Perspektif

Menjadi Perempuan Haruslah Cerdas dan Berkarakter

3 Mins read

Perempuan adalah sosok yang unik. Kadang dianggap paling benar oleh kaum laki-laki, namun sebaliknyapun juga terjadi.

Keunikan yang dimiliki perempuan kadangkala disalahartikan. Perempuan yang dianggap lemah atau bahkan merasa dirinya lemah. Padahal mereka hanya tidak mengerti betapa kuatnya seorang perempuan lebih dari apa yang mereka sangka.

Baik itu dari paradigma orang lain atau dari paradigma pribadi. Tak jarang, perempuan merasa insecure dengan potensi yang dimiliki dan tak jarang pula orang lain menganggap bahwa perempuan itu sosok yang biasa saja.

Perempuan dianggap biasa saja diakibatkan karena adanya beberapa sudut pandang yang “lucu”. Perempuan dianggap lemah, penakut, tidak bisa apapun, seakan-akan jika di dunia ini tidak ada perempuan, maka bukan menjadi suatu persoalan yang serius.

Maka, di sini perempuan harus bisa menunjukkan jati diri yang sesungguhnya agar tidak ada lagi skeptis terhadap perempuan.

Perempuan Bukan Makhluk Lemah dan Penakut

Angel, demonstran muda perempuan yang tewas tertembak di Myanmar menjadi salah satu bukti pahit peran perempuan terhadap bangsanya.

Perempuan yang dianggap lemah, namun dengan kuat hadir di tengah-tengah demonstran untuk membantu menegakkan keadilan.

Perempuan acap kali dianggap penakut ternyata mampu dengan berani mempertaruhkan nyawanya demi keadilan rakyat.

Perempuan yang katanya tidak bisa apa-apa dengan sikap penuh keyakinan berperan menjadi relawan muda bagi bangsanya yang dibuktikan dengan postingan di Facebooknya yang meminta agar bagian tubuhnya disumbangkan jika dia tewas.

Maka, kemudian apa yang mendasari bahwasanya perempuan itu lemah, penakut, dan tidak bisa apa-apa? Padahal di dalam diri seorang perempuan tersimpan potensi, keinginan yang tinggi, keberanian, dan kecintaan yang besar terhadap negeri.

Bahkan perempuan dapat memberikan apapun yang dimiliki untuk bangsanya. Perempuan tidak takut kehilangan nyawanya karena cintanya yang begitu besar kepada negeri.

Baca Juga  Manusia Digital (2): Bisakah Menundukkan Teknologi?

Perempuan Harus Membawa Perubahan

Perempuan hari ini harusnya sudah tidak lagi terdikte oleh hal yang dapat menyebabkan kemunduran. Perempuan tidak lagi baper saat dianggap sebagai sosok yang lemah, penakut, dan tidak bisa apa-apa.

Perempuan harus mampu membuktikan bahwasanya mereka dapat berperan untuk baper yang sesungguhnya yakni baper dalam arti bawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Selain itu, saat ini bukan lagi berbicara tentang siapa yang harus di belakang atau siapa yang harus di depan. Namun, perempuan dapat membuktikan kecantikan dengan ide dan gagasan.

Saat ini, mahkota perempuan bukan lagi di atas kepala namun ada pada isi kepala. Wanita cerdas akan bermanfaat untuk dirinya sendiri bangsa dan negara.

Menurut George Ritzer dan Douglas J. Goodman, perempuan itu merasakan diri mereka dibatasi oleh status mereka sendiri sebagai perempuan. Sehingga, gagasan yang mereka bangun untuk kehidupan mereka nyaris menjadi teori tanpa makna.

Perempuan Harus Cerdas

Perempuan berpengalaman merencanakan dan bertindak dalam rangka mengurus berbagai kepentingan. Kepentingan mereka sendiri dan kepentingan orang lain, bertindak atas dasar kerjasama, bukan karena keunggulan sendiri dan mungkin mengevaluasi pengalaman dari peran penyeimbang mereka. Bukan sebagai peran yang penuh konflik. Tetapi, sebagai respon yang lebih tepat terhadap kehidupan sosial ketimbang kompertementalisasi peran.

Perempuan ingin seiring bukan digiring. Perempuan ingin bersama mewujudkan kemajuan. Perempuan ingin merasa didukung untuk setiap gagasan yang dimiliki.

Peran perempuan bukan untuk menyaingi siapapun, namun perempuan berperan atas dasar kesadaran diri sebagai warga negara. Perempuan pun bertindak untuk kemajuan dirinya yang akan berimplikasi terhadap penerus bangsa.

Perempuan cerdas akan melahirkan generasi penerus yang cerdas sehingga diharapkan senantiasa memberikan kemajuan terhadap bangsa bukan hanya dalam jangka waktu pendek namun jangka waktu yang panjang

Baca Juga  Perempuan Menyusui Tidak Puasa, Qadha atau Bayar Fidyah?

Perempuan Cerdas Berkarakter

Selain cerdas, perempuan juga harus berkarakter. Perempuan berkarakter akan lebih dihargai keberadaannya. Karena perempuan berkarakter memiliki jiwa tersendiri sehingga membuat lawan bicaranya menghormati dan menghargainya.

Perempuan berkarakter tidak mudah dijatuhkan apalagi hanya melalui suatu perkataan. Perempuan berkarakter tidak mudah terombang ambing oleh keadaan. Namun, mampu berdiri tegak melawan badai yang akan mencoba menjatuhkannya.

Karakter dalam diri perempuan akan berimplikasi terhadap kemandirian perempuan. Sehingga,  perempuan tidak selalu terdikte pada ketergantungan terhadap laki-laki. Ketangguhan dalam diri perempuan akan tersebentuk seiring berjalannya waktu. Idealisasi perempuan akan ada pada tahap sempurna jika hal demikian dapat berjalan dan diterapkan bagi setiap perempuan.

Selain mandiri dan tangguh, perempuan juga harus memiliki prinsip dalam hidupnya. Prinsip menjadi hal yang fundamental dalam menentukan sikap terhadap keadaan atau situasi tertentu.

Memiliki prinsip yang kokoh akan membuat sosok perempuan dalam hidup yang tidak mudah terombang ambing oleh keadaan begitupun sebaliknya. Prinsip dalam dirinya inilah yang akan mengantarkan perempuan dalam mewujudkan mimpinya.

Perempuan hari ini haruslah menjadi pejuang hingga pemimpin. Perempuan harus cerdas dan berkarakter demi dirinya sendiri yang akan bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Menjadi perempuan cerdas dan berkararter berarti menjadi perempuan yang berkualitas dan memiliki daya saing terhadap lawan jenisnya agar tidak selalu timbul budaya patriarki dan budaya skeptis terhadap perempuan.

Editor: Yahya FR

Avatar
1 posts

About author
Mahasiswi
Articles
Related posts
Perspektif

11 Kategori Pengkritik Jurnal Terindeks Scopus, Kamu yang Mana?

2 Mins read
Dalam amatan penulis, ada beberapa kategori pengkritik jurnal terindeks scopus. Dalam tulisan ini, setidaknya ada 11 kategori yang saya temui. Berikut ulasan…
Perspektif

Murabahah dalam Tinjauan Fikih Klasik dan Kontemporer

3 Mins read
Jual beli merupakan suatu perjanjian atau akad transaksi yang biasa dilakukan sehari-hari. Masyarakat tidak pernah lepas dari yang namanya menjual barang dan…
Perspektif

Sama-sama Memakai Rukyat, Mengapa Awal Syawal 1445 H di Belahan Dunia Berbeda?

4 Mins read
Penentuan awal Syawal 1445 H di belahan dunia menjadi diskusi menarik di berbagai media. Di Indonesia, berkembang beragam metode untuk mengawali dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *