Ibadah

Khasiat dan Keutamaan Istighfar

3 Mins read

Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang memperbanyak istighfar maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan, jalan keluar dari setiap kesempitan, dan Dia memberikan rezeki untuknya dari jalan yang tidak terduga.” (HR. Ahmad).

Hadis ini menjelaskan tentang keutamaan istighfar. Istighfar adalah perkakas istimewa setiap mukmin sejati dalam mengarungi kehidupan yang dijalani. Dengan istighfar, kita akan senantiasa memperoleh banyak kebaikan, baik untuk di dunia atau keabadian kelak. Banyak yang sudah membuktikan tentang khasiat dari membiasakan beristighfar.

Ketahuilah, istighfar menjadi perantara setiap mukmin terbaik dalam menggapai kebahagiaan. Kebahagiaan yang diperoleh ialah berupa segala kenikmatan yang dirasakan hingga saat ini dan ridha dari-Nya. Karena sesungguhnya kebahagiaan itu adalah suatu keberuntungan yang nyata yang hadir karena-Nya.

Dari Abdullah bin Busyr r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sangat beruntunglah orang yang menemukan bahwa pada catatan amalnya terdapat banyak istighfar.” (HR. Ibnu Majah).

Kisah Imam Ahmad dan Penjual Roti

Alkisah, ada seorang ulama besar berasal dari Baghdad bernama Imam Ahmad. Ia memiliki keinginan tiba-tiba untuk pergi ke Irak. Lalu ia melakukan perjalanan sampai akhirnya tiba di suatu masjid tepat pada waktu isya. Pada saat itu ia bergegas untuk mengikuti shalat isya berjamaah.

Setelah shalat isya usai dilaksanakan, Imam Ahmad beristirahat untuk sekadar meregangkan otot tubuhnya yang terasa pegal karena perjalanan jauh yang telah dilakukannya.

Ketika hendak memejamkan mata, Imam Ahmad ditegur oleh Penjaga masjid yang melarangnya untuk tidur. Lantas, Imam Ahmad pun tidak memperkenalkan dirinya, ia hanya mengatakan bahwa ia adalah seorang musafir. Padahal saat itu, sosok Imam Ahmad sangat populer di Irak, seorang ulama yang zuhud dan hafal satu juta hadis Nabi saw.

Baca Juga  Bulan Sya'ban: Persiapan Menyambut Kemuliaan Ramadhan

Ketika Imam Ahmad hendak keluar dari masjid karena larangan penjaga masjid, ternyata di samping masjid terdapat rumah kecil milik seorang penjual roti. Penjual roti itu pun melihat kejadian yang dialami oleh Imam Ahmad. Lalu, ia memanggil Imam Ahmad sambil mengajak untuk beristirahat di tempatnya. Pada akhirnya Imam Ahmad beristirahat di tempat penjual roti tersebut.

Setelah itu, ditemukan hal unik yang menarik perhatian Imam Ahmad. Ketika Imam Ahmad berada tepat di belakang penjual roti, ia melihat penjual roti tidak pernah berhenti melafalkan istighfar. Di setiap gerak-gerik yang dilakukannya, mulai dari membuat adonan hingga roti pun siap untuk disajikan, tidak pernah lepas dari melafalkan istighfar.

Selepas kejadian itu, Imam Ahmad bertanya, “Wahai penjual roti, sudah berapa lama engkau melakukan hal ini? Lantas, apa yang telah engkau dapatkan?” Lalu penjual roti pun menjawab, “Aku sudah melakukannya sepanjang tiga puluh tahun lamanya aku menjual rotiku, dan segala permintaanku selalu dikabulkan oleh-Nya. Namun, satu keinginan saat ini yang belum dikabulkan.” Saat itu, Imam Ahmad pun merasa terharu dan tidak berhenti untuk takjub.

Lalu, Imam Ahmad bertanya kembali, “Wahai penjual roti, keinginan apakah itu?” Penjual roti itu pun menjawab, “Aku meminta kepada Allah agar dipertemukan dengan seorang ulama dambaanku, ia bernama Imam Ahmad.”

Menyimak hal itu, Imam Ahmad pun bertakbir “Allahu Akbar!” dan berkata, “Allah telah memperlihatkan kebesaran-Nya lewat kejadian ini, dengan menjadikan istighfarmu sebagai perantaranya.” Lalu penjual roti itu merasa bahagia seraya memuji kebesaran-Nya. Ia sama sekali tidak menyangka jika ulama dambaannya yang ia rindukan berada persis di hadapannya.

Keutamaan Istighfar dalam Hadis Nabi

Keutamaan istighfar ialah sebagai jembatan istimewa yang mengantarkan kita pada solusi terbaik setiap problematika kehidupan.

Baca Juga  Renungan Jumat: Dosa Azali itu Kesombongan?

Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abdullah bin Abbas r.a. bahwa ia menyimak Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rezeki yang tidak disangka-sangka.” (HR Ahmad)

Istighfar merupakan bagian dari komitmen terbaik seorang muslim dalam menggapai cinta-Nya.

Firman Allah dalam Q.S. Hud ayat 52,

“Dan (Hud berkata), ‘Wahai kaumku! Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras, Dia akan menambahkan kekuatan di atas kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang yang berdosa.”

Ibnu Katsir di dalam kitabnya Tafsir Al-Qur’an Al Azhim, menjelaskan bahwa Nabi Hud a.s. saat itu memerintahkan kaumnya untuk beristighfar. Dengan istighfar yang diamalkan saat itu, maka dosa-dosa yang lalu dapat dihapuskan, kemudian ia pun memerintahkan kaumnya untuk bertaubat. Ketahuilah, barang siapa yang memiliki kebiasaan beristighfar, maka niscaya Allah akan memudahkan rezekinya dan melancarkan segala urusannya.

Istighfar bagaikan cahaya. Kunci kemenangan dibalik hampa dan gelap gulita. Penghancur keputusasaan, pemantik kebahagiaan. Penenang kehidupan dari letihnya kebingungan. Lewat istighfar, anugerah Tuhan dirasakan, cinta-Nya didapatkan.

Editor: Shidqi Mukhtasor
Muhammad Yoga Firdaus
2 posts

About author
Himpunan Mahasiswa ASWAJA UIN Sunan Gunung Djati
Articles
Related posts
Ibadah

Mengapa Kita Tidak Bisa Khusyuk Saat Salat?

3 Mins read
Salat merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Di dalam Islam, salat termasuk sebagai rukun Islam yang kedua. Sebab, tanpa terlebih dahulu mengimani…
Ibadah

Empat Tingkatan Orang Mengerjakan Shalat, Kamu yang Mana?

4 Mins read
Salah satu barometer kesalehan seorang hamba dapat dilihat dari shalatnya. Dikatakan oleh para ulama, bahwa shalat itu undangan dari Allah untuk menghadap-Nya….
Ibadah

Sunah Nabi: Hemat Air Sekalipun untuk Ibadah!

3 Mins read
Keutamaan Ibadah Wudu Bagi umat Islam, wudu merupakan bagian dari ibadah harian yang selalu dilakukan terutama ketika akan melaksanakan salat. Menurut syariat,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *