IBTimes.ID – Irsyad Zamjani, Ph.D., Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kementerian Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI), menegaskan bahwa pendidikan yang bermutu dan berkualitas adalah hak seluruh warga negara dan merupakan kunci pembangunan bangsa, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 dan berbagai peraturan perundangan lainnya.
Hal itu disampaikan dalam diskusi publik bertajuk “Pendidikan dan Inovasi: Menyiapkan Generasi Emas 2045” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM dan Forum Mahasiswa Muhammadiyah Pascasarjana UGM-UNY di Fakultas Filsafat UGM pada Selasa (7/5/2025).
Dalam pemaparannya, Irsyad menegaskan bahwa pendidikan yang bermutu dan berkualitas adalah hak seluruh warga negara dan merupakan kunci pembangunan bangsa, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 dan berbagai peraturan perundangan lainnya.
Ia mengakui bahwa secara nasional, Indonesia telah memiliki angka partisipasi sekolah dan rasio guru-siswa yang cukup baik. Namun, tantangan utamanya bukan sekadar pada kuantitas, melainkan pada distribusi dan pemerataan mutu pendidikan, serta kualitas hasil belajar yang masih harus ditingkatkan secara signifikan.
“Pendidikan yang bermutu adalah hak seluruh warga negara dan menjadi kunci pembangunan bangsa. Tantangan terbesar bukan pada angka partisipasi atau rasio guru-siswa, tapi pada distribusi dan hasil belajar,” tegas Irsyad.
Lebih lanjut, ia memaparkan sejumlah kebijakan Kemendikdasmen seperti program wajib belajar, penguatan pendidikan karakter, pengembangan talenta, dan pemanfaatan Rapor Pendidikan sebagai alat diagnosis untuk memperbaiki kualitas pendidikan di daerah.
Isu kesejahteraan guru turut menjadi sorotan. Irsyad menyebut pentingnya memperhatikan distribusi guru negeri dan swasta, serta mendorong pengurangan beban administratif yang kerap menghambat efektivitas kerja guru di lapangan.
Namun demikian, Irsyad menggarisbawahi bahwa kesuksesan kebijakan nasional sangat bergantung pada peran aktif pemerintah daerah (pemda). “Percuma Kemdikdasmen cuap-cuap bikin rancangan kebijakan, anggaran, dan program kalau pemdanya tidak bergerak,” tukas Irsyad.
Diskusi ini menjadi wadah strategis bagi para akademisi, mahasiswa, dan pemangku kepentingan pendidikan untuk bersama-sama merumuskan kebijakan dan inovasi dalam penguatan pendidikan dasar dan menengah. Fokus utama terletak pada penyiapan SDM unggul sejak jenjang pendidikan dasar (SD/MI) hingga menengah (SMP/MTs dan SMA/MA/SMK), yang menjadi pondasi krusial menuju visi Indonesia Emas 2045.
Editor: Assalimi