DUNIA digital sangat identik dengan generasi milenial. Pekerjaan seperti blogger, tugasnya membuat situs yang dilakukan oleh remaja muslim banyak bermunculan saat ini.
Misalnya saja remaja muslim asal New Jersey, Amani Al-Khatahtbeh. Ia menulis sebuah blog dari kamarnya. Dia menggunakan blog untuk terhubung dengan remaja-remaja putri Muslim lainnya untuk menentang stereotip.
Sekarang ini, remaja muslim itu keliling dunia, menghadiri pemutaran perdana film berjalan di karpet merah dan duduk di panel dengan para astronot, mantan presiden dan kaum feminis terkenal.
Pada masa itu, satu-satunya refleksi dirinya dalam berita Amani Al-Khatahtbeh adalah pria berjubah oranye, yang tampak seperti ayahnya dan wanita yang tampak diam karena tertindas.
Berkembangnya tajuk-tajuk utama yang dibesar-besarkan dan tidak pernah merasa terwakili oleh mereka melakukan apa yang akan dilakukan oleh seorang milenial, yaitu beralih ke media sosial,” kata Al-Khatahtbeh, dikutip Okezone dari VOA.
“Saya memutuskan untuk menempati tempat saya sendiri di luar sana dan menciptakan ruang itu untuk membalas,” sambungnya.
10 tahun kemudian, situs MuslimGirl miliknya merupakan majalah online dengan pembaca dunia yang menulis tentang bagaimana dia merasa menjadi satu-satunya wanita berjilbab di arena tinju.
Kemudian menawarkan tips kecantikan dan meliput kisah-kisah remaja yang memerangi ketakutan pada Islam atau Islamophobia. Tahun lalu, domain yang dibelinya seharga USD7 atau setara Rp95 ribu dikunjungi lebih dari dua juta pengunjung.