Inspiring

KH Mas Mansur (5): Perumus Langkah Muhammadiyah 1938-1940

4 Mins read

Langkah Pengurus Besar di bawah KH Mas Mansur itu mengembuskan udara baru yang lebih segar dalam gerak Muhammadiyah pada umumnya dan Pengurus Besar pada khususnya. Pokok-pokok fikiran berasal dari KH Mas Mansur yang menggambarkan luasnya pandangan yang mencakup segala yang diperlukan oleh kebijaksanaan pimpinan untuk dapat sesuai dengan tuntutan zaman. Langkah itu diberi nama “Langkah Muhammadiyah 1938-1940.”

Di bawah ini dimuat seluruhnya tanpa perubahan kata-katanya yang tentu telah dianggap baik menurut masa itu. Setelah didahului dengan ayat-ayat firman Allah dan hadits-hadits Nabi SAW, maka dirumuskan sebagaimana disebutkan berikut ini.

***

Maka Hoofdbestuur Muhammadiyah dengan sungguh-sungguh melangsungkan langkahnya yang lebih luas dan menetapken jejaknya yang lebih kokoh dalam tahun 1938-1940, akan:

1.Memperdalam masuknya iman.

Hendaklah iman itu ditablighkan, disiarkan dengan selebar-lebarnya, yakni diberi riwayatnya dan dalil buktinya, dipengaruhkan dan digembirakan, sampai iman itu mendarah daging di tulang sumsum dan mendalam di hati sanubari kita, sekutu-sekutu anggota Muhammadiyah.

2. Memperluas paham agama.

Hendaklah paham agama yang sesungguhnya itu dibentangkan dengan arti yang seluas-luasnya, boleh diujikan dan diperbandingkan, sehingga kita, sekutu-sekutu Muhammadiyah mengerti perluasan Agama Islam, itulah yang paling benar, ringan dan berguna maka mendahulukanlah pekerjaan keagamaan itu.

3.Memperbuahkan budi pekerti.

Hendaklah diterangkan dengan jelas tentang akhlak yang terpuji dan akhlak yang tercela serta diperbahaskannya tentang memakainya akhlak yang mahmudah dan menjauhkannya akhlak yang madhmumah itu, sehingga menjadi amalan kita, yang seseorang sekutu Muhammadiyah kita berbudi pekerti yang baik lagi berjasa.

4.Menuntun amalan intiqad.

Hendaklah senantiasa melakukan perbaikan diri kita sendiri, segala usaha dan pekerjaan kita kecuali diperbesarkan supaya diperbaikilah juga. Buah penyelidikan perbaikan itu dimusyawarahkan di tempat yang tentu, dengan dasar mendatangkan maslahat dan menjauhkan madlarat sedang yang kedua itu didahulukan dari yang pertama.

Baca Juga  K.H. Mas Mansoer: Pahlawan Nasional dan Tokoh Muhammadiyah

5.Menguatkan persatuan.

Hendaklah menjadi tujuan kita juga, akan menguatkan persatuan organisasi dan mengokohkan pergaulan persaudaraan kita serta mempersamakan hak-hak dan memerdekakan lahirnya fikiran-fikiran kita.

6.Menegakkan keadilan.

Hendaklah keadilan itu dijalankan semestinya, walaupun mengenai badan sendiri dan ketetapan yang sudah seadil-adilnya itu dibela dan dipertahankan di mana juga.

7.Melakukan kebijaksanaan.

Dalam gerak kita, tidaklah melupakan hikmah. Hikmah mana hendaklah disendikan kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulillah. Kebijaksanaan yang menyalahi kedua pegangan kita itu, mustilah kita buang, karena itu bukan kebijaksanaan yang sesungguhnya.

Dalam pada itu, dengan tidak mengurangi segala gerakan Kemuhammadiyahan, maka pada tahun 1938-1940 Hoofdbestuur Muhammadiyah mengemukakan pekerjaan akan:

8.Menguatkan majlis Tanwir.

Sebab, majlis ini nyata-nyata berpengaruh besar dalam kalangan kita Muhammadiyah dan sudah menjadi tangan kanan yang bertenaga di sisi Hoofdbestuur Muhammadiyah, maka sewajibnyalah kita perteguhkan dengan diatur yang sebaik-baiknya.

9.Mengadakan Conferentie Bahagian.

Untuk mengadakan garis yang tentu dalam langkah-langkah bahagian kita, maka hendaklah kita berikhtiar mengadakan conferentie Bahagian, umpama: Conferentie Bahagian Penyiaran Agama seluruh Indonesia, dan lain sebagainya.

10.Mempermusyawarahkan putusan.

Agar mendapat keentengan dan permudahan pekerjaan, maka hendaklah setiap ada keputusan yang mengenai kepada Majlis (Bahagian) dimusyawaratkan dengan yang bersangkutan itu lebih dahulu, sehingga dapatlah mentanfidzkan dengan cara yang menghasilkannya dengan segera.

11.Mengawaskan gerakan dalam.

Pemandangan kita hendaklah kita tajamkan akan mengawasi gerak kita yang ada di dalam Muhammadiyah. Yang sudah lalu yang masih langsung dan yang bertambah.

12.Mempersambungkan gerakan luar.

Kita berdaya upaya akan memperhubungkan diri kepada luaran, lain-lain persyarikatan dan pergerakan di Indonesia dengan dasar silaturahim, tolong-menolong dalam segala kebaikan, yang tidak mengubah asasnya masing-masing, terutama perhubungan kepada persyarikatan dan pemimpin Islam.

Baca Juga  Mohammad Roem (3): Lahir di Parakan, Tumbuh Besar di Pekalongan

Mudah-mudahan Tuhan Allah member taufiq, kepada kita sekalian, dalam melangkah menjalankan perintahnya dan berteladan akan utusan-Nya sehingga sejahteralah kita kesemuanya.

Hoofdbestuur Muhammadiyah

***

Dari langkah yang berjumlah dua belas itu banyak kita lihat hal-hal yang penting artinya, tidak saja untuk masa itu, tetapi juga masih tetap penting bagi gerak Muhammadiyah sampai hari ini. Antara yang diungkapkan di bawah ini:

  1. Memperdalam masuknya iman ke dalam hati sanubari setiap Mukmin dan terutama warga Muhammadiyah. Sebab, hanya dengan iman yang mendalam dan kokoh maka umat Islam akan mampu menjunjung tinggi agamanya serta menyebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat. Kata-kata yang dipakai sangat tegas, yaitu memperdalam masuknya iman hingga mendarah-daging, meresap ke tulang dan sungsum dan bersemayam membentengi hati sanubari. Apabila usaha ini dilaksanakan dengan mantap dan bersungguh-sungguh, niscaya Muhammadiyah pasti menjadi potensi yang sangat menentukan.
  2. Memperluas paham agama dengan jalan memberikan pengertian yang luas dan terbuka untuk menanggapi setiap kritikan dengan penjelasan terbuka yang meyakinkan, sehingga dapat dipahami bahwa ajaran Islam benar-benar mampu mengatur segala aspek kehidupan manusia dan masyarakatnya.
  3. Menentukan amalan intiqad berarti melakukan introspeksi dan evaluasi secara terus-menerus untuk meneliti kesalahan dan kekeliruan guna diperbaiki bagi perkembangan dan usaha di masa mendatang. Dalam istilah masa kini dikatakan perputaran secara kontinyu, dimulai dari perencanaan (planning), lalu pelaksanaan (execution), seterusnya diadakan laporan (reporting) yang terus dievaluasi (evaluation) untuk kemudian digunakan menyusun perencanaan selanjutnya, dan demikian seterusnya sehingga usaha bertambah maju mencapai sasaran yang dituju.
  4. Memperkuat persatuan umat Islam adalah sangat penting, oleh sebab warga Muhammadiyah telah berkembang maju, namun wajib disadari bahwa Muhammadiyah hanya sebagian dari pada umat Islam seluruhnya. Karena itulah, maka Muhammadiyah harus merintis dan mempersatukan seluruh umat Islam dalam gerak dan pimpinannya.
  5. Menegakkan keadilan adalah perintah Allah yang sangat keras, sebab hanya dengan berlakunya keadilan dunia dan masyarakat akan aman. Langkah menegakkan keadilan ini ditujukan ke dalam dan ke luar. Dengan demikian, Muhammadiyah telah menempatkan diri sebagai penegak keadilan seperti yang telah diperintahkan oleh Allah.
  6. Menentukan bahwa apa pun kebijaksanaan yang diambil tidak boleh menyalahi Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah. Ini merupakan yang teramat penting sebab di dalam menentukan kebijaksanaan orang akan sangat cenderung untuk menyimpang dari hukum Allah.
  7. Mengawasi gerakan dari dalam adalah maksudnya tidak lain adalah control. Ini merupakan langkah yang tepat sebab segala sesuatu yang dilaksanakan harus diawasi dan dikontrol dengan teliti, agar supaya tidak menyimpang dan agar berjalan sesuai dengan instruksi atau peraturan yang berlaku serta sesuai dengan penahapan.
  8. Yang dimaksud dengan mempersambungkan gerakan luar ialah hubungan dan kerjasama dengan organisasi lain, baik yang berdasar Islam ataupun lain, dengan ketentuan tidak mengikat dan tidak pula merugikan perjuangan Islam.
Baca Juga  Mush’ab bin Umair, Pemuda Tangguh yang Menjual Dirinya untuk Akhirat

Dengan langkah tersebut, yang kalau sekarang ini dinamakan khittah, jelas bahwa Muhammadiyah mulai dibawa lebih ke tengah percaturan masyarakat, untuk bersama-sama dengan gerakan lain di dalam membela kepentingan nasional. (Bersambung)

Sumber: Matahari-matahari Muhammadiyah karya Djarnawi Hadikusuma.

Editor: Arif

Admin
185 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Inspiring

Imam Al-Laits bin Saad, Ulama Besar Mesir Pencetus Mazhab Laitsy

3 Mins read
Di zaman sekarang, umat Islam Sunni mengenal bahwa ada 4 mazhab besar fiqh, yang dinisbahkan kepada 4 imam besar. Tetapi dalam sejarahnya,…
Inspiring

Ibnu Tumart, Sang Pendiri Al-Muwahhidun

4 Mins read
Wilayah Maghreb merupakan salah satu bagian Dar al-Islam (Dunia Islam) sejak era Kekhalifahan Umayyah. Kebanyakan orang mengenal nama-nama seperti Ibnu Rusyd, Ibnu…
Inspiring

Kenal Dekat dengan Abdul Mu'ti: Begawan Pendidikan Indonesia yang Jadi Menteri Dikdasmen Prabowo

3 Mins read
Abdul Mu’ti merupakan tokoh penting dalam dunia pendidikan dan organisasi Islam di Indonesia. Ia dikenal sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds