Akhlak

Pengalaman Mengenali Islam, Ibadah, dan Keikhlasan

4 Mins read

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Saw. yang merupakan Rasul utusan Allah dan Allah menjadikan Islam sebagai agama yang Rahmatan lil’aalamiiin (rahmat bagi seluruh alam). Di dalamnya terdapat aturan dan hukum yang dapat digunakan sebagai pedoman dan pegangan hidup bagi seluruh umat agar selamat, baik di dunia dan akhirat.

Islam, aku cinta islam. Islam yang mengajarkan akan kedamaian, ketentraman, dan sumber kebahagiaan. Islam pula mengajarkan akan keyakinan buang keraguan. Islam itu indah. Apalagi bila kita mempelajari setiap syariat yang memberikan kita akan ketenangan hidup.

Setiap anugrah yang terpapar disaat kita belajar islam dengan rasa cinta dan bangga maka dilimpahkan segala anugrah dan syafa’at-nya di kehidupan selanjutnya karena hidup kita bukan hanya didunia saja. Dunia ini hanya seutas jembatan untuk menuju gerbang kehidupan yang sesungguhnya yang sifatnya abadi yaitu akhirat. 

Lalu di posisi terdahulu hingga sekarang pasti sudah berbeda keadaannya. Maka dari itu diqiyaskan dan dijelaskan lewat ijtihad para Ulama’. Maka dari itu syariat Islam itu sangat mudah dari situlah salah satunya alasan aku cinta pada Islam

Ibadah.. ibadah  aku juga cinta bila kita iklhas melaksanakan ibadah apapun, maka tiada rasa mengeluh atau rasa terbebani dengan tanggung jawab itu. Namun semua itu pasti atas dasar kehendak Allah Swt. Apapun yang kita lakukan entah baik atau buruk adalah kehendak Allah. Siapa hamba yang cinta Allah kemudian Rasululloh maka kita sebagai hamba dan umat akan selalu dicintai dan disyafa’ati. Maka apapun itu harus diniatkan karna Allah Swt.

***

Motivasi ibadah adalah dorongan untuk melakukan suatu ibadah. Secara umum motivasi ibadah di dalam agama dapat dikelompokkan dalam dua hal, yakni ibadah dengan rasa keikhlasan (karena Alloh) Fii sabilillah kemudian karena riya’ (hadirnya unsur lain-lain dalam pelaksanaan ibadah). Yang diharapkan oleh agama, semua bentuk ibadah harus berdasarkan dorongan suci karena Allah semata, ikhlas. Jadi motivasi ibadah  merupakan suatu dorongan untuk melaksanakan ibadah dengan sungguh – sungguh ikhlas karena Allah SWT.

Baca Juga  Refleksi Tahun 2021: Menyoroti Fenomena Kebebasan Beragama dan Toleransi

Keiklhasan…. apapun sesuatu bila diniatkan karna Alloh artinya Ikhlas. Maka kita tak akan pernah minta imbalan dan semua itu pasti ada balasannya dan  bukan dari orang itu, bisa jadi lewat orang lain atau bahkan langsung dari Allah, dibalas di Akhirat kelak. Dengan sejuta bahkan tak terhingga. Maka dari itu bila ada yang menyakiti kita,  kita tak perlu balas pasrahkan saja kepada Allah Swt yang membalas cukup kita selalu bersyukur dengan segala yang telah dilimpahkan.

Pengalaman yang saya rasakan, mungkin saya merasa kalau berbeda sendiri dengan orang lain. Kita adalah orang islam, dan beribadah hukumnya adalah wajib, namun beribadah dengan ikhlas itu bukan suatu hal yang mudah. Saya memiliki kekurangan yang berupa gangguan pendengaran sejak lahir sama seperti tunarungu, saya dahulu merasa sering kurang bersyukur dan sangat kesulitan.

Ketika beribadah saya berdoa, dan itupun kalau berdo’a tidak serius, padahal sering  berdo’a akan diberi kemudahan di jalan Allah SWT. Selain itu, seperti orang lain yang rasakan juga, sebelum menginjak masa remaja juga sering menunda-nunda waktu untuk sholat dan sering merasa malas. Saya sadar jaman saya dahulu memang melakukan ibadah belum ikhlas, saya tau semuanya pasti ada proses dan jalannya masing-masing.

***

Mungkin Alloh Swt belum mengirimkan anugrah, hidayah, dan rahmat-Nya kepada saya. Waktu terus berjalan dengan meniti sebuah kehidupan dibutuhkan kesabaran, keikhlasan, dan keistiqomahan. Semakin dewasa saya semakin paham dan lebih bertanggung jawab kemudian setelah beberapa lama, saya menyadari akan kesalahan-kesalahan yang saya lakukan masa lampau.

Dan sesudah sadar akhirnya saya juga belajar dengan cara mempelajari apa itu islam,keutamaan ibadah, keihklasan, bagaimana memantapkan keyakinan pada ibadah. Meskipun masa menuju kedewasaan itu belum begitu sadar,  yang terus-menerus melakukan ibadah walau belum ikhlas, maka dari itu dijalani perlahan-lahan, penuh kesaabaran, istiqomah, bersyukur, lama kelamaan akan terbiasa.

Baca Juga  Membingkai Ruang Dialog Antaragama ala Hans Kung

Masalah terbesar dalam hidup saya yang pernah saya alami adalah ketika SMP saya sudah sangat keras belajar terus menerus tetapi hasilnya tidak sesuai yang saya harapkan, masa itu sangat kecewa, saya merasa terlalu banyak pikiran, malah menyalahkan kekuarangn saya lalu sering menangis dan berfikir “andaikan saya seperti orang lain pasti tidak seperti ini hasilnya” hal itu merasa sangat kacau.

Pada akhirnya saya menyadari bahwa sebuah kekurangan itu dapat tertutupi dengan hati ikhlas dan bersyukur dalam menjalaninya serta selalu  beribadah dan berdo’a. selanjutnya pada saat SMA  saya terus menjalani hari-hari seperti biasa dan terus belajar tanpa henti, walaupun sangat kesulitan meskipun sudah memakai alat pendengaran, saya tidak pernah menyerah untuk sekolah.

Tidak lama kemudian, saya mulai merubah pola fikir dan merubah kebiasaan untuk lebih semangat bangkit lagi, dan tidak percaya diri lagi, untuk selalu berpikir positif, dan selalu beribadah serta berdoa, sabar, dan mau menerima semua keadaan dengan penuh keikhlasan, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba shalat dengan istiqomah dan penuh kekusyukan.

***

Awalnya saya mencoba shalat lima waktu dengan tertib, begitu shalat wajib saya berjalan dengan tertib dan tidak pernah putus dalam berdoa, serta  mencoba puasa senin-kamis tanpa pernah terlambat. Melakukan hal tersebut benar- benar berusaha untuk khusyu dan memohon kepada Allah untuk membantu segala urusan saya dan memohon untuk diberi petunjuk bagaimana saya akan diberi kemudahan. 

Namun, setelah saya melanjutkan kuliah di jurusan farmasi ini, ujian dan cobaan kembali menerpa saya lagi dan lagi merasa minder,  terkadang takut sering dimarahi dosen karena saya kesulitan apa yang dosen  bicarakan dan arahkan. Yang pernah saya alami saat praktikum selalu sering kesulitan dan akhirnya menangis, hanya satu didalam fikiran saya yaitu merasa salah jurusan.

Baca Juga  Perdana! Menag Lepas Ekspor Makanan Jemaah Haji ke Saudi

Meskipun begitu, saya tidak boleh menyerah, karena kekurangan bukan sebagai penghalang untuk meraih masa depan, saya yakin Allah Swt akan memudahkan dan pasti ada jalan jika hamba-Nya mau berdo,a, berusaha dan terus beribadah, terus lebih sabar lagi, harus ikhlas menjalani hari – harinya.

Saya yakin, perjalanan itu sangatlah tidak mudah, semuanya pasti butuh proses saya yakin hanya Allah Swt Maha Adil  bahwa yang mau berusaha itu akan ada jalannya.  Walaupun saat ini masih merasa kesulitan, terus – menerus bejuang jangan berputus asa, yakinnlah suatu hari pasti ada masa dimana kebahagiaan akan lebih indah.

Allah Yang Maha Pemberi, Maha Pengampun dan Maha Memberi Pertolongan sesuai Asmaul Husna.

Maka dari itu, beribadalah dengan ikhlas selagi bisa dilakukan dan masih hidup. Dengan keterbatasan bukan berarti tidak bisa sukses dijalan Alloh huu Robby 

Alhamdulillah.

Editor: Yahya FR
Avatar
1 posts

About author
Soon Pharm,D
Articles
Related posts
Akhlak

Mentalitas Orang yang Beriman

3 Mins read
Hampir semua orang ingin menjadi pribadi yang merdeka dan berdaulat. Mereka ingin memegang kendali penuh atas diri, tanpa intervensi dan ketakutan atas…
Akhlak

Solusi Islam untuk Atasi FOPO

2 Mins read
Pernahkan kalian merasa khawatir atau muncul perasaan takut karena kehilangan atau ketinggalan sesuatu yang penting dan menyenangkan yang sedang tren? Jika iya,…
Akhlak

Akhlak dan Adab Kepada Tetangga dalam Islam

3 Mins read
Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis berikut ini: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds