah penganut ajaran tauhid yang dibawa oleh Nabi Ibrahim, kemudian dilanjutkan oleh putranya, Nabi Ismail. Sampai seorang yang bernama Amr bin Luhay membawa berhala ke tanah Arab.
Rasulullah Saw bersabda, “Aku melihat ‘Amru bin Luhay Al-Khuza’iy menarik punggungnya ke neraka dan dia adalah orang pertama mempersembahkan As-Sawa’ib (saibahah).” (HR. al-Bukhari).
Ada sekitar 360 berhala yang ada di Makkah. Bahkan ada tiga berhala terkenal diabadikan Allah Swt dalam Al-Qur’an. “Maka apakah patut kamu (orang-orang musyrik) menganggap (berhala) Al-Lāta dan Al-‘Uzzā, dan Manāt, yang ketiga yang paling kemudian (sebagai anak perempuan Allah).” (An-Najm: 19-20).
Berikut ini adalah kisah Rasulullah Saw menghancurkan tiga berhala yang terkenal di kalangan bangsa Arab pada Bulan Ramadhan. Yuk kita simak.
Penghancuran Berhala Manat
Patung Manat merupakan berhala yang terbuat dari batu keras milik Bani Hudzail di Gunung Qudayd, al-Musyallal, milik kabilah Aus, Khazraj, dan Ghassan.
Pada 24 Ramadhan 8 H, ketika pembebasan kota Mekkah, Rasulullah Saw mengutus Sa’d bin Zaid Al-Asyhali untuk menghancurkan Manat. Sa’d bersama dua puluh penunggang kuda keluar menuju patung tersebut. Setibanya di sana, juru kunci patung bertanya, “Apa yang kamu inginkan?” Sa’d menjawab, “Menghancurkan Manat.” Juru kunci berkata, “ itu urusanmu dengannya.”
Sa’d lalu berjalan menuju Manat, tiba-tiba keluar seorang perempuan telanjang, berkulit hitam dan berambut acak-acakan, ia selalu melaknat dan memukul-mukul dadanya. Juru kunci berkata, “Silahkan menghancurkan Manat untuk melampiaskan kemarahanmu.”
Sa’d bin Zaid Al-Asyhali kemudian memukul wanita itu hingga membunuhnya. Lalu bersama teman-temannya Sa’d menghancurkan patung Manat. Di dalam penyimpanan, sa’d tidak menemukan sesuatu apapun. Selanjutnya Sa’d kembali menghadap Rasulullah Saw untuk mengabarkan hal tersebut.
Penghancuran Berhala Al-‘Uzza
Al-Uzza adalah berhala pohon samurah dari Sallam yang disembah bangsa Arab Jahiliyah. Al-Uzza dianggap sebagai salah satu Tuhan bersama dengan Manat dan Latta. Berhala yang dianggap dewi perang suci ini terletak di lembah Nakhlah, antara Mekkah dan Tha’if.
Pada 25 Ramadhan 8 H, Rasulullah Saw mengutus Khalid bin Walid ke Uzza. Uzza adalah rumah di tengah kebun kurma yang diagungkan oleh kaum Quraisy, Kinanah dan Mudhar. Para juru kunci tempat ini berasal dari Bani Syaiban, salah satu klan Bani Sulaiman yang merupakan sekutu Bani Hasyim.
Kabar kedatangan Khalid ke Uzza terdengar oleh para penjaga Uzza, mereka gantungkan pedangnya di atas Uzza, kemudian mereka bersembunyi di gunung tempat Uzza tersebut. Sambil berkata, “Wahai Uzza lawanlah Khalid dengan perlawanan yang sengit. Lepaskan topeng dan bersiap-siaplah melawannya. Wahai Uzza jika kamu tidak bisa membunuh si Khalid itu, maka kamu segera menanggung dosanya atau silakan ikuti (Tuhan) kaum Nasrani.”
Setibanya di sana, Khalid langsung menghancurkan patung Uzza dan kembali kepada Rasulullah SAW untuk mengabarkan hal tersebut. Beliau bertanya, “Apa yang kamu lihat?” Khalid menjawab, “Saya tidak melihat sesuatu apapun.” Maka Rasulullah Saw menyuruh Khalid untuk kembali ke Uzza.
Ketika tiba di lokasi Uzza, Khalid melihat seorang perempuan hitam berambut kusut sambil menangis dengan suara keras keluar dari rumah itu. Khalid langsung membunuh perempuan itu dengan pedangnya, sambil berkata, “Wahai Uzza, durhaka kamu. Tidak ada kesucian dari dirimu. Sungguh aku melihat Allah telah menistakanmu.”
Khalid melanjutkan tugasnya memukul rumah tempat kediaman perempuan itu dan mengambil harta benda yang tersimpan di dalamnya. Kemudian Khalid kembali kepada Rasulullah untuk mengabarkan perihal itu. Lalu, Rasulullah Saw bersabda, “Itulah Uzza. Dia tidak akan disembah lagi selamanya.”
Penghancuran Berhala Al-Latta
Patung Al-Latta adalah berhala yang disembah oleh bangsa Arab Jahiliyah. Al-Latta memiliki arti sang dewi. Latta menurut Imam Ibnu Jarir Ath Thabari dalam tafsir Ath Thabari adalah orang biasa. Al latta dulu adalah seorang lelaki yang membuat adonan roti dan membagikannya secara gratis kepada jamaah haji. Ketika dia meninggal, orang-orang beri’tikaf di kuburannya dan menyembahnya.
Pada hari ke 15 bulan Ramadhan tahun 9 H, Bani Tsaqif bersepakat menemui Rasulullah Saw untuk berbai’at dan masuk Islam. Setelah masuk Islam mereka minta kepada Rasulullah Saw agar membiarkan berhala mereka, yaitu Latta, agar tidak dihancurkan selama tiga tahun. Tetapi Rasulullah Saw menolak permintaan mereka. Mereka terus menawar, dua tahun, satu tahun, namun Rasulullah Saw tetap menolak. kemudian, Rasulullah memerintahkan Abu Sufyan dan Mughirah bin Syu’bah untuk menghancurkan Latta. Abu Sufyan dan Mughirah bin Syu’bah bergegas menghancurkan Al-Latta.
Referensi
Al Baghdady, A. (2012). Peristiwa-Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan. Jakarta: Cakrawala Publishing.
Editor: Soleh