Tarikh

Ketika Al-Baqillani Mempecundangi Raja Romawi

2 Mins read

Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Ja’far bin al-Qasim. Ia dikenal sebagai Al-Baqillani. Namanya sering dihubungkan dengan kalam Asy’ari, bahkan menjadi imam mazhab Asy’ari pada masanya. Selain sebagai teolog, Al-Baqillani juga seorang pakar fiqh mazhab Maliki. Sehingga, ia menjadi pakar kalam, fiqh, dan hadits sekaligus. Ia lahir di Basrah pada tahun 940 M, dan meninggal pada tahun 1013 M. Al-Baqillani tinggal di Baghdad.

Disiplin ilmu kalam identik dengan perdebatan-perdebatan konsepsi ketuhanan yang bersifat melangit. Hal itu pula yang dilakukan oleh Al-Baqillani. Ia dikenal memiliki argumen-argumen yang lugas dan tajam, terutama ketika melakukan perdebatan-perdebatan dengan aliran Rafidhah, Mu’tazilah, Jahmiyah, Khawarij, dan lain-lain melalui tulisan. Pun ia tidak pernah melakukan perdebatan dengan emosional. Ia hanya mencari kebenaran ilmiah dengan kecerdasannya yang luar biasa.

Dari hal ini, dapat diketahui bahwa perdebatan melalui tulisan sudah dilakukan oleh ulama-ulama klasik, dan hal ini adalah sesuatu yang patut dicontoh oleh generasi selanjutnya. Lebih-lebih perdebatan al-Baqillani yang dilakukan dengan sangat elegan.

Abu Bakar al-Khawarizmi, ketika mengomentari kecerdasan dan kejeniusannya, berkata, “Semua tulisan masyarakat Baghdad dikutip dari buku-buku orang lain. Berbeda dengan al-Baqillani, di dadanya terhimpun ilmunya dan ilmu semua orang”. Kalimat hiperbola yang digunakan oleh al-Khawarizmi menunjukkan kehebatan seorang al-Baqillani.

Ia belajar kepada Abu Mujahid, Abu Bakar al-Abhari, dan Ibnu Abi Zaid. Sedangkan murid-muridnya adalah Abu Dzar al-Harawi, Abu Imran al-Fasi, dan Qadhi Muhammad bin Nashr. Karya-karyanya antara lain Syarh Ibanah, Syarh al-Luma’, al-Imamah al-Kabirah, al-Imamah as-Shagirah, at-Tabshirah bi Daqaiq al-Haqaiq, Amali, Ijma’ Ahl al-Madinah, al-Muqoddimat fi Ushul ad-Diyanat, I’jaz al-Qur’an, Manaqib al-Aimmah, Haqaiq al-Kalam, at-Ta’rif wa al-Irsyad, at-Tamhid fi Ushul al-Fiqh, dan Kasyf al-Asrar wa Hatk al-Atsar.

Ia bisa menelurkan banyak sekali karya disebabkan produktifitas menulis yang begitu tinggi. Ibnu Katsir mengatakan, “al-Baqillani tidak akan tidur sebelum dapat menulis 20 lembar. Ini ia lakukan setiap malam sepanjang hidupnya”.

Baca Juga  Fiqh al-Hadis: Pluralisme Agama Menurut Ibnu Taimiyah

Kisah Melawan Raja Romawi

Suatu hari, Raja dari kekaisaran Buwaihid mengutusnya untuk mengantarkan surat kepada Raja Romawi. Raja Romawi sempat mendengar kabar akan kedatangan seorang al-Baqillani yang terkenal dengan kecerdasannya. Raja Romawi pun tahu bahwa umat Islam tidak mau membungkukkan diri untuk memberikan penghormatan kepada Raja, karena hal itu dianggap syirik.

Akhirnya, Raja Romawi tersebut memasang pintu pendek di depan istana. Hal itu dilakukan agar siapapun yang memasukinya harus membungkukkan badan. Ketika para pengawal sudah selesai memasang pintu pendek tersebut, al-Baqillani datang. Namun, dengan segenap kecerdasannya, ia berbalik arah ke belakang, kemudian membungkuk dan memasuki istana dengan posisi membelakangi Raja Romawi. Dengan hal tersebut, al-Baqillani sama sekali tidak membungkuk terhadap Raja Romawi. Raja Romawi itu tersenyum melihat kejadian tersebut, kemudian mengakui kecerdasan al-Baqillani. Ia sangat sesuai dengan gambaran syair yang terkenal di Arab, yang berbunyi:

Jika kau mengutus orang,

Utuslah orang bijak,

Dan kau tak perlu pesan apapun.

Tanpa mendapatkan pesan yang rinci, al-Baqillani sudah dapat memenangkan setengah diplomasi dengan Raja Romawi karena kecerdasannya.

Editor: Yahya FR
Avatar
114 posts

About author
Mahasiswa Dual Degree Universitas Islam Internasional Indonesia - University of Edinburgh
Articles
Related posts
Tarikh

Hijrah Nabi dan Piagam Madinah

3 Mins read
Hijrah Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi merupakan salah satu peristiwa paling bersejarah dalam perkembangan Islam, yang…
Tarikh

Potret Persaudaraan Muhajirin, Anshar, dan Ahlus Shuffah

4 Mins read
Dalam sebuah hadits yang diterima oleh Abu Hurairah dan terdapat dalam Shahih al-Bukhari nomor 1906, dijelaskan terkait keberadaan Abu Hurairah yang sering…
Tarikh

Gagal Menebang Pohon Beringin

5 Mins read
Pohon beringin adalah penggambaran dari pohon yang kuat akarnya, menjulang batang, dahan dan rantingnya sehingga memberi kesejukan pada siapa pun yang berteduh…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds