Khutbah

Khutbah Jumat: Kekuatan dan Amanah adalah Modal Utama

3 Mins read

السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله بَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ با للهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ ا للهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لا بِيَّ بَعْدَهُ . وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلَى رَسُوْلِ الله

وَعَلَى اَلِهَ وَاَصْحَبِهَ وَمَنْ وَّالَاهُ فَيَاعِبَدَالله أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى الله فَقَدْ فَاز الْمُتَّقُوْنَ

كَمَا قَالَ الله تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ  أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا ٱتَّقُوا ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

وَقَالَ تَعَالَى    يَٰأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَة وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً  وَٱتَّقُوا ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَاءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ  إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقيبا

اَمَّا بّعْدُ

Jamaah Jumat yang Berbahagia,

Pada akhir tahun 2020 ini, bangsa Indonesia akan menyelenggarakan hajatan demokrasi berupa Pilkada langsung di 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten. Di tengah pandemi Covid-19, para calon kepala daerah akan bersaing kekuatan untuk merebut suara hati rakyat agar kelak mendapat amanah menduduki kursi eksekutif di daerah masing-masing. Undang-undang Pemilu memang sudah mengatur secara gamblang bahwa setiap pasangan calon yang hendak berlaga harus memenuhi syarat dan kriteria berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Di sisi yang lain, jutaan rakyat Indonesia masih harus berjuang di masa pandemi ini untuk mempertahankan hidupnya, memberi asupan makanan kepada seluruh anggota keluarga, hingga membiayai sekolah buah hati mereka. Tidak sedikit dari saudara kita yang kemudian mengalami nasib naas karena tempat bekerjanya mau tidak mau melakukan efisiensi akibat wabah Covid-19. Mereka harus dirumahkan, bahkan ada pula yang diputushubungannya di tengah jalan alias PHK. Ketika berita lowongan kerja dipublikasi, antara jumlah kebutuhan pekerja dengan peminat yang mendaftar bisa mengular beratus meter.

Baca Juga  Khutbah Jumat: Islam Kaffah itu “Beragama yang Moderat”

Kekuatan dan Amanah: Tadabbur Sirah Nabi Musa

Jamaah jumat yang berbahagia,

Barometer mutlak ketika mencari calon pekerja (termasuk juga calon pemimpin) menurut kaidah Islam adalah dia harus kuat dan amanah. Sebagaimana firman Allah dalam Surat al-Qashash ayat 26,

قَالَتْ إِحْدَىٰهُمَا يَٰٓأَبَتِ ٱسْتَـْٔجِرْهُ ۖ إِنَّ خَيْرَ مَنِ ٱسْتَـْٔجَرْتَ ٱلْقَوِىُّ ٱلْأَمِينُ

Kaidah ini sebetulnya berawal dari kisah Nabi Musa ketika pergi dari Mesir karena tidak sengaja membunuh seseorang. Musa dikenal sebagai nabi yang memiliki kekuatan fisik sehingga ketika melihat ada dua orang pemuda yang sedang berkelahi, beliau berinisiatif memisah dengan mendorong keduanya. Alhasil, justru salah seorang pemuda yang dilerai oleh Nabi Musa malah meninggal dunia. Melihat situasi yang tidak baik tersebut, Nabi Musa memutuskan untuk hijrah sampai ke daerah Madyan (sekarang masuk Yordania). Nabi Musa berharap supaya peristiwa yang ia alami itu tidak menjadi sebab bagi Fir’aun untuk menangkap dan mengeksekusinya.

Ketika Nabi Musa berhasil mencapai Madyan, beliau lantas berteduh di bawah sebuah pohon. Tidak sengaja ia melihat ada banyak orang sedang berebut untuk memperoleh air. Dus, di tengah kumpulan para pencari air tersebut tampak ada dua orang perempuan yang juga membawa ember namun tidak berani untuk berdesak-desakan dengan banyak orang. Akhirnya Nabi Musa tanpa diminta oleh kedua perempuan itu tergerak mengambilkan air untuk mereka. Sesampainya di rumah, salah satu perempuan yang ditolong oleh Nabi Musa kemudian usul kepada ayahnya;

إِنَّ خَيْرَ مَنِ ٱسْتَـْٔجَرْتَ ٱلْقَوِىُّ ٱلْأَمِينُ

Artinya, “Wahai ayahku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”

Kekuatan Menurut Ibnu Taimiyah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa kekuatan itu dilihat dari jenis pekerjaannya. Dicontohkan oleh beliau, antara panglima perang dengan hakim. Kekuatan yang dibutuhkan oleh seorang panglima perang tentu berbeda dengan kekuatan yang dimiliki oleh seorang hakim.

Baca Juga  Membumikan Konsep Pancasila Sebagai Dar al-‘Ahdi Wa al-Shahadah

Kekuatan yang dibutuhkan oleh panglima perang selain fisik yang prima, ia juga harus mumpuni dalam siasat atau mengatur strategi, pandai menggunakan senjata, menunggang kuda, dan mengatur pasukan. Sedangkan hakim kekuatannya dilihat dari seberapa dalam pengetahuan dan keilmuannya, serta pengaplikasian dalam setiap kasus yang dihadapkan padanya, hingga berdebat dengan para pihak yang berperkara.

Suatu ketika Imam Ahmad bin Hanbal pernah ditanya dengan dua pilihan. Pertama, panglima perang yang kuat fisik dan pintar siasatnya namun kurang shalih. Kedua, panglima perang yang sangat shalih tapi fisiknya lemah. Kemudian Imam Ahmad menjawab,

Adapun orang yang pertama, kekuatan fisiknya bermanfaat untuk umat Islam secara umum, sedang kekurang shalihannya merugikan dirinya sendiri. Adapun orang yang kedua, keshalihannya untuk dirinya sendiri, namun ketidakkuatannya merugikan umat Islam.”

Imam Ahmad

Refleksi Amanah dari Kisah Dua Khalifah

Jamaah jumat yang berbahagia,

Godaan untuk tidak amanah dalam bekerja memang sangat besar. Bagi orang yang amanah, berbuat tidak jujur dalam bekerja merupakan pantangan. Ibnu Taimiyah dalam persoalan amanah ini kembali memberi dua contoh perbandingan dari kisah nyata antara seorang Umar bin Abdul Aziz dengan seorang khalifah yang lain (tidak disebut namanya).

Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah pemimpin yang terkenal dengan kejujurannya. Menjelang akhir hayatnya, beliau sempat disinggung oleh seseorang terkait masa depan seluruh buah hatinya apabila sang ayah sudah tiada. Saat Umar menjabat sebagai pemimpin, anak-anaknya belum ada yang baligh kemudian diberi pesan sebagai berikut;

Wahai anak-anakku. Demi Allah, aku tidak pernah menghalangi hak kalian untuk aku beri nafkah, dan sudah aku tunaikan semuanya. Aku tidak akan pernah mengambil uang dari rakyatku untuk aku berikan kepada kalian. Kalian itu hanya ada dua kemungkinan, yang pertama kalian akan menjadi anak-anak yang shalih. Dan jika ini yang terjadi aku tidak akan khawatir karena Allah pasti akan menanggung hidup kalian. Namun jika kalian menjadi anak-anak yang tidak shalih, maka aku tidak akan pernah wariskan kepada kalian harta yang akan kalian gunakan untuk bermaksiat.”

Pundi-pundi kekayaan umat Islam ada di tangan Khalifah Umar. Faktanya, para ahli sejarah menyebutkan warisan yang diberikan Umar bin Abdul Aziz kepada anak-anaknya tidak lebih dari 20 dirham. Sedang khalifah yang lain disebutkan bahwa dirinya mewariskan kepada anak-anaknya 600 dinar. Setelah Khalifah Umar wafat, disebutkan bahwa tidak sedikit anak-anaknya yang infak 100 ekor unta untuk jihad, akan tetapi lain cerita dengan anak dari khalifah yang diwarisi 600 dinar justru tidak sedikit dari mereka yang menjadi pengemis.

Baca Juga  Dimensi Kemanusiaan dalam Amalan Sedekah

Jamaah Jumat yang Berbahagia,

Semoga penggalan QS. al-Qashash ayat 26 ini mampu menjadi guide bagi kita untuk mencari calon pekerja hingga calon pemimpin yang benar-benar kuat dan amanah. Serta dua syarat tersebut merupakan bekal yang wajib dimiliki oleh setiap muslim dalam situasi dan kondisi apapun. Aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ

وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Editor: Shidqi Mukhtasor
Avatar
3 posts

About author
Alumni Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, serta tergabung dalam Mubaligh Muhammadiyah Umbulharjo.
Articles
Related posts
Khutbah

Khutbah Idul Adha 1445H: Kurban dan Pengorbanan

5 Mins read
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُ إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ…
Khutbah

Teks Khutbah Idul Adha: Falsafah Ibadah Kurban

6 Mins read
أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَاكَاتُهُ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ  يَهْدِهِ اللَّهُ…
Khutbah

Khutbah Idul Adha 1445H: Idul Kurban Tonggak Peradaban Berkemajuan

7 Mins read
أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَاكَاتُهُ إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ  يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَمُضِلَ…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds