Knowledge Management
Knowledge Management (KM) adalah kumpulan perangkat, teknik, dan strategi untuk mempertahankan, menganalisis, mengorganisasi, meningkatkan, dan membagikan pengertian dan pengalaman.
Pengertian dan pengalaman semacam itu terbangun atas pengetahuan, baik yang terwujudkan dalam seorang individu atau yang melekat di dalam proses suatu organisasi. KM juga bisa dirumuskan dengan pemahaman sebuah kumpulan koleksi, proses, penciptaan, dan pemanfaatan pengetahuan dalam mengembangkan kinerja organisasi.
Fokus dari KM adalah untuk menemukan cara-cara baru untuk menyalurkan data mentah ke bentuk informasi yang diolah dan bermanfaat, hingga akhirnya menjadi pengetahuan.
Kegiatan KM ini biasanya dikaitkan dengan tujuan organisasi. Antara lain untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja (continual improvement), keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.
Pengetahuan bukanlah sekadar informasi. Pengetahuan bersarang bukan di wadah tempat disimpannya informasi atau sebagai basis data, yang berada di pengguna informasi tersebut. Terdapat beberapa hal yang membedakan antara pengetahuan, informasi, dan data. Untuk itu, perlu mengetahui perbedaan pengertian pada ketiga hal tersebut adalah sangatlah penting dalam upaya memahami KM.
Data, Informasi, dan Pengetahuan
Data adalah catatan atas kumpulan fakta atau peristiwa atau kumpulan kejadian yang dapat berupa angka-angka. Informasi menjadi basis data yang sangat penting dalam manajemen pengetahuan. Keberadaan sebagai ‘jeroan’ dari pengetahuan itu sendiri. Informasi itu adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan data dan interpretasi manusia. Keduanya adalah bahan penting dalam menciptakan informasi penting dan lebih bernilai.
Pengelolaan informasi menjadi batu loncatan dalam menghasilkan pengetahuan yang memberikan nilai-nilai yang sangat signifikan terhadap kehidupan. Maka, informasi dipadukan dengan kepentingan manusia akan menghasilkan sebuah pengetahuan yang mahal harganya dan akan meningkatkan kehidupan atau peradaban manusia.
Informasi bagai nafas yang terus berhembus. Tanpa mengenal batas waktu dan tempat, yang memiliki urgensi informasi yang sama. Informasi memiliki peran yang penting dan krusial dalam kehidupan yang lebih baik.
Di era globalisasi, informasi sangat dibutuhkan. Hal ini sebagai sarana dalam pengembangan pola pikir dan visi ke depan. Siapa yang mampu menguasai informasi, maka akan mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk maju dan menjadi yang terdepan atau visioner. Informasi menjadi wahana, bagaimana kita mampu mengelola wawasan dan pengetahuan dalam mengurangi efek kegagalan dalam mengambil sebuah keputusan yang akan diambil.
Hirarki Pengetahuan
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.
Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut. Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk mengaplikasikannya, yang lantas melekat di dalam pikiran seseorang.
Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekadar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Inilah yang disebut potensi untuk menindaki.
Secara hirarki, pengetahuan merupakan gabungan antara keahlian, pengetahuan itu sendiri, informasi, dan data. Data adalah informasi yang mencoba memberikan pengertian, relevansi, dan tujuan. Informasi merupakan pengetahuan yang memberikan perubahan melalui aplikasi pribadi, nilai-nilai, dan kepercayaan. Sedangkan pengetahuan merupakan keahlian yang akan memperkaya melalui proses pengalaman, pelatihan, dan juga pendidikan.
Tipe Pengetahuan
Pengetahuan adalah Informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan ke dalam masalah/proses bisnis tertentu.
Informasi yang diproses untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau menyediakan penerima dengan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi.Â
Dalam pemahaman lebih lanjut, pengetahuan memiliki dua tipe, antara lain tacid knowledge dan explicit knowledge.
Tacid knowledge, that types of knowledge people carry in their mind, and is therefore, difficult to access. Tipe ini adalah jenis pengetahuan yang dibawa orang dalam pikiran mereka dan karenanya, sulit diakses.
Explicit knowledge, that types of knowledge which has been or can be articulated, codified, and stored in certain media. Tipe inimenjelaskan bahwa jenis-jenis pengetahuan yang telah atau dapat diartikulasikan, dikodifikasi, dan disimpan dalam media tertentu.
Untuk lebih jelasnya, kedua tipe ini memiliki fitur yang mampu membedakan di keduanya.
Selain itu, pengetahuan juga bisa dikategorikan menjadi empat bagian lagi, factual knowledge, conceptual knowledge, expectational knowledge, dan methodological knowledge.
Factual knowledge, types of knowledge deals with data and measurement, directly observable, and verifiable. Tipe ini merupakan jenis-jenis pengetahuan berhubungan dengan data dan pengukuran, yang dapat diamati secara langsung dan dapat diverifikasi.
Coceptual knowledge, types of knowledge deals with systems, concepts and perspsectives. Tipe ini adalah jenis-jenis pengetahuan berkaitan dengan sistem, konsep, dan perspektif.
Expectational knowledge, types of knowledge deals with hypotesis, judgement, and expectations. Jenis pengetahuan ini berkaitan dengan hipotesis, penilaian, dan harapan.
Methodological knowledge,types of knowledge deals with reasoning, strategies, and decision making methods. Jenis pengetahuan yang berhubungan dengan penalaran, strategi, dan metode pengambilan keputusan.
Histori Pengetahuan
Dalam babakan sejarah, pengertian pengetahuan mengalami perubahan. Pada tahun 1970, Peter Drucker menggariskan bahwa pengetahuan adalah information and knowledge as organizational resources. Informasi dan pengetahuan sebagai sumber daya organisasi.
Peter Senge membuat pengertian pengetahuan, learning organization,organisasi pembelajaran.Sedangkan C. Steel menyebutkan bahwa pengetahuan adalah organization having knowledge management strategy. Organisasi yang memiliki strategi manajemen pengetahuan.
Tahun 1980, pengetahuan diartikan sebagai knowledge as a competitive aset was apparent. Pengetahuan sebagai aset kompetitif adalah puncak. Managing knowledge that relied on work done in artificial intelengence and expert system. Mengelola pengetahuan yang berkaitan dengan karya yang dilakukan dalam sistem kekuatan artificial dan ahli. Related articles began appearing in journals and books. Artikel terkait mulai muncul dalam jurnal dan buku.
Tahun 1990 sampai sekarang, pengetahuan diartikan sebagai a number of management consulting firms had begun in house knowledge management programs. Jumlah manajemen yang menghasilkan perusahaan yang telah memulai program pengelolaan pengetahuan rumah. Knowledge management was introduced in the popular press. Diperkenalkan di press populer. The international knowledge management network ent online in 1994. Jaringan pengetahuan internasional ent online di 1994.
Keuntungan Knowledge Management
Implementasi KM atau manajemen pengetahuan akan memberikan pengaruh positif terhadap proses bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, KM memiliki banyak keuntungan salah satunya adalah dapat digunakan untuk menentukan proses kerja organisasi dan membuat strategi untuk keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Keunggulan kedua adalah bisa digunakan desain dan produk pemasaran (layanan) dan bisa bermain peran kritis kualitas layanan organisasi.
Berdasarkan pengertian di atas, maka Manajemen sekolah di lingkungan Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik, melaksanakan kebijakan di bidang pertumbuhan dan pembelajaran (Learning and Growth) khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan menerapkan strategi peningkatan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap bagi seluruh SDM untuk bisa meningkatkan segenap potensinya dalam hal pengembangan pengetahuan dan ketrampilan. Khususnya di bidang kemampuan literasi. Yang selalu dikomunikasikan atau dilaksanakan secara berkala terutama di tingkat manajemen sekolah yang meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, sekretaris eksekutif, dan koordinator bidang.
Majelis mengambil strategi komunikasi dan manajemen KM sebagai tools untuk mengembangkan potensi ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Serta semua unsur guru dan karyawannya untuk menjadikannya sebagai tradisi keilmuan dalam memajukan AUM pendidikan. Supaya terus ter-update dalam mengelola keunggulan-keunggulan sekolah. Terutama untuk mewujudkan visi masa depan menjadi sekolah Islam bertaraf internasional yang unggul, berkarakter, dan bersinergi. Semoga.