Tafsir

Menggairahkan Jihad

1 Mins read

Apakah jihad harus selalu dimaknai dalam arti berperang? Al-Quran setidaknya memuat 41 ayat tentang jihad yang bermakna berjuang di jalan Allah dengan berbagai macam cara. Salah satu cara itu adalah dengan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.

Ilmu perlu diraih oleh umat Islam. Karena dengan ilmu, umat Islam akan tercerahkan. Ilmu akan menuntun jalan kebenaran dan kebajikan. Dengan bekal ilmu yang banyak umat Islam akan mampu menyibak misteri penciptaan langit dan bumi. Dengan ilmu pun, manusia dapat menembus seluruh penjuru langit. Sebagaimana tantangan Allah dalam Surat ar-Rahman (55: 33).

Ilmu pulalah yang dapat menyelamatkan peradaban manusia. Seseorang yang berilmu akan selalu dituntun oleh nur ilahi. Manusia berilmu akan menjadi penerang dan petunjuk jalan kebenaran. Seseorang yang berilmu pun akan dengan mudah membedakan mana yang haq (benar) dan yang bathil (buruk/hoaks).

Kemuliaan itulah yang menempatkan para pencari ilmu sepadan dengan mereka yang berjuang di medan perang. Allah., s.w.t berfirman dalam Surat at-Taubah (9: 122). “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”

Ayat tersebut dengan jelas menunjukkan keutamaan para pencari ilmu. Para pencari ilmu sama derajatnya dengan mereka yang berperang di medan jihad.

Mengapa menuntut ilmu begitu mulia? Mengutip pendapat Imam Syafii, “Barangsiapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya”.

Menuntut ilmu butuh ketekunan dan perjuangan yang tidak sebentar. Malah seringkali para pencari ilmu menemukan banyak kesulitan. Namun, kesulitan itulah yang akan menyelamatkannya dari penyakit kebodohan.

Baca Juga  Takwil Al-Qur'an: antara Pro dan Kontra

Orang berilmu akan menjadi suluh bagi umat manusia. Suluh yang akan mengantarkan manusia pada posisi terhormat. Kehormatan itu karena buah kasih sayang Allah mengangkat derajat mereka yang beriman dan berilmu.

Sebagaimana dalam Surat al-Mujadalah (58: 11), “Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”

Pada akhirnya, jihad dalam menuntut ilmu saat ini sangat penting di tengah perubahan zaman. Umat Islam perlu kembali menjadi pemimpin peradaban dengan ilmu. Ilmu perlu diraih, karena ia tidak datang dengan sendirinya. Semangat menuntut ilmu merupakan spirit a-jihad yang tak boleh padam.

Editor: Yahya FR
Related posts
Tafsir

Tafsir at-Tanwir: Relasi Antar Umat Beragama

4 Mins read
Relasi antar umat beragama merupakan diskursus yang selalu menarik untuk dikaji. Khususnya di negara kita, hubungan antar umat beragama mengalami pasang surut….
Tafsir

Puasa itu Alamiah bagi Manusia: Menilik Kembali Kata Kutiba pada Surah Al-Baqarah 183

3 Mins read
Salah satu ayat yang amat ikonik tatkala Ramadhan tiba adalah Surah Al-Baqarah ayat 183. Kendati pernyataan itu terbilang asumtif, sebab saya pribadi…
Tafsir

Surah Al-Alaq Ayat 1-5: Perintah Tuhan untuk Membaca

2 Mins read
Dewasa ini, masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, tampaknya memiliki minat baca yang sangat rendah. Tidak mengherankan jika banyak orang terpengaruh oleh banyak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *